Cameron Webb, University of Sydney
Cuaca sejuk mengundang kita duduk-duduk di halaman, celakanya makhluk-makhluk pengisap darah sudah menunggu. Produk-produk pengusir serangga sebetulnya aman dan ampuh, tapi banyak orang enggan membalur sesuatu yang mereka anggap bau atau lengket ke kulit mereka.
Ada banyak gadget dan aplikasi “pembasmi nyamuk ” yang dipasarkan sebagai alternatif bagi formulasi topikal (krim gosok). Dari gelang sampai aplikasi telepon pintar, cakupan produknya mencerminkan permintaan publik bagi produk-produk tersebut. Sayangnya, tak banyak dari produk-produk itu yang memberikan perlindungan efektif.
Kita tahu sebagian orang lebih besar kemungkinannya digigit nyamuk daripada sebagian yang lain, karena bakteri di kulit kita memainkan peran sangat penting dalam memikat nyamuk. Berbagai studi menunjukkan yang paling banyak disalahkan adalah orang tua kita, bukan makanan kita.
Apa ada makanan dan minuman yang bisa melindungi diri dari gigitan nyamuk? Banyak mitos di sekitar makanan dan minuman yang konon menjauhkan nyamuk, tetapi ketika sains di balik teori-teori itu dibahas, semuanya menjadi terlalu sukar dicerna.
Mengusir parasit dengan bersulang?
Suka gin dan tonik? Pernah ada masanya Anda bisa sembuh dari demam yang ditimbulkan malaria dengan menyesap gin dan tonik. Sebenarnya, ini lebih erat kaitannya dengan tonik daripada dengan gin. Komposisi utama air tonik adalah kinina. Diambil dari kulit kayu pohon kina, kinina dikenal sebagai obat malaria pada tahun 1960-an dan, meski saat ini tidak direkomendasikan sebagai pertolongan pertama, secara historis air tonik sangat penting dalam memerangi parasit-parasit yang menyebabkan malaria.
Penting untuk diketahui bahwa meski dianggap beracun bagi parasit, tidak ada bukti bahwa air tonik benar-benar menghentikan gigitan nyamuk. Apalagi, air tonik modern hampir tidak mengandung kinina.
Minuman beralkohol dan gigitan nyamuk malah boleh jadi berhubungan. Berbagai studi di Afrika memperlihatkan bahwa minum bir bisa membuat Anda lebih memikat bagi nyamuk. Peserta studi yang minum beberapa gelas bir menarik lebih banyak nyamuk daripada mereka yang hanya minum air putih.
Mengapa? Tampaknya bukan karena suhu badan atau jumlah karbon dioksida yang diembuskan. Mungkin nyamuk mengalami evolusi untuk menggigit orang mabuk yang kemampuannya menepuk makhluk pengisap darah itu menurun?
Cemilan bebas gigitan nyamuk?
Salah satu makanan yang paling lazim dianjurkan untuk menghindari gigitan nyamuk adalah pisang. Masalahnya, tampaknya banyak orang yang berpikir bahwa makan pisang membuat Anda lebih memikat bagi nyamuk! Memang tidak ada sains yang mendukung kedua klaim itu, tapi sepertinya mustahil kalau makan pisang akan mengubah secara mendasar cara nyamuk memilih Anda di tengah kerumunan.
Jika bawang putih bisa menakut-nakuti Drakula, lalu bagaimana dengan nyamuk? Tidak bisa. Mulut kita agak berbau setelah menyantap makanan sarat bawang putih, tetapi sebuah studi menunjukkan bahwa bawang putih tidak melakukan apa-apa untuk mengurangi daya tarik kita bagi nyamuk. Bawang putih mungkin malah menjadikan kita lebih menarik bagi vampir, menurut sains!
Menghajar pengisap darah dengan vitamin B?
Barangkali salah satu pengobatan tradisional yang paling lumrah dianggap mampu mencegah gigitan nyamuk adalah mengonsumsi vitamin B. Laporan-laporan bersifat anekdot, dan banyak kesaksian personal, tentang keampuhan pendekatan ini melimpah, tetapi tak banyak penyelidikan ilmiah yang dilakukan untuk menguji klaim ini.
Berbagai studi dari tahun 1940-an gagal memberikan bukti tentang perlindungan dari gigitan nyamuk setelah mengonsumsi vitamin B. Perkembangan yang lebih baru, sebuah studi pada tahun 2005 menunjukkan tidak ada bukti bahwa vitamin B mempengaruhi minat nyamuk terhadap zat-zat kimia dari kulit pada para peserta studi yang mengonsumsi suplemen vitamin B. Sama sekali tak ada bukti bahwa mengonsumsi vitamin B akan memberikan segala perlindungan signifikan dari gigitan nyamuk.
Sesungguhnya, jika ada bukti ilmiah secukupnya saja bahwa mengonsumsi suplemen vitamin bisa mencegah gigitan nyamuk, rak-rak supermarket kita akan penuh dengan “pil pengusir nyamuk”. Pasti sangat menyenangkan bisa menelan sebutir pil sehari untuk menghentikan nyamuk menggigit, tapi kecil kemungkinannya kita akan memperoleh kemewahan itu dalam waktu dekat.
Bahkan, produk-produk yang dipasarkan sebagai pengusir nyamuk oral tidak diakui oleh beberapa lembaga pemerintah karena tidak ada bukti meyakinkan untuk mendukung klaim-klaimnya.
Realitasnya, jika memang ada sains meyakinkan yang menopang klaim-klaim pencegah gigitan nyamuk terkait makanan dan minuman, pasti sudah tak terhitung perusahaan yang berlomba-lomba menjual “vitamin pengusir nyamuk” dan saya tak punya banyak keraguan bahwa pengusir nyamuk gosok akan lenyap dari rak-rak supermarket kita. Saya tidak melihat itu akan terjadi dalam waktu dekat.
Cameron Webb, Clinical Lecturer and Principal Hospital Scientist, University of Sydney
This article was originally published on The Conversation. Read the original article.