Penuaan secara alamiah menyebabkan perubahan bertahap dalam banyak fungsi tubuh, termasuk ketrampilan terkait daya ingat dan pemikiran. Misalnya lansia mungkin merasa lebih sulit untuk menyerap informasi dan memusatkan perhatian secara lebih cepat.
Konsentrasi dan perhatian adalah unsur pertama yang penting untuk ingatan yang baik. Pahami ini: jika Anda tidak dapat berkonsentrasi pada informasi atau rangsangan baru yang Anda terima, otak tidak akan dapat memproses dan menyimpannya dalam ingatan.
Penurunan konsentrasi dan daya ingat dapat menyebabkan ‘kemacetan’ informasi yang memasuki memori jangka pendek Anda. Akibatnya mengurangi jumlah informasi yang dapat diperoleh dan dikodekan ke dalam memori jangka panjang.
Setidaknya ada 5 hal yang bisa lansia lakukan untuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat:
1. Saat seseorang berbicara kepada Anda, lihat orang itu dan dengarkan baik-baik. Jika Anda melewatkan sesuatu yang ia katakan, mintalah orang tersebut untuk mengulanginya atau berbicara lebih lambat.
2. Parafrasekan apa yang dikatakan untuk memastikan Anda memahaminya dan untuk memperkuat informasi. Misalnya, jika seseorang berkata, “Kita bisa menonton film di Netflix pukul 7:30 atau di HBO pukul 7:50,” Anda bisa menjawab,”Mana yang Kamu inginkan, 7:30 di Netflix atau 7:50 di HBO?”
3. Jika Anda gampang terpecah konsentrasinya selama percakapan, cobalah ngobrol di tempat / lingkungan yang tenang. Misalnya, Anda dapat menyarankan untuk bertemu seseorang di rumah, daripada di restoran yang rawan bising.
Jika Anda bertemu seseorang di restoran, duduklah di meja dekat dinding. Jika teman Anda duduk bersandar pada dinding dan Anda duduk menghadap mereka, Anda akan dapat lebih berkonsentrasi pada mereka tanpa mengalihkan perhatian ke pengunjung lain.
4. Anda dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi pada tugas dan menyaring gangguan jika Anda melakukan satu hal pada satu waktu (hindari melakukan beberapa pekerjaan sekaligus alias multitasking).
Riset tahun 2017 lalu oleh Melina R, dan tim dari Department of Psychology, Stanford University, Amerika Serikat, menemukan bahwa mereka yang terlalu sering melakukan kegiatan multitasking dengan media (seperti mendengarkan podcast sembari berselancar online) cenderung lebih buruk saat mengerjakan tes daya ingat, dibanding responden yang melakukan multitasking media dengan ringan.
Dr. Aaron Bonner-Jackon, PhD, ahli neuropsikologis di Cleveland Clinic’s Lou Ruvo Center for Brain Heatlh, menjelaskan, “Jika Anda mencoba melakukan dua atau tiga hal sekaligus, Anda tidak benar-benar berkonsentrasi pada salah satunya dengan baik, Anda tidak akan mampu memroses informasi dengan baik untuk menyimpannya, sehingga saat Anda ingin mengingatnya, itu sudah hilang.”
Cobalah menghindari interupsi. Misalnya, jika seseorang menanyakan sesuatu hal kepada Anda saat sedang membaca atau bekerja, tanyakan apakah orang tersebut dapat menunggu sampai Anda selesai.
5. Sangat disarankan untuk menghindari rutinitas. Ingatan dan kesehatan kita secara umum ditunjang oleh kebaruan dan inspirasi dari pikiran.
Sandra Bond Chapman, profesor sekaligus direktur dari the Center for Brain Health, di Universitas of Texas, AS, mengatakan, “Melepaskan diri dari rutinitas dengan menantang diri sendiri akan perubahan adalah cara yang baik untuk membuat pikiran kita tidak malas.”
Misalnya dengan setelah membaca, nonton atau mendengarkan sesuatu yang baru, cobalah untuk berpikir mendalam dan menemukan pesan yang terkandung. “Luangkan waktu untuk memroses ide-ide baru tersebut sehingga akan memperbarui pandangan yang kita miliki sebelumnya,” sarannya. (jie)