Setiap hari, lever (hati) orang dewasa memproduksi sekitar 400 – 800 ml empedu. Dari hati, empedu kemudian dialirkan melalui saluran empedu, lalu disimpan dalam kandung empedu. Saat kita mengonsumsi lemak, kandung empedu akan berkontraksi untuk mengeluarkan empedu. Asam epmedu diperlukan untuk mencerna dan menyerap lemak, serta vitamin yang larut lemak.
Bila tidak ada makanan yang dikonsumsi, maka empedu yang ditampung di kandung empedu akan dipekatkan, sehingga bisa terbentuk batu empedu. Makin pekat konsentrasi empedu, makin tinggi risiko terjadinya batu.
Menurut dr. Erik Rohmando Purba, Sp.PD dari RS Bunda, Jakarta, hal ini bisa terjadi pada mereka dengan penurunan berat badan (BB) drastis, yang hampir tidak mengonsumsi lemak sama sekali. “Mereka sering tidak makan dalam waktu yang lama, terutama tidak ada lemak. Otomatis empedu tidak terpakai dan bisa timbul batu empedu. Tapi ini terjadi dalam jangka panjang, tidak saat itu juga,” tuturnya.
Maka, tidak perlu khawatir bahwa puasa bisa menyebabkan batu empedu. Saat berpuasa, kita tetap makan seperti biasa saat sahur dan buka puasa. Dengan demikian, empedu yang ditampung selama berpuasa, akan dipakai.
Ada juga anggapan, puasa bisa memicu timbulnya batu empedu karena tubuh memecah lemak sehingga hati akan memroduksi lebih banyak kolesterol. Namun menurut dr. Erik, tidak demikian. Saat berpuasa, tubuh memecah cadangan glukosa di hati dan otot, yang disebut glikogen, untuk memenuhi kebutuhan energi. Ini akan berlangsung hingga dua jam. Selanjutnya, tubuh akan mulai memecah lemak. “Saat lemak dilepaskan, ada free fatty acid dan segala macam, baru timbul kalori. Ini tidak ada hubungannya dengan kandung empedu,” papar dr. Erik.
Akan jadi masalah bila sebelumnya sudah ada batu empedu, lalu saat berbuka puasa/sahur banyak mengonsumsi lemak. “Bila makan banyak lemak, kandung empedu akan sering berkontraksi sehingga bila ada batu, akan terasa mual atau nyeri,” terangnya.
Lemak tetap dibutuhkan tubuh, tapi jangan berlebihan. Yakni 25-30% dari total asupan makanan dalam sehari. Jadi, orang dengan batu empedu bisa berpuasa? “Sama sekali tidak ada masalah,” tegas dr. Erik. (nid)