Otoritas kesehatan di Chili telah menyetujui vaksin COVID-19 produksi farmasi Tiongkok, Sinovac Biotech Ltd, diberikan pada anak usia 6 tahun ke atas untuk mempercepat dan memperluas program vaksinasi di negara itu.
Vaksin Sinovac (CoronaVac) telah menjadi tulang punggung vaksinasi di Chili. Sejauh ini sudah lebih dari 13 juta dari 19 juta penduduk negara itu yang divaksinasi penuh, dengan total 19,49 juta dosis vaksin Sinovac yang didistribusikan.
Melansir Economictimes, Menteri Kesehatan Chili Enrique Paris mengatakan, “Ini adalah berita bagus untuk anak-anak usia sekolah dan mereka yang tidak termasuk ke dalam rencana vaksinasi sebelumnya.”
Lima ahli di rapat panel evaluasi yang diadakan oleh Institute of Public Health (ISP) dalam proses voting memperbolehkan vaksin Sinovac diberikan untuk anak-anak 6 tahun ke atas, sementara dua lainnya memilih hanya diberikan kepada anak >12 tahun, dan satu orang menolak pemberian vaksin Sinovac untuk anak-anak.
Sebagai catatan, vaksin Sinovac telah mendapat izin pemberian darurat untuk anak-anak di China, juga di Indonesia.
Dalam beberapa minggu terakhir terjadi tren penurunan kasus COVID-19 di Chili, tercatat hanya ada 435 kasus baru per Senin (7/9/2021) lalu. Total kasus terkonfirmasi sebanyak 1,6 juta dan 37.108 kematian.
Chili berada di urutan ke 25 dengan kasus COVID-19 terbanyak menurut Worldometers, jauh di bawah Indonesia yang duduk di urutan 13.
Apa kata the Lancet?
Uji klinis fase 1 dan 2 pemberian vaksin Sinovac pada anak-anak telah dilakukan lewat penelitian yang dilakukan oleh Bihua Han, Yufei Song, dkk. Partisipan adalah anak berusia 3 – 17 tahun yang tinggal di Provinsi Hebei, China, yang belum pernah terinfeksi COVID-19.
Tujuan penelitian adalah untuk menguji keamanan vaksin pada anak-anak, dan adakah reaksi merugikan dalam 28 hari setelah injeksi setidaknya pada satu dosis. Peneliti juga menilai tingkat serokonversi antibodi penetralisir virus COVID-19 pada 28 hari setelah injeksi dosis kedua.
Riset yang dipublikasikan di jurnal ternama The Lancet ini membuktikan bila vaksin Sinovac (CoronaVac) bisa ditoleransi dan aman diberikan untuk anak/remaja usia 3-17 tahun. Titer antibodi penetralisir yang ditimbulkan dengan vaksin dosis 3,0 mikrogram lebih tinggi dibandingkan dosis 1,5 mikrogram.
Hasil penelitian ini mendukung penggunaan dosis 3,0 mikrogram dengan jadwal dua kali suntikan. (jie)