memahami jenis nyeri
jenis nyeri

3 Jenis Nyeri: Memahami Nyeri Apa Yang Anda Alami

Siapa yang tidak pernah mengalami nyeri, setiap orang pasti pernah nyeri. Misalnya karena terkilir, atau sesederhana salah posisi tidur. Memahami jenis nyeri sangat membantu memilih pengobatan yang dibutuhkan. 

Dr. Shana Johnson, ahli kedokteran fisik dan rehabilitasi di Amerika Serikat menjelaskan, di sekolah kedokteran ia mempelajari tentang dua jenis nyeri. “Namun sekelompok orang yang saya temui selama ini menderita nyeri kronis yang tidak termasuk kedua jenis penyakit tersebut,” katanya melansir WebMD. 

Memahami jenis nyeri

Cedera

Jenis nyeri pertama disebut nyeri nosiseptif, yang disebabkan oleh peradangan dan kerusakan jaringan. “Ini adalah jenis nyeri yang Anda rasakan saat mengalami cedera, seperti pergelangan kaki terkilir atau patah tulang,” Dr. Johnson menjelaskan. 

Nyeri nosiseptif terasa tajam, menusuk atau berdenyut. “Nyeri jenis ini mengirim pesan bahwa Anda terluka,” katanya. 

Kerusakan saraf

Jenis nyeri kedua adalah yang disebut nyeri neuropatik. Ini lebih kompleks dari nyeri yang disebabkan oleh cedera. 

“Nyeri neuropatik timbul dari kerusakan saraf, menimbulkan sensasi mati rasa, kesemutan atau terbakar. Misalnya jari kebas akibat sindrom terowongan karpal (tunnel carpal syndrome), atau kesemutan akibat saraf terjepit di punggung,” terang Dr. Johnson. 

Ia menjelaskan, hal rumit tentang nyeri saraf adalah gejalanya mungkin menetap setelah kerusakan saraf teratasi. Meskipun cedera pada tulang atau otot mungkin sembuh, saraf tersebut mungkin terus mengeluarkan sensasi abnormal. 

Saraf bingung

Seperti namanya, “jenis nyeri ketiga ini membingungkan karena tidak muncul pada tes konvensional, seperti rontgen dan MRI,” Dr. Johnson menegaskan. 

Nyeri sensitisasi sentral atau nyeri nosiplastik berasal dari saraf bingung, yang salah memproses sinyal nyeri. “Anda merasakan sakit yang luar biasa, tetapi tes medis tidak memberikan petunjuk apa pun, yang mengarah pada pengobatan yang salah, atau tidak ada pengobatan sama sekali,” jelas Dr. Johnson. 

Berikut ini beberapa gejala nyeri sensitisasi sentral: 

  1. Rasa nyeri bertahan lama setelah waktu penyembuhan yang diharapkan. Misalnya, cedera punggung yang seharusnya sembuh setelah 3 minggu, masih terasa sakit 6 bulan kemudian. 
  2. Rasa nyeri yang Anda rasakan menyebar ke luar area cedera. Area kecil di pungung, misalnya, meluas ke punggung bawah, bahkan turun ke paha. 
  3. Sensitivitas yang nyata terhadap rasa sakit yang berkembang. Nyeri lebih mudah muncul dan intens dari biasanya. Gerakan dasar, misalnya membungkuk ke depan dan berjalan, menyebabkan Anda merasa tidak nyaman. 
  4. Gejala non-nyeri berkembang. Kelelahan, kurang tidur dan brain fog (kabut otak: tidak bisa berpikir jernih) menjadi tanda-tanda sensitisasi. 

“Orang-orang yang saya temui selama pendidikan medis yang tidak termasuk dalam dua jensi nyeri utama (nosiseptif atau neuropatik), kini diketahui menderita jenis nyeri ketiga, nyeri nosiplastik,” imbuhnya. “Rasa nyeri ini adalah hasil dari pemrosesan sinyal sakit yang tidak normal di otak Anda.” 

Memahami jenis nyeri, dan apa yang menyebabkan Anda menderita, sangat penting untuk menentukan pengobatan yang tepat. (jie)