Bengong dan susah berpikir kerap kita alami, khususnya setelah makan siang, sekitar pukul 2.00 – 3.00 wib. Peneliti menemukan konsumsi kacang almond dapat membantu mencegah otak menjadi ‘oon’.
Studi terbaru menemukan bahwa menyantap makan siang dengan menu kacang almond dapat membantu menjaga kerja otak tetap optimal.
Para ahli sepakat efek ‘lemot’ ini dikarenakan energi tubuh dan aliran darah sebagian besar digunakan untuk mencerna makanan di perut. Akibatnya aliran darah menuju otak lebih sedikit. Setelah badan mencerna makanan, gula darah yang awalnya naik perlahan turun. Ini jugalah yang menyebabkan fungsi kognitif otak menurun.
Selama ini berdasarkan studi tahun 2014 kacang almond diketahui dapat menjaga kesehatan jantung, bahkan berperan dalam progam penurunan berat badan. Pada riset terbaru di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, terbukti bahwa almond mampu memperlambat efek penurunan gula darah dengan mengerem proses pencernaan makanan.
Tim peneliti mendapati bahwa efek ini disebabkan oleh tingginya kandungan lemak sehat dan serat pada kacang almond. Riset dilakukan pada 86 orang dewasa gemuk yang mengikuti program penurunan berat badan selama 12 minggu. Mereka terbagi menjadi dua grup; kelompok yang mendapat menu diet kaya kacang almond dan tanpa kacang sama sekali.
Setelah menyantap menu makan siangnya tersebut, tim melakukan tes memori dengan meminta partisipan membaca, mengingat 10 kata, dan kemudian menuliskannya kembali. Tes selanjutnya adalah tes perhatian/konsentrasi. Mereka diminta membaca satu halaman surat dan kemudian mencoretnya.
Hasil riset dipaparkan pada the British Journal of Nutrition ini menyatakan ada penurunan perhatian setelah makan siang pada kedua kelompok. Namun di tes memori, hanya ada sedikit sedikit penurunan fungsi otak pada kelompok kacang almond dibanding kelompok tanpa kacang. Peneliti mengklaim menyantap makan siang dengan menu kacang almond efektif menjaga kemampuan memori otak.
Studi ini didanai oleh organisasi perwakilan petani kacang almond di Amerika Serikat yang notabene mensuplai 80% prosuksi almond di seluruh dunia. “Walau riset ini tidak sepenuhnya independent, tapi tak diragukan lagi bahwa almond mampu mengendalikan gula darah dan meningkatkan kesehatan tubuh secara umum,” papar Celia Cooper, nutritional therapist, dari Cheshire’s Reproductive Health Group. (jie)