kenapa obat plasebo bisa menyembuhkan

Obat Plasebo atau Bo’ongan Bisa Menyembuhkan, Mengapa Bisa?

Obat plasebo atau obat semu dapat memberi efek penyembuhan bagi pasien. Sebagai contoh, petugas kesehatan di daerah bencana memberi obat sakit perut kepada pasien. Esok harinya, pasien itu sudah terlihat sehat kembali. Padahal, petugas hanya memberikan vitamin B karena stok obat sakit perut sudah habis. Pasien lain yang mengeluh sakit kepala juga membaik, padahal hanya diberi vitamin C.  

Di dunia medis, obat plasebo disebut juga obat kosong atau obat semu. Dengan kata lain obat bo’ongan, karena sama sekali tidak mengandung bahan aktif untuk indikasi penyakit tertentu. Nyatanya, obat plasebo bisa manjur juga. 

Plasebo merupakan metode untuk menguji efektivitas obat atau perawatan medis tertentu, sebelum digunakan secara massal. Obat plasebo bisa dalam bentuk pil, kapsul, suntikan, atau metode pengobatan lain. Pada waktu bersamaan, sekelompok orang dalam jumlah yang hampir sama, memperoleh obat dengan kandungan bahan aktif. 

Menurut penelitian, plasebo terbukti dapat menyembuhkan 35-75 persen pasien dengan jenis penyakit tertentu. Diduga, kesembuhan bukan hanya akibat obat plasebo, melainkan ada hal-hal lain di luar itu. Peneliti Jerman Falk Eippert menyatakan, efek plasebo menjangkau tulang belakang dan bisa membantu upaya mencari cara terbaik, untuk mengatasi rasa sakit dan gangguan lain. 

Dengan teknologi pencitraan modern, para peneliti itu menemukan bahwa keyakinan sederhana pada pengobatan rasa sakit, efektif menghambat sinyal sakit di seputar tulang belakang yang disebut the dorsal horn, yang memberi mekanisme biologis kuat saat obat semu itu bekerja. 

"Ini berakar pada sistem saraf pusat, dan memberi dampak yang kuat," kata pemimpin penelitian Falk Eippert dari University Medical Center Hamburg-Eppendorf. 

Eippert dan rekan memakai pencitraan resonansi fungsional (fMRI), untuk mengamati perubahan aktivitas di tulang belakang. Mereka memberikan rasa panas ke lengan 15 pria sehat. Mereka membandingkan respons yang muncul, saat peserta penelitian berpikir bahwa sudah diobati dengan krim anestesi, atau placebo. Kedua krim itu sebenarnya tidak aktif. Namun, pemindaian fMRI menunjukkan kegiatan saraf berkurang secara mencolok pada pria yang yakin mendapat anestesi. 

Kemampuan obat bo’ongan berisi komponen tidak aktif, sejak lama menjadi tanda tanya besar di kalangan medis dan produsen obat. Pasien biasanya diberi obat contoh dalam percobaan klinis. Mereka yang hanya mendapat obat plasebo ikut membaik, padahal suntikan atau obat itu sama sekali tidak mengandung bahan aktif. Yang disuntikkan hanya berupa cairan garam, atau hanya pil tanpa isi berselaput gula. 

Cara kerja efek plasebo

Tidak memiliki efek medis, obat plasebo terbukti efektif pada beberapa kasus. Fisik dan psikhis manusia saling terhubung melalui sistem yang kompleks. Obat plasebo merangsang pikiran dengan hal-hal yang positif, sehingga meningkatkan mood psikologis. 

Itu sebabnya, efek plasebo dapat membantu pasien dengan gangguan psikologis. Efek plasebo menstimulasi pusat pengendali rasa sakit di otak, sehingga efektif mengatasi atau mengurangi rasa sakit pasien.

Dalam pengobatan sistem saraf, efek plasebo memang terbukti membantu penyembuhan depresi atau nyeri. Dalam jurnal Science, Eippert dan rekan menyatakan, penelitian yang mereka lakukan membuka jalan untuk memperkirakan kemanjuran dan lokasi yang memungkinkan pengobatan baru bagi berbagai bentuk rasa sakit, termasuk sakit kronis.

Penggunaan plasebo untuk gangguan mental ringan terbukti efekti, karena secara psikologis pasien menaruh harapan besar untuk sembuh, meski pada kenyataannya dokter hanya memberikan obat kosong. (sur)