7 Makanan yang Mengandung Sianida Alami
makanan_yang_mengandung_sianida_almond

7 Makanan yang Mengandung Sianida Alami

Kasus kopi sianida 7 tahun silam Kembali ramai lantaran film documenter “Ice Cold Murder, Coffee and Jessica Wongso” tayang di Netflix sejak 28 September lalu. Terlepas dari segala kontroversi dan perubahan arah opini publik yang kini justru banyak mendukung Jessica, kita kini mengetahui bahwa biji apel mengandung 0,6 mg sianida, bahkan lebih banyak daripada kandungan sianida yang ditemukan di dalam lambung almarhumah Mirna Salihin. Dan ternyata, banyak makanan yang mengandung sianida.

Menariknya lagi, makanan-makanan tersebut adalah makanan yang umum kita jumpai dan konsumsi sehari-hari. Mengapa kita tidak meninggal setelah memakan makanan tersebut? Menurut dr. Djaja Surya Atmadja, Sp.FM(K), DFM, SH, Ph.D dalam berbagai siniar, itu karena sianida yang terkandung dalam makanan sehari-hari jumlahnya kecil, dan tubuh kita memiliki mekanisme untuk mendetoksidikasinya.

Menurut dr. Djaja pula, dosis sianida yang mematikan Ketika masuk ke tubuh yaitu 150 – 250 mg. Kandungan siandida pada makanan umumnya jauh di bawah batas ini, sehingga tak perlu khawatir. Selain itu, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi kandungan sianida pada makanan, sehingga yang masuk ke tubuh semakin sedikit. Bagaimanapun juga, lebih baik berhati-hati dan menimimalkan segala risiko.

Makanan yang Mengandung Sianida

Ada sekitar 2.000 spesies tanaman yang mengandung sianida secara alami. Beberapa di antaranya merupakan tanaman yang bisa dimakan. Sianida pada makanan biasanya berikatan dengan molekul gula, dalam bentuk cyanogenic glycosides, meski bisa pula berupa hidrogen sianida. Cyanogenic glycosides tidak berbahaya secara langsung, tapi di saluran cerna akan diubah menjadi hidrogen sianida yang beracun. Untuk itu, makanan perlu dicuci dan dimasak dulu sebelum dimakan, untuk mengudangi kandungan siandia. Berikut ini beberapa makanan yang mengandung sianida.

1. Singkong

Singkong mengandung <50 sampai 100 mg sianida per kg, tergantung jenisnya. Mengupas, merendam, mencuci dengan air mengalir dan memasak singkong akan meluruhkan sianida sehingga singkong aman untuk dimakan.

Waspada bila singkong sudah berubah warna menjadi kehijauan atau kebiruan. Itu menandakan kadar sianida dalam singkong cukup tinggi. Dalam sebuah siniar, dr. Djaja memberikan tips bila menemukan singkong seperti ini. “Singkongnya diiris tipis-tipis, lalu diredam dan cuci dengan air mengalir. Sianidanya bisa berkurang,” ujarnya.

2. Sorgum

Sorgum mulai naik daun beberapa tahun terakhir ini, sebagai sumber karbohidrat selain nasi. Tepung sorgum juga banyak diolah menjadi roti, kukis, dan makanan lain. Ternyata, sorgum mengandung sianida cukup tinggi, yaitu 400 – 900 mg/kg. Namun jangan khawatir. Pencucian dan pemasakan sorgum akan mengurangi kandungan sianida hingga batas aman. Terlebih, kita hanya mengonsumsi sorgum dalam jumlah kecil sekali makan. Satu porsi sorgum hanya sekitar 100 g saja.

Baca juga: Pangan Lokal Sehat dan Murah

3. Almond

Almond atau badam sangatlah lezat, dan terkenal dengan kandungan lemak tak jenuh yang sehat. Kandungan sianida dalam biji almond yang biasa kita konsumsi (sweet almond) cukup rendah, sekitar 25 mg/kg. Namun hati-hati dengan bitter almond, yang mengandung sianida 40x lipat daripada sweet almond. Ditengarai, 50 butir biji bitter almond bisa mematikan bagi orang dewasa. Pada anak-anak, 5-10 butir saja sudah cukup untuk menyebabkan kematian.

4. Rebung

Sebagian orang sangat menyukai rasa rebung yang unik, tapi Sebagian lagi tidak menyukai rebung karena menganggapnya bau pesing. Pada rebung segar, bisa terkandung sianida sebanyak 39 – 434 mg/kg. namun tak perlu was-was makan lumia Semarang yang khas berisi rebung, karena bila sudah dicuci dan direbus, kandungan sianida pada rebung menyusut hingga hanya sekitar 5 mg/kg.

5. Jagung

Jagung termasuk makanan yang mengandung sianida dalam jumlah cukup tinggi, yaitu sekitar 300 mg/kg. Namun tentu saja, kita tidak mengonsumsi 1 kg jagung sekali makan. Satu porsi jagung hanya 125 gr, dan kandungan sianida pada jagung yang sudah dicuci dan dimasak pun jauh berkurang.

Baca juga: Kacang Almod Cegah Otak Lemot

6. Kacang kratok

Kacang kratok atau kacang koro (lima bean) mengandung 100 – 170 mg sianida/kg. Kacang-kacangan dan polong-polongan adalah sumber pangan yang sangat baik. Kaya akan serat dan protein, sehingga bisa membantu memelihara kadar gula darah serta membuat kita kenyang lebih lama. Selain kacang kratok, kacang kedelai juga mengandung sianida dalam jumlah tertentu. Tidak perlu menghindari polong-polongan karena sianida. Yang penting dicuci dulu dengan air mengalir, lalu dimasak dengan baik.

7. Biji apel

Biji apel memang bukan bahan makanan, tapi tak jarang ikut tertelan Ketika kita makan apel. Namun tak perlu khawatir karena kandungan sianida dalam sebutir biji apel tidak sampai pada level yang membahayakan. Dan, aman bila biji tertelan utuh karena sianida masih tersimpan rapi di dalam biji.

Hindari memakan biji apel yang terpotong, hancur, atau dengan sengaja mengunyahnya. Sianida akan keluar dari biji aperl yang rusak, dan bisa menimbulkan keracunan bila dikonsumsi dalam jumlah besar. Seperti diceritakan dalam film India “Mom”, di mana seorang ibu meracuni laki-laki yang memerkosa putrinya dengan memblender banyak biji apel, lalu mencampurnya ke minuman protein yang biasa diminum si lelaki.

Kita tidak perlu terlalu takut dengan makanan yang mengandung sianida seperti di atas karena junlahnya relative kecil, dan makin berkurang Ketika dicuci dan dimasak. Hindari pula makan biji apel. Selain biji apel, biji pir serta biji dari buah golongan stone fruit seperti ceri dan aprikot juga mengandung sianida. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Image by jcomp on Freepik