bergerak menangkal efek negatif duduk terlalu lama
efek negatif duduk terlalu lama

Seberapa Banyak Harus Bergerak Untuk Menangkal Efek Negatif Duduk Terlalu Lama?

Sebelumnya penelitian telah mengungkapkan bila setidaknya kita direkomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik atau olahraga minimal 30 menit tiap hari, atau 150 menit per minggu. Tapi 30 menit hanyalah dua persen dari waktu satu hari. Dan sebagian besar dari kita menghabiskan waktu dengan duduk.

Penelitian di American Public Health Association telah menunjukkan bila duduk terlalu lama buruk untuk kesehatan, bahkan lebih berbahaya dibanding merokok. Dalam riset terbaru – dipublikasikan di British Journal of Sport Medicine - dijelaskan bila aktivitas fisik 30 menit per hari belum cukup untuk melampaui dampak negatif duduk terlalu lama.

Sebastian Chastin, salah satu peneliti dan  profesor pengobatan perilaku di Columbia University Medical Center, AS, menjelaskan dengan keseimbangan yang tepat antara waktu untuk berolahraga dan aktivitas fisik ringan bisa melawan hal-hal negatif dari duduk.

Riset mengombinasikan data dari enam studi berbeda di Inggris, AS dan Swedia, dengan total partisipan 130.000 orang dewasa.

Di setiap penelitian tersebut menggunakan gawai pemantau aktivitas fisik (seperti Fitbit) untuk mengukur pergerakan dan waktu duduk dalam sehari tiap partisipan. Rata-rata peserta diikuti antara 4 - 14 tahun untuk melacak adakah partisipan yang meninggal.

“Seperti yang diperkirakan, kami menemukan bila olahraga 30 menit per hari mengurangi risiko kematian dini hingga 80% pada mereka yang duduk kurang dari tujuh jam sehari. Tapi tidak memiliki efek sama untuk orang yang duduk 11-12 jam per hari,” kata Prof. Chastin, melansir Science Alert.

“Kita dapat menganggap campuran aktivitas fisik ringan, olahraga dan duduk sebagai ‘koktail’. Dan ketika berbicara tentang gaya hidup aktif, ada resep berbeda yang dapat Anda pilih untuk mendapatkan manfaat yang sama.”

Sebagai contoh, seseorang mungkin berolahraga 30 menit sehari, bergerak sepanjang hari sekitar 6 jam termasuk untuk kegiatan di rumah atau jalan kaki ke tempat kerja, tetapi menghabiskan 10 jam untuk duduk. Mereka bisa memiliki risiko kematian yang sama dengan orang yang berolahraga 55 menit sehari, bergerak sekitar 4 jam sepanjang hari dan duduk selama 11 jam.

Dengan kata lain, imbuh Prof. Chastin, kombinasi yang berbeda untuk olahraga dan aktivitas fisik bisa dipakai untuk mengurangi dampak buruk terlalu lama duduk.

Bersifat personal

Menurut peneliti cara kita menghabiskan waktu dalam satu hari berpengaruh besar terhadap hasil akhir.

Alih-alih merekomendasikan setiap orang harus berolahraga minimal 30 menit per hari, studi tersebut menunjukkan rekomendasi aktivitas fisik bisa bersifat personal. Seseorang bisa menerapkan gabungan aktivitas fisik dan olahraga yang sesuai untuk mereka.

Bagi sebagian besar orang, pekerjaan mengharuskan kita duduk selama delapan jam atau lebih sehari. Tetapi ketika Anda di rumah, berolahraga selama satu jam dan melakukan aktivitas ringan selama beberapa jam di malam hari (seperti melakukan pekerjaan rumah) masih dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.

Bila Anda adalah orangtua yang terlalu sibuk untuk olahraga di gym, bergerak sepanjang hari sambil melakukan tugas-tugas penting, seperti bermain dengan anak dan menyimpan barang belanjaan, juga dapat meningkatkan kesehatan Anda.

Namun perlu dicatat, bila enam menit aktivitas ringan setara dengan satu menit olahraga sedang hingga berat. Jadi, Anda perlu melakukan tiga jam aktivitas ringan untuk menghasilkan manfaat yang sama dengan olahraga 30 menit.

“Pada akhirnya, temuan kami menunjukkan bahwa gaya hidup sehat dan aktif lebih dari sekadar berolahraga selama 30 menit, dan ada banyak cara berbeda untuk mencapai kesehatan dan umur panjang yang lebih baik,” pungkas Prof. Chastin. (jie)