Tips Memilih Hijab, dan Cara Merawat yang Tepat
memilih_merawat_hijab

Memilih Hijab, Berikut Tips dan Cara Merawat yang Tepat

Berhijab bukan sekadar mengenakan kerudung untuk menutup rambut, dan mengenakan pakaian tertutup secara keseluruhan. Penampilan pun tetap harus diperhatikan, agar citra diri yang ditampilkan tetap baik. Ini bukan soal seberapa mahal dan mewah dan bagus model hijab yang kita kenakan.

Yang terpenting, kerudung, gamis, abaya, dan apapun model hijab pilihan kita, haruslah bebas dari kusut, kusam, bau tidak sedap dan apek. “Kalau buatku, tampil cantik itu dimulai dari nyaman dan percaya diri. Mau baju muslim dan berhijab gaya apapun selama kita merasa nyaman dan percaya diri saat menggunakannya, pasti kita akan terlihat cantik,” tulis selebgram berhijab Mega Iskanti, dalam siaran pers yang diterima OTC Digest. Karenanya, penting memilih hijab dengan bahan yang tepat.

Pemilik brand hijab Iskanti yang juga menjadi model kosmetik ini pernah kesulitan memilih bahan yang tepat untuk busana muslim, di awal-awal mengenakan hijab. “Sering banget salah pilih bahan yang ternyata cepet kusut, bahkan yang nggak nyerap keringat. Ini bikin aku gak nyaman saat memakainya” ujar Mega. Seiring waktu, ia pun belajar dan makin paham untuk memilih hijab dengan bahan yang baik dan tepat.

 

Memilih hijab dengan bahan yang tepat

Menurut desainer produk tekstil dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Nurul Akriliyati, kini begitu banyak pilihan bahan untuk hijab. Pertama, pilihlah kain/bahan yang nyaman. Selanjutnya, padu padankan warna dan corak agar tampak serasi dan selaras, serta sesuai dengan waktu dan tempat. Tak kalah penting, kerudung dan hijab pun harus dirawat agar senantiasa wangi, lembut, dan warnanya tidak kusam/pudar.

Sifon dan satin termasuk dua bahan yang kini jadi favorit hijaber, khususnya untuk busana formal atau pesta. Kain sifon dan satin memang jatuhan kainnya bagus saat dikenakan, sehingga tampak mewah. Dulu, kedua jenis kain ini dibuat menggunakan benang sutra. Sekarang, bahan yang digunakan untuk kain sifon maupun satin lebih beragam. Misalnya kapas/katun, rayon, nilon, poliester, atau campuran.

Nurul menegaskan, yang harus diperhatikan saat memilih hijab dari kain sifon atau satin, yakni serat apa yang digunakan dalam pembuatan kain tersebut. “Jika dari serat alam seperti katun, rayon, dan sutra, maka hijab akan nyaman digunakan, karena menyerap air atau keringat,” terang Nurul. Sebaliknya kain sifon atau satin yang terbuat dari serat sintetis seperti nilon dan poliester, akan terasa kurang nyaman saat cuaca panas. Tentu ini menjadi hal penting bagi kita yang tinggal di negara tropis. Bila bahan hijab panas dan tidak menyerap keringat, akan terasa sangat gerah. Ujungnya, kulit bisa gatal-gatal, dan akhirnya lecet karena digaruk.

“Sayangnya, serat alam (katun, rayon, dan sutra) cepat sekali kusam jika sering digunakan,” ujar Nurul. Untuk itu, perlu perawatan khusus agar pakaian muslim dari sifon dan satin lebih awet.

 

Perawatan hijab yang tepat

Mega mengakui, merawat baju muslim itu susah-susah gampang. Menurutnya, baju muslim berbahan khusus seperti sutra, sifon, atau satin, paling baik dicuci tangan. “Dikuceknya pelan, serta menggunakan fabric care yang sesuai. Dengan begitu serat kainnya tetap bagus dan terawat hingga waktu yang lama,” ujarnya.

Namun kadang, menggunakan sabun cuci yang lembut pun masih belum cukup. “Produk fabric care yang bisa membuat perawatan hijab lebih mudah, jelas akan sangat membantu. Jadi kalau memang ada pelembut dan pewangi yang bisa merawat baju muslim dan hijab, I will go for it,” pungkas Mega. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Background photo created by freepik - www.freepik.com