Disadari atau tidak, dapur bisa menjadi tempat yang paling berbahaya di rumah. Risiko luka bakar atau luka terbuka karena pisau, selalu ada. Bondi Sinaga, instruktur keselamatan nasional di Jakarta, menyarankan untuk menempatkan kotak P3K di dapur, di tempat yang mudah dijangkau oleh orang dewasa.
Apa saja yang harus tersedia di dalam kotak? “Bicara pertolongan pertama, bukan bicara obat, melainkan alat. Alat dan obat pun harus yang dijual bebas,” terangnya. Misalnya kasa steril, kasa gulung, kain segitiga (mitela), elastic bandage ukuran 3, 4 dan 6 inci masing-masing minimal 2, cotton bud, burn gel, Betadine/sejenisnya, Hansaplast/sejenisnya, cairan antiseptik misalnya Dettol, dan hot-cold pack. Obat-obatan mencakup obat anti keracunan seperti Norit, dan penurun demam misalnya parasetamol.
Saat terjadi luka, besar maupun kecil, bersihkan dengan cairan antiseptik yang dilarutkan dengan air, untuk mencegah infeksi. Bila lukanya kecil, besihkan menggunakan cotton bud. “Untuk pendarahan hebat, tutup dengan kain segitiga lalu balut dengan elastic band,” ujar Bondi. Setelah pertolongan pertama ini dilakukan, bawa pasien ke dokter untuk tindakan selanjutnya.
Bagaimana dengan luka bakar? Lakukan cooling down dengan air mengalir selama 15-20 menit atau sampai terasa nyaman, lalu olesi luka dengan burn gel. Bila tidak ada, bungkus luka lalu bawa pasien ke dokter.
Lengkapi pula kotak P3K fire blanket. Ini penting untuk berjaga-jaga seandainya terjadi kebakaran di dapur. Penggunaannya jauh lebih mudah ketimbang fire extinguisher (tabung pemadam kebakaran); cukup hamparkan fire blanket di atas api. Selimut ini akan memadamkan api dengan dengan memutus kontak antara api dengan oksigen.
Namun bila memungkinkan, lengkapi juga dapur dengan fire extinguisher, dan belajarlah cara menggunakannya. Ini berguna untuk memadamkan api pada area yang lebih luas. (nid)