Keluhan rasa sakit/ngilu yang tajam dan singkat saat kita minum es, adalah keluhan yang muncul akibat gigi sensitif. Ini bisa terjadi karena lapisan gigi paling luar yakni email (enamel) hilang. Sehingga, lapisan di bawah email yakni dentin, terbuka dan terpapar lingkungan luar. “Rasa ngilu itu adalah respon terhadap rangsangan dingin, panas, asam maupun tekanan pada gigi,” terang drg. Diatri Nari Ratih, M.Kes., Ph.D., Sp.KG (K) dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, di peluncuran Pepsodent Sensitif Expert Serum Intense Repair 5 di Jakarta, Selasa (04/04/2017).
Banyak hal bisa menyebabkan email terkikis. Antara lain makanan/minuman yang bersifat asam, bruksisme (menggertakkan gigi saat tidur), atau cara menyikat gigi yang kurang tepat – misalnya menyikat gigi terlalu keras. Adapun penyakit radang gusi bisa membuat gusi turun, sehingga akar gigi terekspos. Bila lapisan sementum pelindung akar gigi hilang, dentin pun terbuka.
“Dentin yang terbuka tidak belum tentu menyebabkan gigi sensitif,” terang drg. Diatri. Gigi sensitif terjadi dalam dua fase: lesi lokalisasi dan lesi inisiasi. Pada lesi lokalisasi, lapisan pelindung dentin (email ataupun sementum) hilang. Sensitivitas gigi terjadi bila lapisan smear sebagai penutup protektif dentin hilang, sehingga tubulus dentin terbuka.
Permukaan dentin dipenuhi lubang-lubang kecil, bukaan dari saluran (tubulus) yang mengarah ke akar gigi. Cairan dalam tubulus akan bergerak ke saraf gigi ketika ada rangsangan; inilah yang menimbulkan ngilu tajam saat gigi terekspos suhu dingin/panas, dan lain-lain. Utamanya, gigi sensitif diderita oleh usia produktif, 20 – 40 tahun. Tanpa disadari, ini bisa mengganggu kualitas hidup sehari-hari.
Selama ini, pilihan perawatan untuk gigi sensitif tersedia dalam bentuk pasta gigi dan mouthwash. Serum Intense Repair 5 merupakan terobosan baru, serum pertama dalam perawatan gigi sensitif. Produk terbaru dari rangkaian Pepsodent Sensitive Expert ini bersifat leave on; cukup diteteskan pada permukaan gigi yang sensitif. “Diamkan lima detik, setelah itu bebas makan dan minum seperti biasa. efeknya bisa bertahan hingga 8 jam,” terang drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent. MDSc., Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institution Unilever Foundation.
Kombinasi hydroxyapetite (HAP), potasium sitrat, zinc sulfate dan fluoride di dalam serum, saling melengkapi untuk merawat gigi sensitif. “Karena bersifat leave on, serum akan membentuk lapisan pelindung sehingga pergerakan cairan dalam tubulus berkurang,” ujar drg. Mirah. Serum juga memperbaiki permukaan dentin yang terkikis, serta mengurangi peradangan gusi.
Tes in vitro menunjukkan, serum menguatkan lapisan email hingga 20% setelah 4x pemakaian. Secara in vivo, rasa ngilu akibat gigi sensitif tidak lagi terasa, segera setelah serum diaplikasikan (dalam lima detik). “Setelah itu, selama 8 jam para peserta tidak melakukan apa-apa untuk menjaga gigi. Ternyata, selama jangka waktu tersebut keluhan gigi sensitif membaik,” ucap drg. Mirah. Ini dibuktikan dengan berbagai tes yang dilakukan seperti tes suhu (panas dan dingin), dan semprotan udara. Hasilnya makin baik dalam 1, 4 dan 8 minggu. (nid)