Penderita lupus sampai saat ini seperti fenomena gunung es; lebih banyak yang belum terungkap. Apa sebenarnya penyakit lupus itu?
Lupus atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit autoimun menahun, yang belum diketahui sebabnya. Antibodi yang seharusnya melindungi tubuh dari virus dan bakteri, berbalik menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri karena diproduksi berlebihan.
Ini merupakan penyakit multi organ, yang menyerang bagian vital seperti ginjal, hati, sendi, darah, paru-paru, jantung, bahkan otak. Perlu pemeriksaan darah atau biopsi kulit, untuk memeriksa antibodi-antibodi yang muncul ketika lupus sedang aktif.
Wanita usia produktif (15 – 40 tahun) lebih banyak terserang dibanding pria. “Berdasar penelitian bulan Maret 2009 oleh tim dari Southwestern Medical Center, Texas, terdapat gen pembawa lupus bernama IRAK-1 (Interleukin-1 Receptor Associated Kinase) pada kromosom X. Wanita berkromosom XX dan pria berkromosom XY. Itu sebabnya, wanita lebih rentan kena lupus. Dengan perawatan yang tepat, odapus wanita tetap bisa memiliki anak walau ada yang mengalami abortus.” ujar Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD KHOM dari Bagian Ilmu Penyakit Dalam, FK-UI/RSCM.
Awalnya, penderita mengalami sakit dan bengkak di persendian. Kemudian berkembang sesuai organ yang diserang, dapat menyerupai penyakit ginjal, mata, atau jantung. Sebab itu lupus disebut juga “si peniru ulung” atau “penyakit dengan seribu wajah.”
Umumnya, penderita mengalami demam tinggi dan berkepanjangan, cepat lelah, ruam pada kulit, sensitif pada matahari, rambut rontok, sariawan yang timbul-hilang. Ciri paling khas adalah bercak merah pada wajah berbentuk seperti kupu-kupu (butterfly rash).
Penyebab lupus diduga karena stres, paparan sinar matahari, lingkungan tidak sehat dan obat-obatan seperti hydralazine (obat hipertensi) dan procainamide (untuk mengatasi detak jantung tidak teratur).
“Lupus bukan penyakit keturunan dan tidak menular. Hanya 7-10% yang disebabkan genetik. Dengan deteksi dini dan perawatan jangka panjang, tingkat kesembuhan mencapai 90%,” ujar Prof. Zubairi.
Odapus (orang dengan lupus) dianjurkan tetap mengonsumsi obat untuk mencegah kekambuhan. Odapus perlu minum obat teratur dan kontrol berkala, menerapkan gaya hidup sehat (fisik dan psikis), hindari rokok dan terpapar sinar matahari langsung. Juga, hindari stres dan kecapekan. Penyanyi internasional Selena Gomez diketahui menderita lupus, dengan menata hidupnya ia tetap dapat aktif di dunia tarik suara. (jie)