Manfaatkan Smartwatch untuk Membantu Memantau Tekanan darah
smartwatch_memantau_tekanan_darah_EKG

Tak Sekadar Trendi, Manfaatkan Smartwatch untuk Membantu Memantau Tekanan darah dan EKG

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko untuk gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Tak cukup hanya mengandalkan obat, tekanan darah pun harus dipantau. “Salah satu kunci sukses pengobatan untuk penyakit kronis hipertensi adalah monitoring, yang dilakukan secara regular,” ujar Head of Medical Management GoodDoctor dr. Adhiatma Gunawan. Di masa kini, kita bisa menggunakan smartwatch untuk membantu memantau tekanan darah.

Hal serupa dikemukakan oleh dokter spesialis olahraga dr. Michael Triangto, Sp.KO. Menurutnya, monitoring dan pencatatan tekanan darah akan sangat membantu dokter menilai perkembangan kondisi penderita hipertensi. “Berkat pengawasan dan catatan, kita bisa melihat apakah tekanan darah sudah lebih terkontrol. Dengan demikian, dosis obat bisa disesuaikan,” ujarnya, dalam KOPI (Kelas Online Penuh Inspirasi) Sehat bersama GoodDoctor dan Samsung Galaxy Watch, Minggu (2/5/2021).

Monitoring perlu dilakukan secara regular setiap hari, terutama sebelum dan setelah berolahraga. Seperti diketahui, olahraga bisa menurunkan tekanan darah. Namun tetap harus berhati-hati, karena bila terlalu berat, olahraga justru bisa mengancam jiwa. Monitoring penting untuk melihat apakah tekanan darah terkontrol dengan baik selama berolahraga.

Selain tekanan darah, yang juga perlu dipantau selama berolahraga antara lain denyut nadi, saturasi oksigen, dan EKG. EKG (elektrokardiogram) adalah pemeriksaan untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. Ini penting bagi aritmia (gangguan irama jantung), yang kerap menyertai hipertensi. Menurut dr. Mike, Aritmia bisa berkurang bahkan hilang dengan rutin berolahraga.

Untuk itu, faktor monitoring sangat penting untuk olahraga itu sendiri. “Apakah sudah tepat dan memberikan hasil, ataukah melampaui batas? Sehingga kalau ada bahaya, bisa kita hentikan saat itu juga, dan mencegah hal yang tidak diinginkan,” tutur dr. Mike.

Smartwatch untuk membantu memantau tekanan darah

Mengukur tekanan darah itu penting, tapi tidak cukup bila kita hanya mengetahuinya pada saat itu saja. “Diperlukan catatan yang jelas. Dari catatan tersebut, kita lantas bisa membuat grafik untuk melihat, bagaimana perkembangan tekanan darah pasien,” dr. Mike memaparkan.

Kita bisa memanfaatkan teknologi smartwatch untuk membantu memantau tekanan darah. “Dengan wearable device yang dihubungkan dengan aplikasi, monitoring bisa dilakukan sendiri di rumah secara teratur, dengan mudah. Hasilnya pun bisa direkam secra berkala, dan menjadi data untuk dianalisis oleh dokter yang bersangkutan,” ucap dr. Adhiatma.

Product Marketing Samsung Indonesia Leo Hendarto mengemukakan kemudahan menggunakan smartwatch untuk membantu memantau tekanan darah, bahkan EKG. “Untuk mengukur tekanan darah dan EKG, tidak harus ke RS. Sekarang kita bisa melakukannya dengan smartwatch di pergelangan tangan kita,” ujarnya. Smartwatch tak hanya memiliki tampilan yang trendi, tapi juga sangat membantu monitoring dengan mudah.

Tentu saja, diperlukan kalibrasi terlebih dulu menggunakan tensimeter, agar smartwatch bisa mengukur dengan tepat, sesuai standar tensimeter. “Bagi pengguna Samsung Galaxy Watch yang tidak memiliki tensimeter, bisa melakukan kalibrasi di Samsung Experience Store manapun, karena sudah tersedia alat tensimeter di sana,” tambahnya. Setelah dikalibrasi, kita bisa mengukur tekanan darah dengan mudah. Syaratnya, pasang Galaxy Watch di perjelangan tangan, duduk dengan rileks, dan nyalakan fitur pengukur tekanan darah. Untuk pengukuran EKG pun demikian. Khusus untuk pemeriksaan EKG ada di Samsung Galaxy Watch3, dan belum ada di Samsung Watch Active2.

Pengukuran tekanan darah dan EKG dengan smartwatch tentu sangat memudahkan kita memonitor kondisi sehari-hari; bisa dilakukan sepanjang hari, di mana saja dan kapan saja. “Artinya kita bisa mendeteksi lebih awal ketika ada tanda-tanda kelainan, sehingga bisa ditangani lebih dini,” lanjut Leo.

Namun tentu, smartwatch hanyalah alat bantu, dan tidak bisa menggantikan pemeriksaan oleh dokter di RS. Bila merakan keluhan yang mengarah ke tanda bahaya, segeralah berkonsultasi ke dokter.

Figur publik multitalenta Mikha Tambayong berbagi pengalamannya memakai smartwatch. Ia sudah cukup lama memakai smartwatch, untuk memantau denyut jantung dan tingkat pembakaran lemak. “Apalagi sekarang sudah adan pengukuran tekanan darah dan EKG. Fasilitas ini membuat kita anak muda, jadi lebih aware dengan kesehatan jantung, dan bisa menjadi alarm apakah kita benar-benar sehat atau tidak,” tuturnya.

Menurut Duta Yayasan Jantung Indonesia ini, penggunaan smartwatch untuk membantu memantau tekanan darah dan EKG sangatlah mudah. “Sangat cocok dengan generasi muda sekarang. Kita bisa cek kapan saja, di mana saja. Dan kalau menemukan tanda-tanda mencurigakan, bisa langsung konsultasi ke dokter,” ujarnya. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Hand photo created by Racool_studio - www.freepik.com