Mendengar kata ‘lemak trans’, langsung terbayang junk food seperti burger, donat, biskuit, dan aneka makanan tidak sehat lainnya. Memang betul, makanan tadi banyak mengandung lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan. Namun ternyata, ada juga lemak trans alami dari makanan sehari-hari.
Lemak trans alami
Lemak trans alami terdapat dalam lemak hewan memamah biak. Lemak trans jenis ini dihasilkan dari hiohidrogenasi yang tidak lengkap terhadap asam lemak tak jenuh ganda, asam linoleate, dan asam linolenat oleh mikroorganisme di rumen (salah satu bagian lambung hewan memamah biak). Nah, daging merah, susu, dan produk susu yang kita konsumsi ternyata mengandung lemak trans alami dalam jumlah kecil.
Baca juga: Uniknya Lemak Trans Susu, Justru Mengurangi Risiko Diabetes
Penelitian oleh Universitas Alberta, Kanada, menemukan bahwa lemak trans alami justru bisa mengurangi risiko yang berkaitan dengan penyakit jantung, lemak, dan obesitas. Penelitian dilakukan pada tikus, dengan uji coba 2 macam pola pemberian makan: jangka pendek (3 minggu) dan jangka panjang (16 minggu). Dalam percobaan jangka panjang, ditemukan bahwa kolesterol total turun sekitar 30%, kolesterol LDL turun 25%, dan trigliserida turun >50%.
Lemak trans artifisial
Lemak trans artifisial atau industrial dihasilkan dari proses hidrogenasi sebagian pada asam lemak tak jenuh ganda di pabrik, untuk membuat minyak nabati lebih padat. Dalam proses ini, minyak tak jenuh ganda “ditembak” dengan atom-atom hydrogen, sehingga sebagian atom dari minyak tersebut lepas, dan digantikan dengan atom hydrogen. Inilah yang membuat tekstur minyak menjadi padat, meski disimpan di suhu ruang. Hasil dari hidrogenasi ini adalah shortening, atau biasa disebut mentega putih. Maka, semua makanan yang dibuat menggunakan mentega putih, misalnya biskuit, kukis, pastry, burger, dan kentang goreng, mengandung lemak trans artifisial.
Baca juga: Creamer Bebas Lemak Trans, Penurun Gula Darah dan Kolesterol
Pada 2018, FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) menyatakan bahwa lemak yang dihidrogenasi sebagian tidak lagi masuk kategori Generally Recognized ad Safe (GRAS). Lemak trans artifisial telah dibuktikan melalui banyak sekali penelitian bisa menyebabkan berbagai penyakit kronis. Mulai dari serangan jantung, kanker, stroke, dan diabetes. Ini karena lemak trans artifisial menaikkan kadar kolesterol ‘jahat’ LDL, menurunkan kolesterol ‘baik’ HDL, memicu peradangan (inflamasi), serta berkontribusi terhadap resistansi insulin. Bahkan tiap 2% kalori dari asam lemak artifisial yang dikonsumsi setiap hari, risiko terhadap penyakit jantung naik hingga 23%.
Bacalah label pada kemasan dengan baik. Lemak trans artifisial kadang ditulis sebagai partially hydrogenated oils atau lemak yang dihidrogenasi sebagian. Suatu produk diperbolehkan mencantumkan klaim “0 gram lemak trans” bila mengandung 0 hingga <0,5 gr lemak trans per saji. (nid)
Baca juga: Tips Memilih Margarin, Mana yang Lebih Sehat?
____________________________________________