Kulit Anda gampang gatal dan memerah akibat gesekan baju, memakai kosmetik, terpapar sinar matahari atau polusi? Itu adalah tanda kulit sensitif. Kulit sensitif membutuhkan perlindungan ekstra agar kulit tetap sehat.
Sebagai organ terluar dan terluas, kulit berperan penting sebagai batas pelindung antara dunia luar dan sistem yang sangat teratur di dalam tubuh. Kulit juga membantu dalam regulasi suhu, pertahanan kekebalan tubuh, produksi vitamin dan sensasi rasa.
Kulit yang sensitif lebih mudah teriritasi (merah dan gatal). Tanda-tanda kulit sensitif berasal dari rusaknya lapisan pelindung kulit (skin barrier). Hal ini dapat disebabkan oleh lingkungan, reaksi alergi terhadap produk tertentu, dehidrasi atau kondisi medis yang mendasari.
Studi global menyatakan bahwa wanita lebih berisiko terhadap kulit sensitif. Ditemukan sekitar 50-61% wanita dan 30-44% pria memiliki kulit sensitif. Salah satu teori yang menjelaskannya adalah adanya perbedaan ketebalan kulit. Wanita juga mungkin lebih berisiko mengalami dehidrasi dan kulit kering akibat perubahan hormonal. Teori-teori ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Namun yang jelas, mereka dengan kulit sensitif memiliki skin barrier yang lemah - fungsinya diperankan oleh stratum korneum/kulit ari. Perlu dipahami untuk menjaga fungsi stratum korneum bekerja optimal diperlukan mekanisme yang kompleks. Beberapa penelitian – salah satunya oleh Moore DJ, et al, dalam International Journal of Cosmetic Science - menjelaskan:
- Keterikatan antar korneosit. Komplek protein corneodesmosome mengikat korneosit, bersama-sama memberi kekuatan mekanis terhadap iritasi lingkungan. Korneosit adalah keratinosit (sel kulit di epidermis) yang mati, zat penyusun ini melindungi tubuh dari penetrasi benda/zat di luar tubuh.
- Faktor pelembap alami. Kulit memiliki faktor pelembap alami (natural moisturizing factor/NMF). Komponen NMF merupakan humektan yang kuat, artinya ia mengikat dan memelihara kadar air di lapisan stratum korneum. NMF menjaga kelembapan kulit dengan efektif mengurangi kehilangan air di kulit (trans-epidermal water loss/TEWL). Kelembapan ini diikat dan ditahan di stratum korneum untuk menghidrasi kulit.
- Kadar lemak antarsel kulit. Lemak antarsel kulit akan melindungi dari hilangnya kadar air yang berlebihan serta penetrasi iritasi lingkungan dan daya tahan mekanis terhadap iritasi lingkungan.
Rusaknya skin barrier kulit menyebabkan peningkatan hilangnya air di kulit (TEWL). Membuat lebih gampang teriritasi, lebih sensitif dan rentan terhadap stressor.
Perawatan ekstra untuk kulit sensitif
Tidak cukup hanya dengan memberikan pelembap, kulit sensitif membutuhkan perawatan ekstra, agar skin barrier kembali optimal. Setidaknya produk perawatan kulit sensitif harus mengandung gliserin, niacinamide dan panthenol.
Gliserin bekerja dengan menarik uap air dari udara ke kulit, sehingga membantu menjaga kelembapan alami kulit. Gliserin dapat berperan sebagai humektan. Penelitian membuktikan gliserin meniru fungsi pelembap alami kulit (NMF).
Niacinamide adalah salah satu bentuk vitamin B3. Ia akan membantu meningkatkan produksi ceramide (lemak di sel kulit) dan asam lemak di dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan fungsi skin barrier. Sebagai tambahan, niacinamide juga membantu menyamarkan tampilan pori-pori dan merupakan salah satu bahan anti penuaan terbaik.
Selanjutnya panthenol. Selain sebagai humektan, ia juga berfungsi sebagai emolien yang berarti dapat melembapkan dan menenangkan kulit, serta membantu melindunginya dari faktor lingkungan dan tekanan pada kulit.
Perawatan kulit sensitif bisa dimulai dengan menggunakan pembersih yang lembut (Gentle Skin Cleanser); untuk semua jenis kulit. Studi klinis pada 39 subyek – dilakukan oleh Galderma (produsen produk perawatan kulit Cetaphil) – menunjukkan 92% partisipan merasakan bahwa produk ini membersihkan kulit mereka dengan lembut (dibilas dengan air). Bahkan, meningkatkan kelembapan selama 48 jam saat digunakan tanpa air.
Pada mereka dengan kombinasi kulit sensitif dan berminyak (Acne Prone Skin), ada Daily Facial Cleanser. Riset Galderma pada 21 partisipan membuktikan terjadi penurunan produksi sebum (minyak di kulit) hingga79%. Juga, mengurangi tampilan pori-pori (-15%) setelah 28 hari penggunaan.
Krim pelembap atau losion pelembap mampu mengembalikan skin barrier dan mengurangi hilangnya air di kulit (TEWL). Pada dasarnya, pelembap bekerja dengan memperbaiki skin barrier; menarik, menahan dan mendistribusikan air; mempertahankan integritas dan penampulan kulit; dan mempertahankan hidrasi kulit.
Studi Galderma mencatat, pemakaian Moisturising Cream mengurangi tanda-tanda kulit sensitif dalam 14 hari. Lebih spesifik, gejala iritasi kulit turun -38%, kemerahan -61%, sensasi terbakar -67% dan gatal -82%. Sementara untuk losion pelembap, signifikan mengembalikan skin barrier di hari ke-3, dan pulih seutuhnya dalam tujuh hari pemakaian.
Yang tidak kalah penting adalah aplikasi Moisturising Lotion, untuk menenangkan kulit sekaligus memperbaiki kulit yang kasar/kering. Menurunkan tingkat kekeringan kulit wajah (-75,1%) dan kulit tubuh (-55,7%) secara signifikan setelah 28 hari, menurut penelitian Galderma.
Rangkaian perawatan kulit tersebut hanya akan memberi manfaat pada kulit sensitif jika diaplikasikan secara kontinyu dan tepat, misalnya segera sehabis mandi dan sebelum tidur. (jie)
________________________________
Ilustrasi: Freepik