posisi proning bantu atasi gangguan napas pasien covid-19
posisi proning bantu tingkatkan saturasi oksigen

Bagaimana Lakukan Posisi Proning Untuk Bantu Pernapasan Pasien COVID-19

Dalam jurnal Archives of Academic Emergency Medicine ditulis bila melakukan teknik pernapasan atau posisi proning disarankan sebagai terapi pembantu bagi pasien COVID-19 dengan gangguan pernapasan.

SARS-CoV-2 diketahui menyerang saluran napas, ditunjukkan dengan demam, sesak napas dan gejala saluran napas akut. Saat infeksi memburuk bisa memicu radang paru-paru, kegagalan multi organ dan sindrom gangguan saluran pernapas akut (ARDS; sesak napas berat karena adanya penumpukan cairan di area alveoli atau katung udara paru).

Studi mencatat di antara pasien COVID-19, 17%-nya mengalami ARDS dan perlu segera mendapat bantuan oksigen. Peneliti mencatat melakukan posisi proning bisa membantu – sebagai terapi tambahan – meningkatkan kadar oksigen di paru-paru.

Posisi proning sudah lama dilakukan (sejak tahun 1970-an) pada pasien ARDS. Ini merupakan teknik meningkatkan kadar oksigen dengan cara tidur tengkurap pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan.

Teknik proning ini lumrah diberikan pada pasien ARDS yang menggunakan ventilator.

Parisa Ghelichkhani, dkk, dari Department of Intensive Care Nursing, University of Medical Sciences, Tehran, Iran, menjelaskan mekanisme utama posisi proning dalam memperbaiki kondisi pasien ARDS adalah meningkatkan volume akhir ekspirasi (pengembusan) paru-paru, meningkatkan elastisitas dinding dada dan meningkatkan volume udara yang masuk/keluar.

Dalam meta-analisa, Munshi et al menyatakan posisi proning membantu menurunkan angka kematian pasien COVID-19 yang mengalami ARDS, saat proning dilakukan setidaknya 12 jam per hari.

Teknik proning untuk meningkatkan saturasi oksigen pasien COVID-19 telah diujicobakan di AS, China, Prancis, Italia dan India.

Lakukan urutan posisi proning ini

Tidak perlu menunggu pasien mengalami ARDS, posisi proning bisa dilakukan oleh pasien COVID-19 yang mengalami penurunan saturasi oksigen <94% (kadar normal adalah 95-100%).

Sebelum melakukan proning, berikan jeda dengan waktu makan setidaknya satu jam. Waktu yang dibutuhkan antara 1-2 jam.

Pasien dapat menyiapkan empat sampai lima bantal untuk membantu menyangga tubuh. Lakukan posisi proning dengan cara:

  1. Tidur tengkurap dengan menempatkan salah satu bantal di bawah leher, satu atau dua bantal di antara dada sampai paha atas, dan dua bantal di bawah tulang kering selama 30 menit.
  2. Berbaring miring ke kanan dengan tiga bantal (menyangga kepala, area pinggang dan antara kedua kaki). Lakukan selama 30 menit.
  3. Rebahan dengan posisi setengah duduk, bagian punggung sampai tengkuk diganjal bantal. Lakukan selama 30 menit.
  4. Berbaring miring ke kiri. Lakukan seperti posisi ke dua.
  5. Kembali ke posisi tidur tengkurap selama 30 menit. (jie)