Chromium picolinate merupakan bentuk lain dari mineral kromium yang biasa diproduksi sebagai suplemen. Chromium picolinate dalam berbagai studi klinis terbukti mampu memperbaiki gula darah, mengurangi kolesterol dan membantu menurunkan berat badan.
Sejatinya, kromium adalah mineral yang ada dalam beberapa bentuk. Meskipun salah satu bentuknya berbahaya (hexavalent chromium; bersifat karsinogenik), dalam bentuk yang aman (trivalent chromium) ditemukan secara alami di banyak makanan.
Daging merah, bulir gandum utuh, beberapa buah (seperti jeruk dan apel), serta sayuran tertentu (misalnya brokoli) adalah sumber kromium yang baik.
Masalahnya, penyerapan kromium (dalam bentuk alami) di usus sangat rendah, kurang dari 2,5%. Chromium picolinate merupakan bentuk lain kromium yang lebih gampang diserap. Dengan alasan ini chromium picolinate sering diproduksi dalam bentuk suplemen kesehatan.
Memperbaiki gula darah
Pada orang sehat, hormon insulin berperan penting mengatur agar gula darah bisa memasuki sel untuk diolah sebagai energi, atau disimpan.
Sementara penderita diabetes memiliki masalah di mana insulin tidak bekerja efisien. Mereka mengalami resistensi insulin. Beberapa riset menunjukkan bila konsumsi suplemen chromium picolinate bisa memperbaiki gula darah pada penderita diabetes.
Riset Dee Pei, dkk, dalam Journal of Metabolism menjelaskan bahwa konsumsi 200 mikrogram / hari suplemen kromium, selama 16 hari, bisa menurunkan gula darah dan memperbaiki renspons tubuh terhadap hormon insulin.
Penelitian lain – salah satunya di the Journal of Nutrition- yang melibatkan lebih dari 62.000 orang dewasa, risiko menderita diabetes menjadi 27% lebih rendah pada mereka yang mengonsumsi suplemen chromium picolinate.
Tetapi hasil sebaliknya juga tercatat pada orang obes non diabetes. Ditemukan konsumsi 1.000 mikrogram / hari chromium picolinate tidak memperbaiki respons tubuh pada insulin.
Menekan rasa lapar dan craving makanan
Beberapa penelitian menunjukkan manfaat suplemen chromium picolinate pada orang yang sedang menurunkan berat badan.
Dalam riset 8 minggu, 1000 mikrogram/hari chromium picolinat bisa mengurangi asupan makanan, rasa lapar dan ngidam (craving) makanan pada wanita gemuk. Riset ini dipublikasikan di jurnal Diabetes Technology & Therapeutics. Peneliti melaporkan bila kromium bisa mempengaruhi otak, sehingga tercipta efek tersebut.
Studi lain meneliti orang-orang dengan gangguan makan binge eating (makan berlebihan tetapi kemudian merasa bersalah) dan depresi. Selama 8 minggu, 113 partisipan mendapatkan 600 mikrogram/hari chromium picolinate atau plasebo.
Riset di Journal of Psychiatric Practice ini menemukan bila nafsu makan dan craving berkurang pada kelompok kromium, dibandingkan plasebo.
Memicu kanker?
Salah satu studi yang menimbulkan kekhawatiran adalah konsumsi trivalent chromium dianggap sebagai ‘sel tidur’ yang mampu berubah menjadi hexavalent chromium yang bisa memicu kanker.
Riset tersebut dilakukan oleh tim dari University of Sydney dan University of New South Wales, dan diterbitkan dalam jurnal Angewandte Chemie.
Peneliti menyuntikkan sel lemak hewan dengan trivalent chromium di laboratorium (in-vitro) dan mengamati unsur-usur kimia yang terbentuk. Mereka mengamati bila proses oksidasi di dalam sel menyebabkan bentuk karsinogenik dari kromium (hexavalent chromium).
Oleh karena itu mereka menyimpulkan bila proses oksidasi bisa terjadi dalam darah seperti yang diamati pada sel hidup tersebut.
Melansir FXmedicine, Chief Executive Officer Complementary Medicines Australia, Carl Gibson, menyoroti bahwa riset tersebut dilakukan dengan menyuntikkan secara langsung kromium ke dalam sel lemak tikus. Ini tidak memperhitungkan mekanisme fisiologis metabolisme kromium oleh tubuh.
“Ada banyak proses biokimia yang terjadi dalam tubuh manusia, dan transportasi nutrisi ke seluruh tubuh, termasuk ekskresi atau penyimpanan, tidak termasuk dalam metodologi penelitian,” komennya.
Sebagai informasi, menurut Enviromental Protection Agency, masyarakat secara umum terpapar oleh kromium dari makanan, minuman dan udara yang terhirup. Selanjutnya, Complementary Medicines Evaluation Committee dan European Food Standards Authority telah berulang kali menilai keamanan suplemen chromium picolinate, dan ditentukan konsumsi bahwa hingga 250 mikrogram per hari masih dalam batas aman. (jie)