Kunyit adalah salah satu bumbu dapur yang dikenal juga sebagai obat alami. Kunyit bahkan telah disebut-sebut dalam ilmu pengobatan kuno India, Ayurveda.
Kunyit (Curcuma longa) mengandung antioksidan dan agen antiperadangan yang disebut kurkumin. Itu sebabnya kunyit dipercaya mampu meredakan keluhan nyeri sendi. Benarkah?
Inflamasi kronis (peradangan dalam waktu lama) diketahui adalah karakteristik dari radang sendi (artritis). Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2018 menyebut > 7 % penduduk usia >15 tahun di Indonesia mengalami radang sendi.
Radang sendi memiliki banyak jenisnya, yang paling banyak dialami adalah ostoartritis (OA) yang menyerang sendi lutut, dan reumatoid artritis (RA) di mana radang sendi disebabkan oleh reaksi autoimun.
Berbagai penelitian telah membuktikan sifat antiperadangan kurkumin bermanfaat untuk mengurangi keluhan nyeri punggung, nyeri otot, bahkan reaksi peradangan yang menyebabkan penyakit asma dan alergi.
Reumatoid artritis (RA)
Binu Chandran dan Ajay Goel dari Baylor Scott & White Health, AS, melakukan riset untuk menilai sifat anti-artritis kuyit pada pasien RA. Ada 45 pasien yang dibagi menjadi tiga kelompok. Secara acak mereka menerima kurkumin 500mg, natrium diklofenak 50 mg atau kombinasi keduanya setiap hari.
Subyek di ketiga kelompok secara signifikan mengalami peningkatan skor aktivitas penyakit (Disease Activity Score / DAS). Namun, kelompok kurkumin memiliki kinerja yang jauh lebih baik dan menunjukkan persentase pemulihan tertinggi.
Kelompok yang mendapatkan ekstrak kunyit tersebut mengalami penurunan nyeri dan pembengkakan sendi yang tertinggi. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal medis Phytotherapy Research 2012.
Osteoartritis (OA)
Pada kasus radang sendi lutut atau osteoartritis, kunyit menunjukkan peningkatan fungsional yang meyakinkan dan pengurangan rasa sakit pada pasien OA.
Satu studi menguji kemanjuran ekstrak kunyit (kurkumin) pada 107 pasien yang menderita osteoartritis lutut. Subyek terbagi menjadi dua kelompok: satu menerima 800 mg ibuprofen (obat penghilang nyeri) per hari, sementara lainnya diberikan dua gram kurkumin per hari, selama enam minggu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kelompok mengalami peningkatan signifikan dalam penghilang rasa nyeri, dibandikan sebelumnya (awal penelitian / baseline). Peneliti menyimpulkan, kurkumin tampak sama efisien dan sama amannya dengan ibuprofen untuk mengobati OA lutut.
Riset yang dilakukan oleh Vilai Kuptniratsaikul, dkk., dari Mahidol University, Thailand ini dipublikasikan dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine 2009.
Berapa dosis yang aman?
Berapa banyak kunyit yang harus Anda ambil per hari untuk radang sendi? Studi menyatakan variasi dosis dalam hal ini. Angka serendah adalah 200 mg per hari untuk mengobati osteoarthritis, dan angka setinggi 2.000 mg per hari sebagai dosis yang disarankan.
Meskipun kedua studi menghasilkan hasil yang mengesankan untuk radang sendi dan pereda nyeri sendi. Tergantung pada tingkat keparahan gejala, disarankan untuk mulai dengan dosis yang lebih rendah, sekitar 200 mg curcumin per hari. (jie)
Baca juga : Temulawak Obat Alami Untuk Jantung