Kolagen merupakan bagian penting dalam perawatan kulit. Agar luka cepat sembuh, kita perlu mengonsumsi cukup protein dan vitamin C untuk memroduksi kolagen.
Kolagen adalah salah satu unsur penting dalam proses penyembuhan luka. Tepatnya untuk membantu tumbuhnya jaringan baru, menggantikan jaringan yang rusak karena ter luka. Dr. Ivy Irene dari Klinik Primavita, Jakarta, menyebutkan, “Kolagen adalah protein yang menyusun tubuh manusia, meliputi 30% dari seluruh protein yang ada di tubuh.” Selain di kulit, kolagen merupakan struktur pembangun tulang, sendi dan gigi.
Kolagen berasal dari bahasa Yunani, yang berarti bersifat rekat/menghasilkan perekat. Pada kulit, kolagen terletak di lapisan dalam (dermis), berperan untuk kekencangan dan kekenyalan kulit. Dalam proses penyembuhan, kolagen meningkatkan kekuatan jaringan yang terluka.
“Dan membentuk matriks yang dapat menjaga dan mempertahankan struktur kulit serta kekompakan sel-sel kulit,” imbuh dr. Ivy.
Kolagen disintesa oleh sel fibroblas melalui dua tahap pembentukan: intrasel dan ekstrasel. Dalam tahap intraseluler, terjadi perubahan DNA menjadi asam amino yang dipersatukan menjadi prokolagen.
“Prokolagen membutuhkan vitamin C dan alfa helix ketoglutarat sebagai koenzim,” terang dr. Ivy. Selanjutnya, molekul gula akan diikat oleh enzim khusus, sehingga menstabilkan prokolagen yang akan dikeluarkan melalui membran sel.
Dalam tahap ekstrasel, kolagen monomer menjadi polimer yang larut dalam garam, sehingga terbentuk benang-benang kolagen.
Terpapar sinar matahari berlebihan, pertambahan usia dan kurang nutrisi terutama vitamin C bisa merusak kolagen, yang tentunya akan menghambat penyembuhan luka. Kita perlu mengonsumsi makanan yang kaya protein (bisa didapat dari telur, ikan, daging susu) dan vitamin C (ada padan buah-buahan seperti jeruk, jambu klutuk dan stroberi).
Suntik vitamin C juga dapat membantu pembentukan kolagen. “Tapi, tidak akan banyak meningkatkan kolagen jika tidak diiringi asupan nutrisi lain yang dibutuhkan dalam proses sintesa kolagen,” ujar dr. Ivy.
Bagaimana dengan serum/krim kolagen? “Masih dalam perdebatan, karena ukuran kolagen buatan sering memiliki ukuran yang besar (>15.000 dalton), sedangkan molekul terbesar yang dapat menembus kulit adalah 5.000 dalton,” kata dr. Ivy. Dengan alasan ini, lebih baik mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan pembentukan kolagen.
Tindakan yang dapat meningkatkan produksi kolagenm antara lain RF (radio frekuensi), IPL (intense pulse light) dan derma roller. RF bekerja dengan menyampaikan panas ke lapisan kulit yang lebih dalam (dermis dan kutan), untuk merangsang pembentukan kolagen baru.
Adapun IPL menstimulasi produksi kolagen, dengan memanaskan dermis bagian atas. Derma roller dilakukan dengan menusukkan jarum-jarum yang sangat kecil ke kulit. ‘Luka mikro’ pada lapisan kulit bagian atas (dermis) akan merangsang produksi kolagen.
Untuk memperbaiki tampilan kulit pascaluka, bisa dilakukan setelah luka benar-benar sembuh. (nid)