Cuaca Panas dan Polusi, Waspadai Ancaman ISPA
waspadai_ancaman_ISPA

Cuaca Panas dan Polusi, Waspadai Ancaman ISPA

Belakangan ini, cuaca di demikian panas terik, dan udara terasa kering. Di Jakarta dan sekitarnya, polusi udara bahkan makin parah. Semua ini bisa mengganggu daya tahan tubuh. Tak ayal, kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di wilayah Jabodetabek meningkat. Selama periode 29 Agustus – 6 September, tercatat 90.546 kasus ISPA. Memang Ketika cuaca tidak bersahabat apalagi tingkat polusi tinggi, kita perlu waspadai ancaman ISPA.

ISPA mengenai saluran napas atas, yang meliputi hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan, dan faring. Biasanya disebabkan oleh virus, meski bisa juga disebabkan oleh bakteri. Saat daya tahan tubuh turun, tubuh lebih rentan terkena serangan virus maupun kuman, sehingga kita mudah terkena ISPA. Batuk, pilek dan radang tenggorokan kerap menjadi gejala awal ISPA.

Aktris Titi Kamal menceritakan pengalamannya soal ISPA. Ia batuk lantaran terpapar polusi, cuaca panas, dan kesibukan syuting stripping, yang cukup menguras energi hingga akhirnya menurunkan imunitas tubuhnya. “Namanya lagi padat aktivitas dan bertemu banyak orang, lelah, kadang-kadang membuat batuk muncul,” ujar Titi, yang namanya melejit lewat film Ada Apa dengan Cinta dan Mendadak Dangdut.

Batuk sebenarnya merupakan refleks normal pertahanan tubuh, untuk membersihkan saluran napas dari kotoran, virus, kuman, maupun partikel asing. Namun di sisi lain, batuk juga bisa menjadi gejala dari peradangan atau infeksi pada saluran napas. Dalam hal ini, batuk berperan untuk mengeluarkan lendir yang berlebihan.

Media edukasi bersama Soho Global Health di Jakarta, Senin (9/10/2023)

 

Dijelaskan oleh dr. Farhan Zubaedi, saat imunitas tubuh lemah, maka pembersihan partikel asing dari saluran pernapasan tidak efektif. “Akibatnya, bakteri dan virus lebih lama tinggal atau terjebak dalam saluran pernafasan,” ujarnya, dalam media edukasi yang diselenggarakan oleh Soho Global Health di Jakarta, Senin (9/10/2023).

Lebih lanjut ia menjelaskan, bakteri atau virus bisa memicu terjadinya peradangan pada saluran nafas. “Karenanya, sangat penting untuk memperbaiki daya tahan tubuh dalam pengobatan batuk,” imbuhnya.

Waspadai Ancaman ISPA, Tingkatkan Imunitas Tubuh

Jangan lengah, selalu waspadai ancaman ISPA. Kita bisa melakukan swamedikasi sebelum batuk makin menjadi hingga mengganggu aktivitas dan meningkatkan risiko terhadap penyakit yang lebih berat. Selain meredakan batuk, jangan lupa untuk meningkatkan imunitas tubuh. Menurut dr. Farhan, meningkatkan daya tahan tubuh saat kita sakit akan mempercepat proses pemulihan sehingga batuk tidak berkepanjangan, serta mencegah penyakit berkembang menjadi lebih berat.

Hal ini mendasari SOHO Global Health untuk memproduksi Imboost Cough, imunomodulator inovatif untuk meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus meredakan batuk. “Perubahan iklim akan berdampak signifikan terhadap peningkatan prevalensi batuk yang semakin tinggi. Imboost melakukan inovasi pengembangan untuk batuk yang dipengaruhi daya tahan tubuh yang melemah,” ujar Dr. Ir. Raphael Aswin, ST, Msi, CIP, IPU dari SOHO Global Health.

Selain mengandung ekstrak Echinaceae yang berfungsi sebagai imunomodulator untuk mendukung imunitas tubuh, Imboost Cough diperkaya dengan berbagai bahan alami yang berkhasiat meredakan batuk. Yaitu kombinasi daun ivy dan biji timi, yang bisa membantu mengatasi batuk akibat virus dan bakteri. “Ditambah ekstrak jahe, yang memberi rasa hangat dan melegakan tenggorokan,” tambah dr. Raphael.

Kondisi cuaca dan polusi seperti sekarang bisa sangat menurunkan imunitas tubuh. Waspadai ancaman ISPA. Berikut ini 4 tips dari dr. Farhan untuk mengatasi batuk dengan benar. Pertama, hindari makanan/minuman yang memicu batuk seperti es, minuman dingin, makanan yang digoreng, pedas, keripik dan lain-lain. Kedua, istirahat cukup dan penuhi kebutuhan cairan tubuh. Tak kalah penting, konsumsilah makanan dengan asupan gizi seimbang, dan bila perlu mengonsumsi suplemen untuk mendukung imunitas dan proses penyembuhan. “Terakhir bila sesak napas, segera ke IGD terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama. Juga bila penyakit tak kunjung membaik misalnya batuk semakin menjadi-jadi, dahak menjadi berwarna hijau, apalagi ditambah demam,” pungkasnya. (nid)

____________________________________________

Illustrasi: Image by benzoix on Freepik