Selama berlibur ingat selalu menjaga kesehatan Anda. Para pakar mengatakan mulai dari stres akibat liburan, infeksi virus hingga lupa membawa obat akan meningkatkan risiko serangan jantung. Penting untuk waspadai serangan jantung saat liburan.
Amerian Heart Association (AHA) mengatakan bila serangan jantung kerap terjadi saat liburan, terutama pada penderita hipertensi dan fibrilasi atrium (FA) - salah satu jenis gangguan irama jantung.
Riset yang diterbitkan di jurnal Circulation melaporkan bila lebih banyak kematian akibat serangan jantung yang terjadi antara 25 Desember hingga 1 Januari.
Dr. Eli Friedman (FACC) dari Miami Cardiac & Vascular Institute, AS mengatakan penderita hipertensi, FA, gagal jantung dan penyakit koroner lainnya perlu menyadari faktor risiko selama berlibur.
“Penting memahami kapan Anda dapat mendorong batasan Anda, dan kapan harus mundur untuk memprioritaskan kesehatan,” ujarnya, melansir Healtline.
Serangan jantung bisa dipicu oleh faktor risiko seperti riwayat keluarga menderita penyakit jantung, diabetes, obesitas, kolesterol tinggi atau hipertensi, yang di banyak kasus saling berkelindan.
Faktor risiko lain selama liburan adalah perubahan kebiasaan. Ini bisa merubah kebiasaan medis, yang bisa menyebabkan telat atau lupa minum obat.
Dalam kasus tersebut, Dr. Evelyn Huang dari Northwestern University / McGaw Medical Center, menyarankan, “Langkah pertama yang benar-benar mudah dilakukan hanyalah mendapatkan kotak obat, atau memastikan Anda mengemas obat saat bepergian. Itu benar-benar bisa membantu mengubah faktor risiko yang Anda miliki.”
Studi juga menyatakan kematian akibat serangan jantung paling banyak terjadi pada mereka yang tidak pergi ke rumah sakit. Dr. Mitchell Elkind, FAHA, Chief Clinical Science Officer di AHA menekankan, jangan mengabaikan gejala serangan jantung karena Anda tidak ingin merusak waktu liburan.
“Konsekuensinya bisa sangat berbahaya,” tulisnya di jurnal AHA.
Menurunkan risiko serangan jantung saat liburan
Risiko serangan jantung lain saat liburan adalah perubahan diet, terutama makan malam dalam perayaan besar dan penurunan aktivitas fisik.
Mereka yang ingin mempertahankan aktivitas fisiknya perlu menyadari tidak hanya bagaimana mereka berolahraga, tetapi juga kapan.
Terutama jika Anda berlibur ke luar negeri yang sedang masuk musim dingin, sangat disarankan melakukan aktivitas fisik di ruangan dengan suhu konsitens, misalnya jalan-jalan di mall.
Mengusahakan cukup tidur sangat penting. Kurang tidur pada penderita fibrilasi atrium akan meningkatkan risiko serangan jantung. Tekanan darah juga cenderung lebih tinggi pada mereka yang kurang tidur.
Vaksin sebelum berangkat liburan
Perlu disadari selama liburan, Anda akan berkumpul dengan banyak orang, sangat penting membentengi diri dengan vaskin, termasuk vaksin COVID-19 atau vaksin influenza.
Dr. Huang menjelaskan, “Kita tahu saat tubuh sedang stres, seperti jika sakit flu atau COVID, itu membuat mereka berisiko mengalami stres di bagian tubuh lain, termasuk jantung.
“Itu berarti perlu vaksinasi jika mereka belum melakukannya. Dan bila mereka merasa sakit jangan berkumpul dengan anggota keluarga lainnya, perlu memakai masker.”
Perhatikan hal berikut
Sebagai upaya mewaspadai serangan jantung saat liburan, Dr. Elkin menyarankan:
- Rayakan dengan secukupnya. Makan sehat selama liburan tidak berarti Anda harus tersiksa, masih ada cara untuk makan cerdas. Makanlah dengan porsi kecil, makan atau minum secukupnya, jangan tinggalkan sayur dan buah, serta perhatikan asupan garam (ini sangat penting bagi penderita hipertensi).
- Luangkan waktu untuk mengurus diri sendiri selama liburan. Kurangi stres dari interaksi keluarga, jadwal yang padat dan stressor lain.
- Tetap aktif bergerak. AHA merekomendasikan aktivitas fisik 150 menit per minggu. Anda perlu kreatif agar tetap bisa bergerak, bahkan saat jalan-jalan bersama keluarga.
- Jangan lupa minum obat. Penderita hipertensi wajib mengonsumsi obat secara rutin, bahkan saat berlibur. (jie)