Penyebab penyakit jantung adalah terjadinya gangguan pada pembuluh darah jantung, yang disebabkan oleh penimbunan kolesterol dan zat-zat berbahaya lainnya. Beberapa jenis tanaman obat diketahui memiliki efek melancarkan sirkulasi darah dan bersifat antikoagulan (anti penggumpalan darah), sehingga dapat dijadikan bagian dari diet untuk mencegah penyakit jantung. Obat herbal dimaksud harus tanpa efek samping berbahaya dan aman digunakan.
1. Daun dewa
Bukan rahasia lagi bahwa daun dewa (Gynura segetum) bermanfaat bagi kesehatan jantung. Tanaman ini kaya dengan berbagai kandungan kimia, seperti saponin, minyak atsiri, flavonoid, dan tanin. Berbagai studi menyimpulkan, efek farmakologis dari daun dewa terhadap kesehatan jantung adalah sebagai antikoagulan, mencairkan bekuan darah dan menstimulasi sirkulasi darah.
Studi Winarto (1994) menyebutkan, minyak atsiri pada daun dewa dapat merangsang sirkulasi darah, juga bersifat analgetik (antinyeri) dan anti-inflamasi (antiradang). Studi Eva, dkk. (20050 menyimpulkan, ekstrak etanol daun dewa dengan dosis 175,5 mg/kgBB mempunyai aktivitas sebagai antitrombosis (mencegah pembentukan gumpalan darah).
Tidak hanya daunnya, umbi daun dewa terbukti dapat menghilangkan pembekuan darah di pembuluh darah, sehingga memungkinkan sebagai obat stroke dan jantung koroner. (Baca: Herbal untuk Pengobatan Kanker)
2. Bawang Putih
Beberapa peneliti menyebutkan, zat allicin yang terkandung dalam bawang putih dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Allicin mempunyai efek hipolipidemik (menurunkan kadar kolesterol) dan antitrombotik (mencegah penggumpalan darah). Allicin bekerja dengan menghambat kerja enzim HMG-KoA Reduktase, sehingga berefek menurunkan kadar kolesterol darah.
Kandungan penting lainnya adalah DADS(4,5-dithia-1,7-octadiene), yang memiliki efek sebagai hipolipidemia, juga sebagai antioksidan. DADS bekerja dengan cara menangkap radikal bebas, sehingga dapat menurunkan kadar lemak dalam darah.
Verma, dkk. (2003) meneliti efek pemberian minyak bawang putih (garlic oil) terhadap performa jantung pada 30 pasien penyakit jantung koroner. Garlic oil diberikan dalam bentuk kapsul yang dikonsumsi empat kapsul, dua kali/ hari selama enam minggu setelah dilakukannya uji treadmill pertama. Berdasarkan hasil uji treadmill setelah enam minggu, pemberian kapsul garlic oil efektif menurunkan curah jantung pada puncak latihan. Hal ini menunjukkan, garlic oil sangat baik dikonsumsi oleh pasien penyakit jantung koroner. (Baca: Bawang Putih Turunkan Kolesterol)
3. Mengkudu
Hasil penelitian yang dimuat jurnal Pacific Science melaporkan, mengkudu juga termasuk sebagai tanaman pelindung jantung. Mengkudu mengandung bahan antibakteri yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit jantung. Senyawa antraquinon yang banyak terdapat pada akar mengkudu, dilaporkan dapat melawan bakteri Staphylococcus yang menyebabkan infeksi di jantung.
Zat penting lain dari ekstrak mengkudu adalah scopoletin, terbukti berfungsi memperlebar pembuluh darah yang mengalami penyempitan karena timbunan lemak, sehingga melancarkan peredaran darah. (Baca: 4 Manfaat Mengkudu bagi Kesehatan)
4. Daun jati belanda
Daun jati belanda terbukti khasiatnya dalam menurunkan kadar kolesterol darah, inilah yang membuatnya ampuh menjadi pelindung jantung. Riset Setyo Sri Rahardjo dari Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada, melihat efek positif ekstrak etanol daun jati belanda terhadap aktivitas enzim lipase.
Tes dilakukan pada 30 tikus jantan albino (dibagi 5 kelompok) dan mendapat ekstrak etanol daun jati belanda selama 30 hari. Berat badan tikus dimonitor tiap hari. Sebelum dan sesudah tes dilakukan, sampel darah diambil dan aktivitas lipase pankreas dimonitor.
Hasilnya menunjukkan, ekstrak etanol daun jati belanda menurunkan / menghambat aktivitas serum lipase, yakni enzim yang bekerja memecah lemak menjadi asam lemak, agar dapat diserap tubuh dan digunakan. Daun jati belanda juga memiliki efek astingen; mengerutkan lapisan dalam usus sehingga penyerapan lemak terhalang. (Baca: Herbal Penurun Kolesterol)
5. Kurkumin
Temulawak dan kunyit teruji mampu melindungi jantung dengan menurunkan kadar kolesterol darah. Tak lain karena zat kurkumin yang terkandung di dalamnya. DR. Suwijiyo Pramono, Apt, dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada menyatakan, temulawak mempunyai aktivitas kolagoga, yakni memperlancar pengeluaran empedu ke usus sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol darah.
Studi oleh Pramadhia menunjukkan, kurkuminoid yang terkandung dalam ekstrak temulawak terbukti memiliki efek terhadap penurunan kadar kolesterol LDL, kolesterol total dan trigliserida secara signifikan pada kelinci dalam keadaan hiperlipidemia. (Baca: Temulawak Obat Alami untuk Jantung)
Adapun kunyit memiliki aktivitas kolagoga. Studi Fitri (2010) menunjukkan, pemberian ekstrak kunyit mempengaruhi proses metabolisme tubuh berupa anabolisme dan katabolisme lemak, sehingga mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah ayam boiler. Sedangkan studi Fadlina (2006) menunjukkan aktivitas antihiperkolesterolemia dari kunyit pada hewan percobaan. Pemberian ekstrak kunyit 200 mg/kg bobot badan tikus menunjukkan aktivitasnya sebagai antihiperkolesterolemia; dapat menurunkan kadar LDL tanpa mempengaruhi HDL.
6. Ginkgo biloba
Riset melaporkan, daun ginkgo biloba mengandung dua senyawa penting yaitu flavonoid and terpenoid. Senyawa flavonoid bersifat antioksidan, yang menetralkan radikal bebas yang dibentuk oleh tubuh. Beberapa uji laboratorium menemukan, ginkgo dapat membantu jantung bekerja lebih efektif dengan menurunkan pembentukan radikal bebas. Efek perlindungan ini dapat membantu mencegah kerusakan otot jantung, memperbaiki sirkulasi darah dan oksigenasi sel-sel otak.
Ginkgolide, senyawa terpenoid yang terkandung di dalamnya, terbukti dapat mengurangi daya gumpal darah melalui mekanisme penghambatan PAF (Platelet Activating Factor). Karena efektif dalam menurunkan daya gumpal darah, ginkgo potensial mencegah gangguan yang berkaitan dengan jantung, seperti penyakit jantung koroner dan jantung kongestif. (Baca: Ginkgo Biloba Lindungi Sel dari Radioterapi)
7.Terong
Terong mengandung fenol bernama asam klorogenat. Selain sebagai antioksidan, komponen asam ini memiliki aktivitas antikanker, antimikroba dan antivirus, serta memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan mencegah timbulnya pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis). (Baca: Terong Ungu Cegah Penyakit Jantung)
Zat aktif lainnya yaitu nasuin, yang banyak terdapat dalam kulit terong, berperan sebagai antioksidan dalam menjaga kesehatan jantung. Juga berfungsi sebagai pengikat besi jika terjadi kelebihan zat besi di dalam tubuh, di mana kelebihan zat besi akan berakibat pada gangguan sirkulasi darah. Tak heran bila peneliti menganggap terong sebagai tanaman pelindung jantung. (jie)