Bagi penderita intoleransi laktosa, meminum susu sapi bisa memicu masalah pencernaan, dari kembung hingga diare. Sebagai alternatif, disarankan mengganti dengan susu nabati, seperti susu kedelai, almond atau oat. Tetapi mana yang lebih baik dari ketiganya.
Dalam pertemuan tahunan the American Chemical Society, 24 Agustus lalu dijelaskan bahwa susu nabati diminati oleh banyak orang, “tetapi tidak banyak orang yang paham tentang mineral yang terkandung di dalamnya,” ujar Ben Redan, Ph.D, peneliti dari FDA, yang juga peneliti utama proyek tersebut.
Mereka menganalisa kandungan mineral dalam produk susu nabati seperti almond, kacang mete, kelapa, rami, oat, kedelai, kacang polong dan beras. Peneliti menitikberatkan pada mineral penting seperti magnesium, fosfor, zinc dan selenium.
Peneliti memasukkan 85 sampel susu nabati. Kandungan mineralnya sangat bervariasi di antara berbagai jenis bahan baku dan merek. Temuan utama yang dilaporkan termasuk:
- Susu berbasis kacang polong memiliki fosfor, zinc dan selenium paling tinggi.
- Susu kedelai mengandung magnesium tertinggi.
- Hanya minuman berbasis kacang polong dan susu kedelai yang memiliki kadar empat mineral penting yang lebih tinggi daripada susu sapi.
- Susu kacang polong mengandung sekitar 50% fosfor, zinc dan selenium yang lebih tinggi.
Pendapat Ahli Lainnya
“Sama seperti adanya keragaman nutrisi yang luas di banyak sumber makanan, tampaknya hal ini juga berlaku untuk susu nabati dan minuman nabati non susu,” ujar Lon Ben-Asher, MS, RD, nutrisionis di Pritikin Longevity Center, di Florida, AS, melansir Healthline.
“Masuk akal untuk percaya bahwa susu nabati seperti kacang kedelai dan kacang polong memiliki mineral yang lebih banyak daripada yang lain, karena keragaman nilai gizinya.”
Tetapi percaya berbeda dengan mengetahui secara pasti. Amy Gorin, MS, RDN, dietisien di Stamford, Connecticut, mengatakan ia tidak terkejut bila susu nabati mengandung lebih banyak nutrisi daripada yang diduga sebelumnya, karena bahan-bahan dasarnya – seperti kedelai – memiliki beragam vitamin, mineral dan nutrisi lain.
Beberapa ahli gizi lainnya mengungkapkan bila mengganti susu sapi dengan susu nabati kerap dikemukakan para pasien mereka. Alasannya termasuk keprihatinan terkait masalah lingkungan (peternakan sapi dituduh menyumbang pemanasan global), kasus intoleransi laktosa, dan preferensi rasa.
Macam-Macam Susu Nabati
Berikut ini perbedaan utama antara berbagai susu nabati.
1. Susu kedelai
Susu kedelai mengandung semua asam amino peting, yang mirip dengan susu sapi. Ia juga tidak mengandung kolesterol dan rendah lemak jenuh.
Tetapi perlu dipahami, bila kedelai juga merupakan alergen (pemicu alergi) umum, sehingga mungkin tidak cocok untuk semua orang.
2. Susu almond
Susu almond memiliki lebih sedikit kalori dibanding susu sapi, membuatnya lebih cocok untuk orang dewasa yang ingin menurunkan / menjaga berat badan.
Tetapi susu almond, bukan alternatif susu yang baik untuk mereka dengan alergi kacang.
3. Susu oat
Susu oat memiliki tektur yang ringan dan rasa manis alami. Jenis susu ini cocok dicampur dengan sereal atau smoothie. Sayangnya beberapa merek kerap menambahkan bahan tambahan ke dalam produknya, seperti minyak, garam bahkan gula.
Protein susu oat tidak sebanyak susu kedelai. Setiap 240 ml susu oat hanya mengandung sekitar 2 – 5 gram protein. Tetapi susu ini tinggi serat dan beta-glukan yang baik untuk menurunkan kolesterol.
4. Susu kacang mete
Susu kacang mete memiliki rasa / tekstur yang creamy, ini membuatnya lebih disukai daripada susu almond.
Ia tinggi vitamin E, rendah kalori dan cocok untuk orang dengan pola makan vegetarian. Tetapi susu mete memiliki kandungan protein yang rendah, jadi mungkin tidak membantu untuk memenuhi kebutuhan protein harian secara keseluruhan.
5. Susu beras
Susu beras bisa menjadi alternatif yang baik bagi Anda yang memiliki alergi susu sapi, kacang atau produk-produk kedelai. Namun, susu beras lebih tinggi karbohidrat dan kalori, sehingga mungkin tidak cocok untuk mereka yang sedang melakukan pengaturan berat badan. Juga kurang cocok untuk penderita diabetes karena indeks glikemik susu beras termasuk tinggi, mencapai 79-92.
Baca juga: 4 Alasan Rice Milk Kurang Baik bagi Kesehatan
Memilih Susu Nabati Sesuai Kebutuhan
Amy Gorin menyarankan selalu membaca label nutrisi dalam kemasan saat harus memilih susu nabati. “Untuk susu harian, lebih disarankan memilih yang tidak mengandung gula tambahan,” katanya.
Ben-Asher menambahkan, juga penting untuk memilih produk susu nabati rendah sodium dan lemak tidak sehat.
Tidak kalah penting adalah pilihlah susu nabati yang tinggi protein. "Artinya setidaknya memiliki 5 gram protein per porsi," Gorin menambahkan. (jie)