Metabolisme adalah bagaimana tubuh memproses makanan yang kita konsumsi menjadi energi. Ini mempengaruhi kerja organ (optimal atau tidak), termasuk bagaimana kerja sistem pencernaan itu sendiri, sirkulasi darah hingga suhu tubuh.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi metabolisme tubuh melambat, mulai dari genetik, usia, kondisi kesehatan, hingga gaya hidup. Menyebabkan Anda mungkin mengalami kulit kering, kelelahan, hingga perubahan mood.
Berikut tanda metabolisme melambat:
1. Selalu kelelahan
Merasa lelah setelah beraktivitas berat – baik fisik atau pikiran – adalah normal. Tapi bila Anda selalu kelelahan tanpa sebab ini bisa menjadi tanda metabolisme yang melambat.
Penelitian di jurnal Nutrients (2020) menjelaskan saat metabolisme melambat, proses pemecahan makanan menjadi energi juga memelan, menyebabkan level energi juga rendah. Hasilnya adalah Anda merasa gampang lelah, mungkin disertai pening.
Azzolino D, dkk, dalam riset tersebut menjelaskan perubahan asupan makanan atau komposisi tubuh (antara lemak tubuh dan otot) dapat memperbaiki perasaan Anda tentang rasa lelah.
2. Kulit kering
Salah satu tanda yang paling kentara dari metabolisme tubuh yang melambat adalah kulit kering.
Hormon tiroid yang membantu mengatur kecepatan metabolisme juga terlibat untuk menjaga hidrasi kulit. Saat ada ketidakseimbangan fungsi hormon tiroid dan perlambatan metabolisme, Anda bisa mengalami kulit yang tidak terhidrasi sempurna. Kulit menjadi kering.
3. Berat bertambah
Jika Anda sedang dalam program penurunan berat badan dengan menerapkan diet tertentu, bahkan olahraga rutin, tetapi tetap saja bobot tubuh tidak turun, masalahnya mungkin tertelak pada metabolisme yang melambat.
Saat metabolisme melambat, tubuh tidak mampu memecah/merubah makanan menjadi energi, sehingga ia akan membakar kalori yang lebih sedikit pula. Sebagai gantinya, semakin banyak kalori yang disimpan menjadi lemak tubuh, membuat penurunan bobot semakin sulit.
4. Merasa kedinginan
Merasa kedinginan, bahkan saat suhu sekitar tidak turun, sering kali merupakan tanda disfungsi metabolisme – disebut pula intoleransi dingin.
Dalam tulisan berjudul Physiology, Temperature Regulation dijelaskan panas tubuh dihasilkan melalui proses metabolisme, dan suhu tubuh yang lebih dingin dikaitkan dengan metabolisme yang melambat.
Misalnya, pada penderita hipotiroidisme dan orang obesitas bisa memiliki suhu tubuh yang lebih rendah dibanding orang normal, akibat perlambatan metabolisme.
5. Dorongan untuk ngemil
Mengidam makanan tertentu, terutama tinggi gula dan lemak, bisa disebabkan oleh metabolisme memelan.
Penelitian Amy taetzsch, et al, membuktikan bahwa keinginan untuk ngemil dikaitkan dengan kesehatan metabolisme, terutama pada makanan rendah nutrisi, makanan tidak sehat dan komposisi tubuh yang tidak seimbang (seperti massa otot rendah dan massa lemak tinggi).
6. Mengalami perubahan mood
Sangat normal untuk sesekali mengalami perubahan mood. Namun, fluktuasi mood yang kerap bisa dipicu oleh perlambatan metabolisme.
Tingkat energi yang rendah dan ketidakseimbangan hormon yang menyertai perlambatan metabolisme bisa memicu perasaan seperti mudah tersinggung dan frustasi. Studi juga mengatakan adanya hubungan antara masalah kesehatan mental dan metabolisme yang lambat.
7. Masalah pencernaan
Proses pencernaan dan laju metabolisme saling terkait erat, karena pencernaan mengacu pada proses pemecahan makanan, sementara metabolisme mengacu pada pengubahan makanan menjadi energi.
Sehingga metabolisme yang kurang aktif dapat mengakibatkan gejala pencernaan seperti sembelit, kembung atau diare.
Mengembalikan laju metabolisme
Isabel Casimiro, MD, PhD, ahli penyakit dalam dan peneliti biologi molekular dari University of Chicago, menjelaskan meskipun tidak ada cara instan untuk mempercepat metabolisme tubuh, ada beberapa cara yang didukung penelitian untuk meningkatkan metabolisme secara bertahap.
- Diet bergizi. Mengonsumsi makanan utuh, terutama sumber protein, merupakan cara efektif untuk meningkatkan dan menjaga laju metabolisme. Tubuh membutuhkan waktu lebih banyak untuk memecah protein, sehingga Anda akan merasa kenyang lebih lama.
- Cukupi kebutuhan kalori. Pastikan Anda makan cukup kalori setiap hari. Mengonsumsi terlalu sedikit kalori memberi sinyal ke tubuh untuk beradaptasi dengan jumlah tersebut, yang menyebabkan metabolisme melambat.
- Tetap harus aktif. Jika dilakukan secara konsisten, latihan interval - seperti latihan interval intensitas tinggi (HIIT) - dan latihan ketahanan bisa meningkatkan metabolisme karena keduanya memperkuat massa otot dan meningkatkan daya tahan.
- Tidur yang cukup. Cukup tidur membantu mengatur kembali metabolisme. Studi menunjukan mereka dengan gangguan tidur merasa kurang kenyang setelah makan dan memetabolisme lemak dalam makanan secara berbeda.
- Kurangi stres. Metabolisme Anda mungkin terhenti saat stres. Para ahli berteori bahwa stres kronis mengganggu proses tubuh dalam memecah lemak. (jie)