Rasa lapar bisa muncul walaupun kita baru saja makan.
Rasa lapar bisa merupakan tanda alami bahwa tubuh membutuhkan asupan makanan. Menurut ahli gizi, tubuh membutuhkan energi. Jadi wajar kalau kita merasa lapar setelah beberapa jam perut kosong. Rasa lapar bisa juga karena sebab yang lain.
Rasa lapar yang pertama masuk kategori lapar fisik. Yaitu rasa lapar yang muncul perlahan, berhubungan dengan jenis dan jumlah makanan yang terakhir kita makan. Lapar yang kedua disebut lapar psikologis, dipicu berbagai kondisi psikologis semisal stres, cemas atau tegang. Lapar piskologis bisa membuat seseorang kalap melihat makanan, dan menghabiskan hidangan tinggi kalori dan lemak, yang berakibat berat badan.
Sejumlah hal dapat menerbitkan rasa lapar
Pertama, kurang makan serat. Makanan rendah serat lebih cepat diserap oleh tubuh. Akibatnya, cepat memicu rasa lapar. Makanan tinggi serat, seperti sayur dan buah - buahan lebih lambat diserap tubuh sehingga kitab tidak cepat merasa lapar. Asupan makanan tinggi serat juga memicu dikeluarkannya hormon yang dapat menurunkan nafsu makan.
Kedua, kurang asupan lemak baik. Lemak baik terdapat antara lain pada makanan tinggi asam lemak omega 3, seperti ikan salmon, tuna dan makarel. Cukup asupan lemak baik akan menyebabkan rasa kenyang lebih lama. Lemak baik juga meningkatkan produksi hormon yang dapat memicu rasa kenyang.
Ketiga, banyak mengonsumsi karbohidrat olahan. Makanan minuman berupa karbohidrat olahan (roti, pasta, soft drink) minim kandungan serat, vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Tubuh menagihnya dan muncuk rasa lapar.
Keempat, kurang minum. Tubuh membutuhkan air. Cukup minum air putih menimbulkan rasa kenyang. Saat lapar, “ganjal” perut dengan minum 1-2 gelas air putih.
Kelima, makan terlalu cepat. Makan terlalu cepat membuat makanan kurang dikunyah sebagaimana mestinya. Studi menyatakan, terlalu cepat mengunyah makanan menaikkan nafsu makan dan makan berlebihan.
Ketujuh, kurang tidur. Cukup istirahat berhubungan dengan erat dengan nafsu makan. Kurang tidur meningkatkan produksi hormon ghrelin, yang menimbulkan rasa lapar.
Cara mengatasi rasa lapar tanpa makan
Terutama adalah mengatasi lapar psikologis. Atau lapar fisik namun sedang diet untuk menuruinkan berat badan, dilansir dari flabfix.com.
Olahraga. Menurut penelitian, olahraga dapat mengurangi nafsu makan. Keinginan makan dapat mengendur setelah olahraga. Olahraga bisa menurunkan rasa lapar, karena menurunkan kadar ghrelin dan meningkatnya hormon peptide, yang menekan nafsu makan.
Minum air putih. Minum air putih bisa menekan rasa lapar dan membantu mengurangi porsi makan. Sebuah studi menyebutkan, minum 500 ml air 30 menit sebelum makan, menyebabkan makan 22 persen lebih sedikit dibanding yang tidak minum ai putihr. Minum air putih bisa menjadi cara menekan rasa lapar di malam hari.
Gosok gigi. Menggosok gigi bisa menekan nafsu makan, tanpa harus memakan sesuatu. Rasa mint pasta gigi dapat menyebabkan rasa enggan mengambil makanan.
Tidur siang. Tidur siang dapat mengalihkan perhatian dari makanan, sekaligus menekan rasa lapar. Itu karena tidur siang mengurangi produksi hormon ghrelin.
Teh hijau. Teh hijau mengandung zat yang dapat menekan rasa lapar. Menurut studi, mengonsumsi 857 mg ekstrak teh hijau /hari, dapat mengurangi kadar ghrelin yang menghilangkan rasa lapar dan membantu menurunkan berat badan.
Mengelola stres. Stres meningkatkan kadar kortisol. Menurut penelitian, kadar kortisol tinggi meningkatkan nafsu makan. Stres juga menurunkan kadar peptida (hormon kenyang). Dengan mengurangi stres, rasa lapar dan nafsu makan berkurang. Meditasi, olahraga, tidur cukup, jalan kaki, terbukti dapat mengurangi stres. (sur)