olahraga jalan kaki setelah makan baik untuk tubuh

Menjawab Anggapan Olahraga Jalan Kaki Setelah Makan Tidak Baik Untuk Tubuh

Aktivitas fisik atau olahraga tidak pernah menjadi sedemikian pentingnya sejak pandemi COVID-19. Olahraga semakin disarankan untuk meningkatkan imunitas. Salah satu yang paling gampang dilakukan olahraga ringan seperti jalan kaki bersama binatang kesayangan setelah makan.

Sebagian orang mungkin akan menghindari olahraga –walau ringan – setelah menyantap camilan sore, atau sedikit sarapan. Tetapi bukan berarti tidak bermanfaat sama sekali.

Bisa meningkatkan pencernaan makanan

Salah satu manfaat terbesar yang bisa didapatkan dari jalan santai setelah makan adalah meningkatkan pencernaan.

Pergerakkan tubuh bisa meningkatkan stimulasi lambung dan usus, menyebabkan makanan dicerna lebih cepat. Dalam riset yang dipublikasikan di jurnal PLoS One (2020) meneliti efek aktivitas locomotor di saluran cerna 101 mahasiswa / mahasiswi yang menderita sindrom iritasi usus.

Peneliti mendapati keparahan gejala penyakit (nyeri lambung, diare atau sembelit) berkurang pada partisipan yang diminta jalan kaki setelah makan.

Sebagai tambahan, aktivitas fisik ringan setelah makan diketahui juga memberi efek perlindungan tambahan untuk saluran cerna.

Membantu mengatur kadar gula darah

Manfaat lain yang diketahui adalah memperbaiki kadar gula darah. Ini terutama penting bagi pederita diabetes (tipe 1 dan 2), karena olahraga ringan setelah makan mencegah gula darah melonjak tinggi.

Dalam riset tahun 2016 pada penderita diabetes tipe 2 ditemukan bila jalan kaki ringan selama 10 menit setiap kali setelah makan memberi efek manajemen gula darah lebih baik, dibanding olahraga selama 30 menit (di sembarang waktu).

Menurunkan risiko penyakit jantung

Olahraga rutin telah lama diketahui bermanfaat untuk kesehatan jantung, yakni dengan mengurangi tekanan darah dan kolesterol jahat (LDL).

Riset Meredith C Peddie, dkk, dari Department of Human Nutrition, University of Otago, New Zealand menunjukkan bahwa melakukan beberapa kali olahraga kecil dalam sehari bisa lebih baik untuk menurunkan trigliserida, daripada satu kali olahraga terus-menerus.

Anda bisa mencoba ‘resep’ dalam riset tersebut dengan jalan kaki 5-10 menit setelah makan utama.

Membantu penurunan berat badan

Bagi Anda yang sedang berusaha menurunkan berat badan, jalan kaki setelah makan bisa membantu mengurangi jumlah kalori yang Anda asup.

Prinsip dasar menurunkan berat badan adalah jumlah kalori yang masuk harus lebih sedikit daripada kalori yang dipakai, atau menciptakan kondisi defisit kalori sehingga tubuh menggunakan cadangan kalori (lemak) sebagai sumber energi.

Jalan kaki setelah makan bisa membuat Anda lebih dekat pada keadaan defisit kalori. Jika ini terus-menerus terjadi akan membantu penurunan berat badan.

Membuat lambung sakit

Yang tidak bisa dikesampingkan adalah olahraga - walau ringan - tetap berisiko membuat perut sakit. Beberapa orang juga mungkin mengalami gangguan seperti mual, kembung dan diare.

Ini bisa terjadi karena makanan yang baru saja dikonsumsi bergerak-gerak di dalam lambung selama Anda berolahraga, menciptakan kondisi yang kurang ideal untuk sistem pencernaan.

Erick Prado de Oliveira, dari UNESP School of Medicine, Brazil, dalam penelitiannya mengatakan bila Anda mengalami gejala tersebut, tunggulah 10-15 menit setelah makan sebelum jalan kaki dan disarankan jalan kaki pelan.

Berapa lama durasi yang disarankan?

Jika Anda mempertimbangkan untuk melakukan jalan kaki setelah makan, sangat disarankan untuk memulainya selama 10 menit dan kemudian meningkatkan durasi sesuai kemampuan.

Jalan kaki selama 10 menit memungkinkan Anda mendapatkan manfaat potensial, dan mengurangi potensi efek negatif yang ada. Selain itu, jalan kaki dengan durasi ini memudahkan Anda untuk bisa berjalan-jalan sepanjang hari tanpa banyak mempengaruhi jadwal Anda.

Dengan melakukan tiga kali jalan kaki 10 menit per hari, Anda dengan mudah mengumpulkan 30 menit aktivitas fisik harian, sehingga memenuhi rekomendasi para ahli. (jie)