pelembap efektif untuk kulit lansia dan diabetesi

Pelembap yang Efektif dan Aman untuk Kulit Lansia dan Diabetesi

Sekitar 30 – 75% orang lanjut usia (lansia) dan 44% penyandang diabetes (diabetesi) mengalami kulit kering (xerosis). Ini bukanlah hal sepele karena bisa berdampak serius. Sejak awal, kesehatan kulit lansia dan diabetesi perlu dipelihara dengan menjaga kelembapannya.

Kulit yang kering cenderung gatal. “Terjadilah siklus gatal-garuk. Rasa gatal membuat kita ingin menggaruk. Garukan akan merusak lapisan kulit, membuat alergen dan patogen mudah masuk. Akibatnya, terjadilah respons inflamasi yang memicu rasa gatal, dan seterusnya,” papar Dr. apt. Ika Puspita Sari, S.Si., M.Si, Guru Besar Kimia Farmasi Universitas Gadjah Mada, dalam webinar bertajuk Pentingnya Moisturizer untuk Kesehatan Kulit Lansia dan Diabetesi yang diselenggarakan oleh Cetaphil dan OTC Digest (25/4/2024).

Masalah mulai muncul ketika terjadi luka akibat garukan. Tidak pada seperti orang pada umumnya, luka pada lansia dan diabetesi lebih sulit sembuh dikarenakan kondisi fisiologis mereka. Terutama bila luka terjadi di kaki penyandang diabetes. Akibat luka kecil saja, bisa terjadi ulkus diabetikum, yang bisa berujung pada gangrene hingga kaki harus diamputasi.

 

Pentingnya Pelembap

Secara fisiologis, kulit pada lansia mengalami penurunan dalam kemampuannya menahan air, sehingga kulit menjadi kering. Selain itu, juga terjadi penurunan ceramide dan filaggrin. “Filaggrin dan turunannya atau filaggrin breakdown product (FBP) membentuk natural moisturizing factor (NMF), yang berperan menahan air di lapisan stratum korneum,” jelas Prof. Ika.

Adapun pada diabetesi, kulit kering dan bersisik merupakan salah satu komplikasi dari diabetes. Derajatnya mulai dari ringan sampai berat, di mana terjadi retakan pada kulit, yang memungkinkan masuknya alergen dan kuman ke lapisan kulit.

Untuk menjaga kelembapan kulit, tentunya diperlukan pelembap atau moisturizer. Dijelaskan oleh Prof. Ika, pelembap merupakan produk yang dikembangkan untuk menggantikan lapisan lemak yang hilang pada kulit. “Pelembab memiliki fungsi menghidrasi kulit, menjaga kelembapan, serta mencegah trans epidermal waterloss (TEWL) atau penguapan air dari kulit,” ucapnya.

Secara garis besar, bahan pelembap dibagi menjadi tiga kelas utama. Yaitu oklusif, humektan, dan emolien, yang masing-masing memiliki fungsi dan peranan tersendiri.

“Oklusif berfungsi mencegah hilangnya air dari stratum korneum dengan membentuk lapisan hidrofobik di permukaan kulit. Contohnya yaitu shea butter dan petroleum jelly,” papar Prof. Ika. Humektan merupakan molekul higroskopik yang bisa masuk ke lapisan stratum korneum kemudian menarik molekul air; contohnya gliserin.

Adapun emolien merupakan bahan minyak dan lemak yang tidak larut air, namun tidak membentuk lapisan oklusif. “Emolien memiliki berat jenis molekul yang lebih rendah dibandingkan oklusif. Contohnya antara lain minyak bunga matahari dan Allantoin,” terang Prof. Ika.

 

Pelembap yang Direkomendasikan

Lansia dan penyandang diabetes memerlukan pelembap yang bekerja secara holistik. “Cetaphil memiliki komposisi lengkap sebagai moisturizer. Mengandung emolien, oklusif, humektan, ceramide, Filaggrin Brakdown Product, antioksidan, antiinflamasi, dan diperkaya bahan alami seperti ekstrak oat dan Ophiopogon japonicas.

Hal ini diamini oleh Sunarko, HCP Channel Activation Manager PT Galderma Indonesia Healthcare. Ia menyebut, Cetaphil Pro AD Derma mengandung 9 bahan aktif dan manfaat. Meliputi: ceramide yang melembapkan dan memperbaiki sawar kulit (skin barrier), gliserin yang menghidrasi stratum korneum, tokoferol asetat yang melembapkan kulit dan mencegah TEWL, arginine yang merupakan FBP dan berperan meningkatkan hidrasi kulit serta memperbaiki regenerasi sel kulit, panthenol yang mengurangi peradangan, niacinamide yang meningkatkan sawar kulit, alantoin untuk menghidrasi dan menghaluskan kulit, shea butter yang melembapkan kulit serta menjaga sawar kulit, dan sunflower yang meningkatkan sawar kulit.

Cetaphil Pro AD Derma terdiri dari serangkaian produk: Cetaphil Pro AD Derma Restoring Wash, Cetaphil Pro AD Derma Repair Cream, dan Cetaphil Pro AD Derma Restoring Moisturizer. Cetaphil Pro AD Derma Restoring Wash berfungsi sebagai pembersih yang tidak mengandung sabun, dan telah terbukti membantu kulit lebih terhidrasi. Cetaphil Pro AD Derma Repair Cream bisa digunakan dengan formulasi yang paling lengkap, diperuntukkan bagi kulit yang sangat kering, serta mengalami gatal dan kemerahan. Adapun Cetaphil Pro Ad Derma Restoring Moisturizer cocok untuk perawatan sehari-hari untuk kulit kering.

“Teknologi Filaggrin dan Ceramide menjadi keunggulan Cetaphil. Cetaphil Pro AD Derma kini dilengkapi dengan eksrak Ophiopogon japonicas (Ad Resyl) dan Coloidal Oatmeal,” papar Sunarko.

Ad Resyl berfungsi menyeimbangkan kembali mikrobiota kulit, mengurangi inflamasi, serta mengurangi hiperreaktivitas neurosensori. Zat aktif ini terkandung dalam Cetaphil Pro AD Derma Repair Cream dan Restoring Moisturizer. “Sedangkan Coloidal Oatmeal yang terkandung dalam Cetaphil Pro AD Derma Repair Cream, mampu meredakan gatal dan iritasi pada kulit, serta menghidrasi kulit,” tutur Sunarko.

Semua produk Cetaphil Pro AD Derma telah terbukti secara dermatologis hipoalergenik, serta aman dan efektif untuk merawat kulit kering dan cenderung atopik. Efeknya segera terasa sejak pemakaian pertama dan bertahan lama. ”Makin lama digunakan, efeknya makin baik. jangan khawatir dengan penggunaan jangka panjang, justru memang dianjurkan untuk terus digunakan karena kulit, apalagi yang cenderung kering, harus terus dirawat,” tutup Sunarko. (nid)

___________________________________________________

Ilustrasi: drobotdean on Freepik