menurunkan risiko demensia
menurunkan risiko demensia

Menurunkan Risiko Demensia: Lansia Disarankan Online 2 Jam per Hari

Demensia atau pikun bukanlah hal normal terjadi pada lansia. Kabar baiknya Anda bisa mengurangi risiko mengalami demensia dengan aktivitas yang menyenangkan: online selama 2 jam per hari, menurut studi terbaru. 

Penelitian yang diterbitkan di Journal of the American Geriatrics Society ini menyebutkan menggunakan internet setiap hari bisa berdampak positif untuk otak Anda, terutama bagi lansia. 

Demensia merupakan kumpulan gejala yang mempengaruhi fungsi otak seperti kerusakan ingatan, kebingungan, dan hilangnya kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Masyarakat menyebutnya kepikunan. 

Penyakit Alzheimer adalah bentuk demensia paling umum, dan mengakibatkan kemunduran kesehatan otak yang progresif. 

Baca: Membedakan Lupa Biasa dan Lupa Karena Demensia

“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa melakukan aktivitas yang merangsang mental akan melindungi kesehatan otak dan mencegah terjadinya demensia,” kata Dr. Gary Small, dari Hackensack University Medical Center, di Amerika Serikat. 

“Lulusan perguruan tinggi, individual yang bilingual dan mereka yang aktif secara sosial berisiko lebih rendah terkena demensia,” imbuhnya. 

Internet menurunan risiko demensia

Untuk studi ini, peneliti melibatkan lebih dari 18 ribu orang berusia 50 – 65 tahun. Mereka tidak mengalami demensia di awal studi. Peneliti menemukan bahwa lansia yang menggunakan internet secara teratur (tetapi tidak berlebihan), memiliki risiko lebih rendah terkena demensia. 

Partisipan yang menggunakan internet di awal penelitian memiliki penurunan risiko demensia hingga separuhnya, dibandingkan lansia yang tidak menggunakan internet secara rutin.  

“Temuan ini penting karena menunjukkan bahwa perubahan penggunaan internet di usia tua berpengaruh pada kesehatan kognitif, meskipun beberapa orang mungkin berpendapat bahwa sudah terlambat melakukan intervensi di usia tua,” terang Gawon Cho, salah satu peneliti dari School of Global Public Health, New York University. 

Selama periode pemantauan, peneliti melihat seberapa sering para lansia tersebut online – dari tidak sama sekali hingga lebih dari 8 jam per hari. Mereka menemukan bahwa lansia yang menggunakan internet sekitar 2 jam per hari, atau kurang, memiliki penurunan risiko demensia paling banyak, dibandingkan mereka yang tidak menggunakan internet. 

Meskipun alasan pasti kenapa pemakaian internet menurunkan risiko demensia belum jelas, Cho mencatat, “ada hipotesis yang menyatakan bila interaksi online dapat mempertahankan cadangan kognitif, meningkatkan cadangan kognitif, yang pada gilirannya bisa mengimbangi penuaan otak dan mengurangi risiko demensia.”

Dr. Small mencatat bahwa kelompok penelitiannya menggunakan MRI untuk melacak aktivitas neural (sel otak). Mereka menemukan bahwa aktivitas pencarian online yang dilakukan lansia menyebabkan peningkatan signifikan aktivitas neural di seluruh korteks – area otak yang mengontrol memori, ketrampilan bahasa dan penalaran. 

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pencarian online adalah salah satu bentuk latihan otak yang dapat melindungi kesehatan saraf. 

Akibatnya, fungsi kognitif dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang lebih lama jika orang yang tidak menggunakan internet secara teratur mencoba melakukannya sebagai latihan kognitif, tambah Cho. 

“Meskipun demikian, orang lanjut usia perlu menyadari bahwa penggunaan internet yang berlebihan berpotensi menimbulkan efek kognitif yang merugikan,” jelasnya. (jie)