Butuh usaha ekstra untuk menghilangkan lemak perut. Ini karena sebagian besar lemak perut berbeda dengan lemak di bagian tubuh lainnya. Untungnya ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengelola lemak ini. Beberapa jenis teh dikaitkan dengan pembakaran lemak perut.
Lemak perut – disebut juga lemak visceral – berhubungan erat dengan risiko penyakit metabolik seperti diabetes, perlemakan hati, hingga penyakit jantung. Ini membuat penumpukan lemak perut (obesitas sentral) lebih berbahaya dari obesitas pada umumnya.
Sebelumnya, penting untuk dipahami tidak ada jenis makanan atau minuman khusus yang dapat mengatasi lemak perut dengan sendirinya. Namun, beberapa makanan/minuman mengandung senyawa atau nutrisi tertentu yang menurut penelitian bisa membantu membakar lemak perut sebagai bagian dari diet seimbang.
Termasuk juga beberapa teh berikut ini, menurut penelitian bermanfaat membantu mengurangi lemak perut.
1. Teh hijau
Teh hijau mungkin adalah salah satu teh yang paling terkenal untuk membakar lemak perut. Menurut studi dalam International Journal of Environmental Research and Public Health (2022), peserta yang mengonsumsi teh hijau dalam jumlah besar – sekitar 4 cangkir per hari – berisiko 44% lebih rendah mengalami obesitas sentral, dibandingkan peserta yang tidak minum teh hijau.
Riset juga menjelaskan bahwa efek penurunan berat badan tersebut dipicu oleh senyawa polifenol (senyawa kimia alami tumbuhan, biasanya bersifat antioksidan) dan subgroup polifenol yang disebut katekin.
Katekin paling melimpah yang ditemukan dalam teh hijau adalah ECGC, yang dikaitkan dengan peningkatan metabolisme, termasuk pembakaran lemak. Tulisan di The Journal of Nutrition menjelaskan konsumsi katekin dari teh hijau efektif membantu mengurangi lemak perut saat dibarengi dengan olahraga.
2. Teh oolong
Jenis teh lain yang terbukti bermanfaat untuk membakar lemak perut adalah teh oolong. Teh ini berasal dari daun yang sama dengan teh hijau dan teh hitam, tetapi hanya teroksidasi sebagian, sedangkan teh hijau tidak teroksidasi dan teh hitam mengalami oksidasi penuh.
Studi juga mencatat bila oolong mengandung polifenol yang dihubungkan dengan peningkatan metabolisme dan memangkas lemak perut. Penelitian tahun 2020 di University of Tsukuba juga menemukan bahwa teh oolong meningkatkan pemecahan lemak sekitar 20%, bahkan terus terjadi saat partisipan tidur.
3. Teh hitam
Ini adalah jenis teh yang paling banyak dikonsumsi. Penelitian pada binatang di The Journal of Nutrition menyebutkan bila bersama-sama dengan teh oolong dan teh hijau, teh hitam juga berpengaruh pada pembakaran lemak perut.
Peserta studi tahun 2014 yang diterbitkan di Food & Function yang minum tiga cangkir teh hitam setiap hari selama tiga bulan mengalami lebih banyak penurunan berat badan dan pengurangan lingkar pinggang (lemak perut), dibandingkan mereka yang tidak minum teh.
4. Teh putih
Teh putih dikenal sebagai jenis teh yang paling lembut dan paling sedikit diproses. International Journal of Obesity menyebutkan – seperti halnya teh hijau dan oolong – teh putih ditemukan mampu mempercepat metabolisme dan oksidasi lemak, yang akan membantu penurunan berat badan secara keseluruhan.
Laporan tahun 2023 baru-baru ini yang diterbitkan di Food Safety & Health juga menyimpulkan bahwa teh putih punya manfaat menguntungkan pada penurunan berat badan, khususnya lemak visceral.
5. Teh pu-erh
Pu-erh adalah teh hitam yang difermentasi. Ia juga dikaitkan dengan penurunan berat badan atau pengurangan lemak dalam beberapa penelitian.
Sebuah riset di jurnal Phytotherapy Research (2014) menemukan peserta pria dengan sindrom metabolik yang minum teh pu-erh mengalami penurunan lemak tubuh dan IMT (indeks massa tubuh), walau sedikit.
Riset lain di Nutrition Research menjelaskan bahwa ekstrak teh pu-erh (asam gallic) membantu mengurangi berat badan, IMT dan lemak perut pada orang dewasa di Jepang. (jie)