Bisa jadi bawang putih dan jahe merupakan bumbu masak yang paling kerap kita pakai. Selain menyedapkan makanan, keduanya diketahui punya manfaat kesehatan. Saat dikombinasikan manfaatnya tentu saja akan berlipat ganda.
Baik bawang putih dan jahe diketahui memiliki efek anti-inflamasi (antiperadangan) dan antioksidan yang bisa melindungi tubuh dari efek buruk radikal bebas.
Kombinasi keduanya terbukti juga punya manfaat lebih untuk kesehatan. Berikut ini adalah tujuh manfaat kombinasi bawang putih dan jahe:
1. Anti peradangan
Peradangan merupakan respons tubuh yang penting, ini adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh. Tetapi, inflamasi dalam waktu lama (inflamasi kronis) berhubungan dengan banyak penyakit, termasuk penyakit jantung dan berbagai macam kanker.
Telah diketahui bila bawang putih dan jahe mempunyai senyawa yang efektif menghambat/mengurangi protein pro-inflamasi. Menariknya, berbagai persiapan bawang putih mengandung senyawa organosulfur anti-inflamasi yang berbeda.
Rodrigo Arreola, dkk, dalam Journal of Immunology Research (2015) mencatat bawang putih segar mengandung senyawa S-allyl-L-cysteine sulfoxide (alliin) dan turunan γ-glutamyl cysteine. Bawang putih kering mengandung alliin dan diallyl disulfide (DADS). Dan pada bawang putih bubuk terdapat senyawa sulfide, dithiines dan (E-Z)-ajoene.
Jahe memiliki khasiat antiperadangan, terutama pada senyawa gingerol dan shogaol. Beberapa penelitian menunjukkan bila jahe dan bawang putih bisa menurunkan penanda (marker) peradangan di tubuh, seperti tumor necrosis factor alpha (TNF-α), interleukin-6 (IL-6) dan high-sensitivity C-reactive protein (hs-CRP).
Sebuah tinjauan tahun 2020 dari 17 penelitian menemukan bahwa konsumsi suplemen bawang putih menyebabkan pengurangan CRP yang signifikan. Juga ditemukan bila suplemen bawang putih jenis lain – ekstrak bawang putih hitam – signifikan mengurangi CRP dan TNF-α.
Baca : Ada apa di balik manfaat bawang putih hitam, fermentasi bawang putih?
Tinjauan lain dari 109 penelitian menemukan bila jahe bisa sangat efektif mengurangi nyeri dan peradang pada penderita radang sendi.
2. Melindungi dari kerusakan sel
Stres oksidasi terjadi saat ada kelebihan molekul yang disebut reactive oxygen species (ROS) membanjiri sistem pertahanan tubuh kita.
Sistem pertahanan tubuh, termasuk enzim antioksidan seperti superoksida dismutase dan glutathione peroksida, membantu menjaga kadar ROS tetap seimbang. Namun saat sistem ini kewalahan, stres oksidasi terjadi. Menyebabkan kerusakan sel.
Iranian Journal of Pharmaceutical Research (2015) mencatat penderita diabetes tipe 2 (karena gaya hidup) yang diberikan 2 gram bubuk jahe per hari (selama 12 minggu) mengalami penurunan gula darah yang signifikan, dibandingkan kelompok kontrol.
Penelitian tahun 2008 pada lansia yang mengonsumsi suplemen bawang putih tiap hari selama 1 bulan menunjukkan penurunan malondialdehyde (penanda cacat sel akibat radikal bebas) dan meningkatnya kadar enzim antioksidan superoksida dismutase dan glutathione peroksida.
3. Meningkatkan kesehatan kognitif otak
Studi populasi tahun 2019 yang melibatkan 27.437 lansia di China menemukan mereka yang lebih kerap mengonsumsi bawang putih lebih sedikit mengalami gangguan kognitif, dan usia yang lebih panjang. Bawang putih bisa meningkatkan daya ingat dan atensi pada orang dewasa.
Penelitian juga menghubungkan konsumsi jahe dan kesehatan fungsi otak. Studi pada wanita sehat yang mengonsumsi 400 - 800 mg ekstrak jahe per hari, selama 2 bulan, terjadi perbaikan kognitif dan daya ingat.
4. Mengurangi risiko penyakit jantung
Peneliti sudah lama mengetahui bila bawang putih dan jahe memiliki efek pelindung jantung yang kuat dan bisa mengurangi risiko penyakit jantung. Ini termasuk menormalkan tekanan darah, kolesterol dan gula darah.
Review tahun 2014 yang melibatkan 22 penelitian menemukan rutin konsumsi bubuk bawang putih signifikan menurunkan total kolesterol dan LDL kolesterol (kolesterol jahat), demikian juga kadar gula darah puasa dan tensi.
Penelitian tahun 2017 melibatkan 4.628 peserta membuktikan bila konsumsi 1 gram jahe per hari mengurangi risiko hipertensi dan penyakit jantung koroner antara 8-13%.
5. Meningkatkan imunitas
Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine (2012) mencatat jahe dan bawang putih mempunyai sifat antivirus dan antibakteri yang kuat terhadap beberapa patogen, termasuk virus flu dan bakteri penyebab infeksi pernapasan.
Bahkan riset juga menunjukkan bahwa jahe bermanfaat pada mereka dengan penyakit autoimun rheumatoid arthritis (radang sendi karena autoimun). Sebanyak 70 penderita rheumatoid arthritis mengonsumsi 1,5 gram per hari bubuk jahe selama 12 minggu.
Peneliti menemukan bila bubuk jahe meningkatkan ekspresi gen yang membantu mencegah reaksi autoimun. Ia juga mengurangi ekspresi gen pemicu peradangan. (jie)