Kita perlu mendukung Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk mengejar ketertinggalan pendidikan. Tetapi PTM juga wajib dilakukan dengan penerapan prokes (protokol kesehatan) ketat. Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) menciptakan gerakan senam baru, selain mengajak anak-anak bergerak, juga mengedukasi prokes pada anak dengan cara menyenangkan.

Kemendikbutristek bersama Kalbe Consumer Health dan PDSKO membuat materi senam 3M ABC yang menyenangkan ini. Merupakan kepanjangan dari: Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan, yang dilengkapi dengan Asupan nutrisi, Bergerak aktif dan Ceria.

Direktur Sekolah Dasar, Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbutristek RI, Dra. Sri Wahyuningsih, MPd mengatakan, “Gerakan senam ini merupakan sarana edukasi yang menyenangkan bagi anak dalam memahami pentingnya 3M dan memenuhi asupan nutrisi, bergerak aktif dan ceria untuk lawan COVID-19.”

Ia merekomendasikan bila gerakan senam ini dilaksanakan sebelum pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan saat pelaksanaan pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

“Selama belajar daring, anak-anak kita terjebak lebih banyak duduk, apa lagi ini sudah 1 tahun lebih (hampir 2 tahun). Kita belum bisa memastikan kapan COVID-19 benar-benar hilang, sehingga sehat itu harus kita perjuangkan. Penting juga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dilakukan baik di rumah atau sekolah,” ujar Sri Wahyuni, dalam peluncuran kampanye Senam 3M ABC, Jumat (5/11/2021).

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum PDSKO, dr. Leny Pintowati, SpKO, menerangkan anak-anak perlu bergerak atau berolahraga setidaknya 60 menit setiap hari agar tetap sehat dan bugar. Dengan bergerak aktif, proses tumbuh kembang anak menjadi lebih optimal, baik fisik, mental dan spiritualnya.

Lebih lanjut dr. Leny menambahkan, “Gerakan ini mudah diterapkan dan menyenangkan bagi anak-anak. Gerakan ini berdurasi 12 menit sehingga dapat dilakukan beberapa kali dalam sehari.”

Anak-anak dianjurkan untuk melakukan senam ini secara rutin minimal 10-12 minggu untuk mendapatkan manfaat seperti meningkatkan daya tahan tubuh, mempertahankan serta meningkatkan ketahanan jantung paru, meningkatkan kekuatan otot dan tulang, meningkatkan kelenturan, mendukung perkembangan fisik, mental, sosial, perilaku dan kognitif anak.

Senam sambil bermain 

Gerakan senam 3M ABC dirancang dengan aktivitas beragam yang menyenangkan berupa bermain, agar anak-anak mau bergerak bersama-sama di sekolah maupun secara mandiri di rumah. Memanfaatkan waktu luang di luar jam sekolah juga sangat dianjurkan. Senam ini bisa dilakukan beberapa kali dalam sehari.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO 2020) dan American College of Sports Medicine (ACSM 2018) merekomendasikan anak-anak harus bergerak setiap hari minimal 60 menit, baik langsung maupun kumulatif dengan aktivitas yang sama maupun berbeda.

Dr. Ade Jeane L. Tobing, SpKO, penyusun Senam 3M ABC ini menjelaskan senam ini dibuat menurut kaidah berlatih dimulai dengan pemanasan, inti dan pendinginan. Pada pemanasan gerakan dilakukan dengan intensitas ringan, dimulai dengan bertepuk tangan memberi semangat, salam hormat hingga melakukan gerakan prokes 3M.

Bagian inti senam terdiri dari 8 sesi, yang umumnya berupa gerakan melompat dan berlari. Di antara setiap sesi itu dibuat gerakan peralihan dengan modifikasi gerakan Kesatria Bertopeng. Pada pendinginan gerakan berupa intensitas ringan, lebih dominan latihan peregangan.

“Prinsip dasar latihan ini adalah melatih kekuatan jantung paru, menambah massa otot dan tulang, serta kelenturan. Kalau kita lentur pasti merasa nyaman, baik itu anak dewasa atau lansia. Gerakan-gerakan ini fun, ini penting supaya ceria,” tukas dr. Ade.

Materi video senam dan modul gerakan senam 3M ABC ini bisa diunduh secara gratis di channel YouTube Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbutristek RI, di https://www.youtube.com/watch?v=hrdARH5ZyCo. (jie)