maura magnalia putri nurul arifin meninggal serangan jantung
maura magnalia putri nurul arifin meninggal serangan jantung

Putri Nurul Arifin Meninggal Kena Serangan Jantung, Apa Saja Risiko Selain Faktor Gen

Masih muda, berbakat, kondisi tubuh proporsional. Maura Magnalia Madyaratri (28 tahun), putri pasangan Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono itu meninggal dunia dini hari Selasa, 25 Januari 2022, di Rumah Sakit Puri Cinere, selatan Jakarta.

"Gone to soon, my angle Maura... Finally you find your peace. Ibu, Bapak dan Dimel will always miss you," tulis politisi Nurul Arifin di Instagram @na_nurularifin. Lewat unggahannya di Instagram, Nurul membenarkan kabar bahwa putrinya Maura Magnalia Madyaratri, meninggal dunia.

Putri aktris dan politisi partai Golkar Nurul Arifin ini meninggal dunia karena  serangan jantung. Dikabarkan, putri sulung Nurul – Mayong  ini meninggal dekat meja makan di rumah keluarganya Jalan Ciloto II Puri Cinere, Depok, saat semuanya masih tertidur pulas.

Nurul pernah operasi jantung

“Keluarga kami memang punya riwayat penyakit jantung,” ujar Nurul Arifin, Selasa kemarin kepada pers. “Saya sendiri sudah operasi jantung.”  Dua saudara Nurul juga meninggal akibat penyakit jantung. “Kasus henti jantung yang dialami anak saya, pernah terjadi sebelumnya.”  

Selain memiliki riwayat penyakit jantung, Maura sedang mengalami masa-masa berat akibat pandemi COVID-19. Kehidupan sosialnya menjadi serba terbatas. “Mau ngeband nggak bisa, melakukan ini itu juga enggak bisa. Banyak yang tertahan. Di rumah, kami menerapkan prokes yang terbilang keras. Kalau mau pergi ke mana-mana, harus PCR,” ujar Nurul.

Risiko serangan jantung

Serangan jantung umumnya lebih banyak terjadi pada lanjut usia (lansia). Usia lanjut memang merupakan salah satu kantor risiko serangan jantung. Namun, serangan jantung pada usia dewasa muda saat ini lebih sering terjadi. Menurut European Society of Cardiology (ESC), serangan jantung di usia muda lebih karena gaya hidup yang tidak sehat.

Para perokok, obesitas (berat badan berlebih), hipertensi atau tekanan darah tinggi dan diabetes mellitus, berisiko lebih tinggi kena serangan jantung. Sebuah studi menunjukkan, mereka yang berusia di bawah usia 45 tahun yang mengidap hipertensi, risiko kena serangan jantung menjadi berlipat-lipat kali.

"Temuan ini menggarisbawahi pentingnya mencegah rokok dan kelebihan berat badan pada anak dan remaja, untuk mengurangi kemungkinan penyakit jantung di masa depan," papar Harm Wienbergen dari Bremen Institute for Heart and Circulation Research, Jerman.

Penelitian yang dipresentasikan di Kongres ESC tahun lalu (2021), riwayat orangtua terkena serangan jantung menjadi faktor risiko kalangan muda mengalami hal yang sama. Maura tampaknya masuk kelompok ini, yakni kena serangan jantung karena faktor gen (keturunan).

Jumlah penderita penyakit jantung terus naik

Penyakit jantung dapat menyerang siapa saja, tanpa kenal usia. Penyakit ini merupakan yang paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia, maupun di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, tahun 2019 sekitar 17,7 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 mencatat, jumlah penderita penyakit jantung terus meningkat setiap tahunnya. Diperkirakan, 15 per 1.000 penduduk Indonesia menderita kondisi ini. Sebagian dari mereka berusia dewasa muda dan masih produktif.

Meningkatnya jumlah usia muda yang terkena penyakit jantung, disebabkan berberapa faktor. Misalnya, pola hidup dan pola makan tidak sehat, jarang bergerak/ olahraga, merokok, mengidap penyakit seperti kolesterol tinggi, obesitas, hipertensi dan diabetes.

Gejala penyakit jantung

Gejala penyakit jantung bisa berbeda pada masing-masing orang. Secara umum, gejala penyakit jantung usia muda adalah:

1. Mudah lelah

Merasa lelah setelah beraktivitas, apalagi aktivitas berat dan berkepanjangan, adalah wajar. Tetapi, bila merasa cepat lelah dan  napas terengah-engah hanya karena melakukan aktivitas ringan (jalan santai, menyapu lantai dan lain-lain), bisa jadi karena ada gangguan jantung.

2. Keringat dingin

Keluar keringat dingin meski sedang tidak melakukan aktivitas atau sedang berada di ruangan yang sejuk.

3. Dada terasa panas atau nyeri dada

Dada terasa panas atau terasa nyeri yang menjalar ke leher, lengan, rahang atau bahu. Sensasi nyeri kadang dirasakan tajam, berat dan kuat. 

4. Pusing

Banyak hal bisa membuat seseorang pusing. Misalnya dehidrasi, stres dan kelelahan. Pusing yang muncul tiba-tiba disertai rasa tidak nyaman, nyeri atau sesak dada, bisa merupakan gejala penyakit jantung. Untuk memastikannya, perlu segera cek ke dokter.

5. Nyeri ulu hati

Nyeri ulu hati disertai mual sering karena gangguan lambung atau masalah pencernaan. Bisa juga merupakan gejala penyakit jantung. Segeralah ke dokter.

6. Sakit rahang & tenggorokan

Salah satu gejala penyakit jantung adalah nyeri dada. Bisa  menjalar ke leher, rahang atau tenggorokan.

Penyakit jantung juga dapat memunculkan gejala lain, seperti: sesak napas, jantung berdebar, detak jantung cepat atau melambat, pembengkakan di kaki, perut atau sekitar mata, gelisah & cemas tanpa sebab, mata berkunang-kunang. (sur)