Tanaman red clover (Trifolium pretense) atau semanggi merah mampu mempertahankan kepadatan tulang. Bermanfaat untuk mencegah osteoporosis.
Tanaman ini kaya fitoestrogen, unsur alami tanaman yang bekerja mirip hormon estrogen di tubuh manusia. Hormon estrogen berfungsi membantu mempertahankan kepadatan tulang. Kandungan isoflavon dalam semanggi merah melimpah, di antaranya genistein, daidzein, biochannin A dan formononetin.
Berdasar penelitian F. Occhiuto, dkk., dari University of Messina, Italia, isoflavon dalam ekstrak red clover signifikan meningkatkan kandungan mineral tulang, meningkatkan kekuatan mekanik tulang kering dan meningkatkan kepadatan tulang paha. Arjmandi, dkk., juga melaporkan, isoflavon genistein dan daidzein memiliki struktur yang mirip tamoxifen, agen yang beraksi seperti estrogen dalam menurunkan gejala osteoporosis postmenopausal.
Studi yang dipublikasikan the American Journal of Clinical Nutrition, mencoba melihat efek suplementasi ekstrak red clover pada kepadatan tulang. Responden 200 wanita usia 49-65 tahun, yang mendapat suplemen red clover atau plasebo selama 1 tahun.
Peneliti mendapati, wanita yang mengonsumsi ekstrak semanggi merah lebih sedikit kehilangan kepadatan mineral tulang dan marker darah (dari penghancuran sel tulang), pada tulang belakang dan tulang panggul, dibanding wanita yang mengonsumsi plasebo (obat kosong). Persentase perubahan kepadatan mineral pada yang mendapat suplemen adalah -1,08% vs -1,86% (kelompok plasebo).
Tujuan pengobatan osteoporosis adalah meningkatkan kepadatan tulang. Biasanya dengan terapi sulih hormon estrogen. Sayangnya, beberapa studi melaporkan, pemberian terapi sulih estrogen pada wanita menopause dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan rahim. Mengonsumsi suplemen ekstrak red clover bisa menjadi pilihan alternatif yang aman. (jie)