Tua = sakit-sakitan? Tidak harus demikian. Memang, kondisi dan fungsi organ tubuh makin berkurang saat kita menua. Namun ini bukan harga mati. Seperti diamati oleh peraih Nobel Fisiologi atau Kedokteran 1908 Elie Metchnikoff, terhadap orang yang hidup disekitar Bulgaria dengan usia panjang dan sehat karena kebiasaan mengkonsumsi susu fermentasi mengandung bakteri asam laktat.
Ilmuwan asal Rusia inilah yang mengembangkan konsep awal mengenai penuaan (aging) dan umur panjang (longevity), serta pemanfaatan bakteri asam laktat untuk hidup sehat dan panjang umur. Pengamatannya itu juga menjadi cikal bakal lahirnya konsep probiotik, dan kini manfaat probiotik untuk lansia pun banyak diteliti.
Tetap sehat, produktif, dan mandiri hingga usia lanjut tentu harapan semua orang. Namun tak bisa dipungkiri, pertambahan usia beriringan dengan penurunan kondisi dan fungsi organ. Berbagai penyakit degeneratif mulai menyambangi, imunitas tubuh pun menurun. Seperti apa manfaat probiotik untuk lansia? Berikut ini pemaparannya.
Manfaat Probiotik untuk Lansia: Menurunkan Risiko Hipertensi
Hipertensi termasuk salah satu penyakit degeneratif yang banyak dialami kelompok usia senior. Hipertensi tidak boleh disepelekan, karena bisa memicu komplikasi serius seperti penyakit ginjal kronis, stroke, dan serangan jantung.
Penelitian oleh Aoyagi Y, dkk (2017) menemukan manfaat probiotik untuk lansia dalam hal hipertensi. Penelitian ini melibatkan 352 orang lansia berusia sekitar 65 – 93 tahun di Jepang. Para partisipan didiagnosis memiliki hipertensi jika tekanan darah sistolik >140 mmHg/diastolik >90 mmHg, didiganosis oleh dokter dan atau telah mengonsumsi obat hipertensi selama 5 tahun.
Dari hasil wawancara dengan nutrisionis tersertifikasi, para partisipan terbagi menjadi dua kelompok, berdasarkan asupan susu fermentasi yang mengandung L. casei Shirota strain (LcS). Kelompok 1 sebanyak 254 orang mengonsumsi susu fermentasi <3 kali/minggu. Adapun kelompok 2 dengan total 98 partisipan, mengonsumsi susu fermentasi >3 kali/minggu.
Hasilnya cukup mencengangkan. Selama interval 5 tahun, ditemukan bahwa mereka yang mengonsumsi susu fermentasi >3 kali/minggu memiliki insiden hipertensi yang lebih rendah, dibandingkan yang mengonsumsi susu fermentasi <3 kali/minggu. Perbedaannya pun signifikan, yaitu 6,1% pada kelompok 2, dan 14,2% pada kelompok 1. Disimpulkan bahwa risiko hipertensi lebih rendah pada lansia yang mengonsumsi susu fermentasi setidaknya 3 kali dalam seminggu.
Probiotik dan Imunitas Lansia
Penelitian ini dilakukan oleh Dong H, dkk (2013), dengan melibatkan 30 relawan sehat usia 55-74. Mereka dibagi secara acak menjadi 2 kelompok. Satu kelompok (16 orang) mendapat minuman probiotik yang mengandung LcS, dan kelompok lain (14 orang) mendapat placebo (susu tanpa kandungan probiotik). Para relawan tidak mengetahui, minuman apa yang mereka dapatkan. Probiotik ataupun plasebo diminum 2 kali sehari selama 4 minggu. Selanjutnya diikuti dengan 4 minggu periode wash out tanpa konsumsi probiotik maupun plasebo, lalu konsumsi ditukar. Kelompok yang sebelumnya mendapat probiotik kini mendapat plasebo, dan sebaliknya yang mendapat plasebo sekarang mendapat probiotik. Seperti periode pertama, masing-masing minuman dikonsumsi 2 kali sehari, selama 4 minggu.
Hasilnya, konsumsi probiotik berhubungan dengan peningkatan aktivitas sel NK secara signifikan. Sel NK (Natural Killer) adalah salah satu bagian penting dalam sistem imun bawaan, yang bertugas mengendalikan infeksi mikroba patogen dan sel kanker. Di usia tua, aktivitas sel NK dan sel-sel imun lainnya cenderung mengalami penurunan. Berdasarkan penelitian tadi, disimpulkan bahwa konsumsi probiotik mampu membantu memperbaiki aktivitas sel NK, serta cenderung menghasilkan zat anti-peradangan, pada populasi usia tua.
Manfaat probiotik untuk lansia dibuktikan dalam penelitian. Tentunya tidak sembarang probiotik, melainkan yang telah teruji aman dikonsumsi, bermanfaat bagi tubuh, dan jelas jumlah mikroorganisme hidupnya. Konsumsi secara rutin dan kontinyu minuman susu fermentasi yang mengandung biakan hidup LcS dapat membantu memelihara kesehatan lansia. (nid)
________________________________________________________
Ilustrasi: Food photo created by jcomp - www.freepik.com