Sarapan Sehat Dengan Kiwi Kenapa Tidak, Buah Dengan Nutrisi Lengkap | OTC Digest

Sarapan Sehat dengan Kiwi, Kenapa Tidak? Buah Bernutrisi Lengkap

Sarapan dengan buah bisa jadi solusi jitu bagi mereka yang ingin memangkas berat badan. Salah satu buah yang direkomendasikan oleh para ahli adalah kiwi.

Beberapa tahun lalu, morning banana diet sangat digandrungi di Jepang. Makan buah saat sarapan, dapat membantu agar lebih cepat langsing.

Alasannya. “Bila kita makan buah dulu saat sarapan, perut akan kenyang sehingga tidak makan terlalu banyak,” ujar Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, Sp.GK dari FK Universitas Indonesia, Jakarta.

Sebagai pembuka hari, sarapan berperan penting terhadap performa tubuh. Idealnya, kalori dari sarapan mencakup 25% dari total asupan kalori dalam sehari.

Kandungan nutrisinya harus lengkap, meliputi makronutrien (karbohidrat, protein, lemak, serat), serta mikronutrisi (vitamin dan mineral). Namun umumnya, menu sarapan utamanya hanya mengandung makronutrisi (tanpa serat).

Mengawali hari dengan makan buah, berarti melengkapi menu sarapan dengan serat dan mikronutrisi. Hal ini bisa menjadi langkah untuk mencukupi rekomendasi asupan buah, yakni 3-5 porsi buah dan sayur per hari.

Faktanya, 93,5% orang Indonesia kurang makan buah. “Padahal buah, apalagi yang tinggi vitamin C seperti kiwi, akan meningkatkan penyerapan nutrisi, memperbaiki metabolisme tubuh dan menjaga daya tahan tubuh,” terang Dr. dr. Fiastuti.

Kenapa kiwi layak dikonsumsi untuk sarapan? Karena ia mengandungan zat gizi tinggi tapi rendah kalori. Departemen Pertanian Amerika Serikat USDA menyatakan, angka kepadatan nutrisi mencapai 20 untuk kiwi hijau, dan 24,4 untuk kiwi kuning. Ini termasuk yang tertinggi setelah stroberi (24,9).

Kandungan vitamin C pada kiwi kuning 142 mg/100 gr, atau tiga kali dari jeruk, dan kiwi hijau 85,1 mg/100 gr. Potasium pada kiwi kuning 346 mg/100 gr dan kiwi hijau 301 mg/100 gr, hampir menyamai pisang. Potasium bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah sehingga mencegah hipertensi.

Kadar indeks glikemi (IG) pada kiwi pun rendah (39,3 kiwi kuning dan 48,5 kiwi hijau). IG adalah kecepatan bahan pangan diubah menjadi gula. Makin rendah IG, penyerapan gula makin perlahan sehingga kadar gula darah tidak cepat naik.

Untuk serat, kiwi hijau lebih tinggi (3 gr/100 gr) daripada kiwi kuning (1,5 gr/100 gr), tapi tetap lebih tinggi ketimbang anggur (0,9 gr/100 gr).

Kandungan serat dan cairan pada kiwi membuat kita kenyang lebih lama, dan tidak cepat haus. Untuk jangka panjang, saluran cerna menjadi sehat. “Makan teratur dua butir kiwi setiap hari, akan mencegah konstipasi, menjaga kadar gula darah serta mencegah kegemukan,” urai dr. Fiastuti. (nid – jie)