komedian nurul qomar mengidap kanker usus stadium 4
nurul qomar kena kanker usus stadium 4

Mengidap Kanker Usus Stadium 4, Komedian Nurul Qomar Lakukan Operasi Pembuatan Anus Buatan

Komedian Nurul Qomar sedang melakukan pengobatan setelah mengetahui bila mengidap kanker usus stadium 4. Gara-gara penyakitnya tersebut pria berusia 61 tahun ini terpaksa dilakukan operasi stoma, atau pembuatan anus buatan.

Komedian yang tergabung dalam grup lawak Empat Sekawan ini baru mengetahui bila ia mengidap kanker usus stadium 4 setelah menjalani operasi pada awal September 2021. Saat ini ia sedang melakukan terapi pengobatan (kemoterapi).

Melalui akun Instagram pribadinya, Qomar menulis, "Alhamdulillah, hari ini (28 September) Abah akan menjalani terapi kemoterapi pertama melawan kanker ganas stadium 4. Semoga kita semua diberikan berkah kesehatan dan umur panjang oleh-Nya. Allahuma Aaamiiin.... INGAT PESAN ABAH."

Sebelumnya, Qomar rasakan kesulitan buang angin dan buang air besar (BAB) selama satu bulan. “Perut keras dan (terasa seperti) mau pecah,” ujarnya ketika ditemudi di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.  

Kanker ini tampaknya menutup saluran pembuangan, yang membuat Qomar kesulitan BAB. "Operasi cukup besar, dokter ahli memvonis kanker ganas ada di pencernaan usus besar dan usus halus, stadium 4C. Jadi pencernaannya diubah, tidak di anus BAB-nya, pinggang sini, dibuatkan lubang stoma," ucap Qomar.

Kata ‘stoma’ sendiri berarti lubang pada tubuh. Pembuatan lubang di dinding perut ini, seperti dalam kasus kanker usus yang dialami Qomar, diperlukan untuk mengeluarkan feses (tinja) tanpa melewati anus.

Mengenal apa itu stoma?

Stoma atau anus buatan ini bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung kondisi yang dihadapi pasien.

Melansir cancer.org, stoma yang bersifat sementara hanya dibutuhkan hingga jaringan usus yang bermasalah sembuh. Dalam hal tersebut pasien akan menjalani operasi kedua setelah 3-12 bulan untuk menutup lubang anus buatan dan menyambung kembali usus.

Sementara itu, stoma permanen biasanya dilakukan apabila pasien sudah tidak bisa buang air besar secara normal karena adanya kanker, perlengketan, atau pengangkatan beberapa bagian usus besar.

Ada dua jenis stoma, ileostomi dan kolostomi. Ileostomi merupakan operasi pembuatan stoma pada dinding perut yang dihubungkan dengan bagian akhir dari usus halus (ileum). Kolostomi adalah pembuatan lubang anus buatan di dinding perut yang tersambung dengan usus besar.

Dalam jurnal internasional Przeglad Gastroenterologiczny (2015) dijelaskan, stoma dibuat secara signifikan lebih sering pada pasien dengan tumor yang terletak di rektum, bagian kiri usus besar, dan pada pasien yang menjalani operasi darurat.

Peningkatan pembuatan anus buatan dikaitkan dengan keparahan penyakit yang lebih tinggi. Stoma permanen secara signifikan lebih sering dibuat pada pria dan pada pasien dengan tumor yang terletak di rectum. Sedangkan stoma sementara dibuat secara signifikan lebih sering pada pasien yang menjalani operasi darurat.

Sekitar satu dari 10 penderita kanker rektum (bagian ujung bawah usus besar) membutuhkan stoma permanen.

Bagaimana perawatan stoma?

Setelah operasi anus buatan dibuat di perut, dokter akan menempelkan kantong khusus untuk menampung tinja yang keluar.

Sebelum pasien diperbolehkan pulang, dokter atau perawat akan mengajari cara menempel, mengeringkan, mengganti kantong stoma, serta merawat stoma dan kulit di sekitarnya.

Tujuan perawatan stuma meliputi menjaga kebersihan pasien, mencegah infeksi, mencegah iritasi kulit sekitar stoma, mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungannya, serta mengganti kantong stoma.

Kantong stoma harus dikosongkan jika sudah 1/3 atau 1/2 penuh. Mayoritas pasien akan mengganti kantong stomanya 3 kali sehari hingga 3 kali seminggu, dengan rata-rata penggantian kolostomi secara rutin selama satu hari sekali. (jie)