Menurut dukun dan kepercayaan kuno, saat seseorang kejang, ibujari tangan atau kakinya harus ditekan untuk mengeluarkan roh jahat. Pada kasus epilepsi, ini sering dilakukan. Masih banyak yang percaya bahwa kejang-kejang saat epilepsi disebabkan oleh kutukan atau kerasukan roh jahat. Tentu saja ini hoax, karena kejang pada penderita epilepsi terjadi akibat aktivitas listrik otak yang berlebihan. Namun, manfaat menekan ibujari saat kejang ternyata bukan hoax.
Dr. dr. Kurnia Kusumastuti, Sp.S(K) dari RS Dr Soetomo, Surabaya, membuktikan efektivitas terapi itu secara ilmiah dalam disertasi S3-nya. “Ibujari tangan memiliki sel-sel saraf yang padat dan memiliki persentase yang luas di otak,” terangnya.
Ibujari tangan ditekan hingga terasa nyeri selama 30 detik, lalu dilepas 30 detik, ditekan lagi, dilepas, dan seterusnya. “Rasa nyeri akan dialirkan ke otak. Terjadi suatu proses yang menyebabkan hambatan listrik di otak,” paparnya.
Menekan ibujari bisa dilakukan kapan di saat santai, misalnya sambil nonton TV, sampai berapa kali. Dapat dilakukan sesukanya, aman tanpa efek samping. “Tapi, nyeri jangan sampai berlebihan karena bisa bikin stres. Stres akan memunculkan bangkitan,” ujar dr. Kurnia. Bila sedang kejang, menekan ibujari tangan bisa membuat kejang lebih cepat reda.
Namun, hal ini tidak bisa menggantikan obat. “Obat tetap harus diminum, baik obat harian untuk mengontrol perilaku listrik otak, atau obat yang disuntik/dimasukkan lewat dubur saat terjadi kejang,” imbuhnya. (nid)