Penelitian menunjukkan, manfaat antioksidan pada teh putih bisa melawan virus flu burung. Riset dilakukan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Jawa Barat, bekerjasama dengan Pusat Riset Flu Burung Universitas Airlangga, Surabaya. Hasil sementara: antioksidan pada teh putih mampu melindungi tubuh dari infeksi virus H5N1. Percobaan pada hewan uji menunjukkan, seduhan pertama hingga ketiga teh putih dengan kadar 4 gram/gelas air ukuran 200 cc, mampu mengobati sakit karena flu burung dalam 10 hari.
Teh putih produksi PPTK Gambung diakui International Society of Antioksidant in Nutrition and Health di Paris mengandung antioksidan - yang bernama katekin - tertinggi di dunia, yakni 17%. Sementara 44-55% bahan aktif katekinnya adalah EGCG atau epigallocatechin gallate, yang merupakan antivirus dan antikanker.
Para ilmuwan Universitas Kansas yang melakukan riset menemukan, EGCG dapat menaklukan radikal bebas 100 kali lebih efektif dibanding vitamin Cl; 25 kali lebih baik dibanding vitamin E dan hampir dua kali lebih efektif dibanding anggur merah. Penelitian tersebut menggunakan teh hijau yang notabene kualitasnya di bawah teh putih. Satu cangkir teh hijau mengandung 100-200 mg EGCG.
Penghalang lemak
Selain menangkal radikal bebas, menurunkan kolesterol dan menurunkan tekanan darah, teh putih dipercaya dapat melindungi jantung serta menurunkan kadar gula darah. Termasuk dapat menurunkan berat badan, mencegah penuaan dini dan kerusakan pada kulit, membakar lemak dan mencegah munculnya sel-sel lemak baru. Penelitian menunjukkan, kandungan kafein dalam teh ini mampu meningkatkan proses termogenesis, yakni pengubahan energi menjadi panas dalam tubuh.
Penelitian oleh Acheson et al., dan dimuat dalam The American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan, konsumsi kafein 8 mg/kg berat badan mampu meningkatkan laju metabolisme tubuh hingga 16% lebih tinggi. Oksidasi lemak atau pembakaran lemak, juga meningkat meski tidak terlalu signifikan.
Penelitian juga menunjukkan, EGCG mampu menghambat enzim pemecah epinefrin (adrenalin). Hormon epinefrin berfungsi memicu reaksi tekanan dan kecepatan gerak tubuh. Hormon ini membuat seseorang lebih terpacu bekerja atau lebih fokus.
EGCG mampu memperpanjang fungsi epinefrin, sehingga meningkatkan pelepasan lemak dari sel lemak dan oksidasinya dalam sel otot. Zat aktif dalam teh bekerja mengganggu kerja lipase, enzim yang bekerja mengikat dan mencerna lemak, bekerja menghalangi penyerapan sebagian lemak.
Cara menikmati teh putih: 2 gram teh diseduh dengan secangkir air putih 80 °C. Dua 2 gram teh putih kandungan antioksidannya setara dengan 12 gelas jus jeruk. Seduhan teh putih menghasilkan warna putih keperakan, terutama untuk jenis silver nedle. (jie)