Salah satu gangguan muskuloskeletal yang kerap dialami adalah saraf kejepit, atau hernia nucleus pulposus (HNP); ada tonjolan bantalan tulang belakang sehingga menekan, menjepit dan mengiritasi saraf di sekitarnya.
Tulang belakang merupakan pelindung saraf - perpanjangan dari otak - menuju punggung dan seluruh tubuh. Tulang belakang terdiri dari ruas-ruas yang dipisahkan oleh piringan /bantalan lunak.
Piringan ini terdiri lapisan luar (annulus fibrosus) dan lapisan dalam (nucleus pulposus). Piringan bisa menonjol ke luar dari tempatnya /robek, karena trauma berat atau penegangan. Penyebabnya, lagi-lagi, kebiasaan mengangkat benda berat dengan cara yang salah atau karena obesitas. Di samping itu karena faktor bawaan /genetik.
“Bantalan berfungsi seperti shock breaker (peredam getaran) pada motor/mobil. Karena proses penuaan, kandungan cairan dapat berkurang,” papar dr. Arif Soemarjono, SpKFR, FACSM. Getaran yang terus menerus, seperti mereka yang bekerja sebagai supir truk atau pecinta olahraga off road, dapat menekan bantalan yang membuatnya tipis, dan akhirnya menonjol.
Gejalanya, rasa nyeri yang menjalar (seperti kena strum) sesuai perjalanan saraf. Sebagai contoh, jika terjepit di pinggang, nyeri akan sampai kaki. Jika dibiarkan, saraf sensorik yang terkena menjadi baal.
Jika tetap dibiarkan, saraf motorik yang terserang menjadi lemas, tidak kuat mengangkat kaki, dan dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Bisa terjadi gangguan berkemih atau buang air besar (pengendalian terganggu), jika saraf kejepit mengenai bagian bawah saraf tulang belakang yang bentuknya melebar.
Apa yang harus dilakukan
Pada HNP, pertama-tama yang harus dilakukan adalah membatasi gerakan. Banyak istirahat dan hindari duduk di sofa (kursi empuk). Pilih alas berbaring yang keras misalnya papan, dan jangan mengangkat beban apa pun.
Bila mungkin, lakukan kompres dingin dengan es batu yang dibungkus. Atau kompres panas menggunakan heating pad dan minum obat penghilang nyeri sederhana. Tujuannya untuk relaksasi otot dan meredakan nyeri. Sangat tidak disarankan memijat /urut area tulang belakang.
”Pijat yang benar, seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit,” ujar dr. Arif. “Pijat dengan alat, atau pijat yang menekan tulang belakang sampai bunyi krek, justru berisiko cedera. Di persendian, banyak terdapat jaringan mulai dari otot, tendon sampai tulangnya sendiri. Kita tidak tahu masalahnya di mana. Kalau otot sobek diurut, justru makin sobek.”
Pemberian boreh dengan dedaunan juga tidak disarankan, untuk menghindari infeksi jika ada luka terbuka pada bagian yang cedera. Untuk penanganan lebih lanjut, disarankan pergi ke dokter spesialis rehabilitasi medis. (jie)
Baca : RICE, Metode Sederhana Atasi Nyeri Pinggang Dan Keseleo