Seiring penuaan daya ingat turun. Tetapi menurut ahli, walau penurunan memori tidak bisa dihindari, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memelihara daya ingat Anda agar tatap tajam.
Menurut Dr. Richard Restak, profesor neurologis di George Washington Hospital University School of Medicine and Health, penurunan daya ingat dapat diperlambat bahkan dihadang.
Pada buku terbarunya “The Complete Guide to Memory: The Science of Strengthening Your Mind”, Dr. Restak membahas bagaimana mengatasi masalah daya ingat sehari-hari. Terutama memori kerja, yang berada di antara ingatan langsung dan ingatan jangka panjang, dan terkait dengan kecerdasan, konsentrasi dan pencapaian.
Menurutnya latihan untuk menguatkan daya ingat perlu dilakukan setiap hari. Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memelihara daya ingat.
Lebih memperhatikan
Anda merasa sering lupa nama seseorang yang Anda temui dalam sebuah acara? Tenang, Itu tidak berarti Anda mulai pikun.
Tetapi lebih pada masalah perhatian. Itu mungkin karena Anda sedang berbicara dengan beberapa orang saat itu, dan tidak memperhatikan dengan benar saat mendengarnya.
“Tidak memperhatikan adalah penyebab terbanyak untuk kesulitan mengingat,” ujar Dr. Restak, melansir The New York Times. “Itu berarti Anda tidak mengode (menyimpan) memori dengan benar.”
Salah satu cara memperhatikan saat mempelajari informasi baru, seperti nama, adalah dengan memvisualisasikan kata tersebut. Gunakan gambar yang memiliki asosiasi mirip dengan nama, imbuh Dr. Restak, akan membantu meningkatkan daya ingat.
Tantang otak Anda untuk mengingat hal baru setiap hari
Ada banyak olahraga otak yang bisa Anda lakukan setiap hari untuk memelihara daya ingat, misalnya menyusun daftar belanja kemudian mengingatnya.
Saat sampai di toko, jangan langsung keluarkan daftar belanja, tetapi berbelanjalah sesuai ingatan. “Cobalah membayangkan barang (yang Anda butuhkan) di dalam pikiran,” imbuh Dr. Restak, dan baru melihat catatan belanja terakhir, bila dibutuhkan.
Cara lain adalah dengan mengingat resep makanan. Atau, sesekali berkendaralah tanpa menggunakan GPS (global positioning system), hanya mengandalkan ingatan Anda tentang pemetaan arah jalan.
Louisa Dahmani, dkk, dalam jurncal Scientific Reports (2020) menyatakan orang yang lebih sering menggunakan GPS dari waktu ke waktu menunjukkan penurunan memori spasial yang lebih tajam dalam tiga tahun kemudian.
Bermain games
Permainan seperti catur atau bridge sangat baik untuk memelihara daya ingat, demikian juga dengan games sederhana.
Permainan favorit Dr. Restak untuk menguatkan memori kerja adalah ’20 Questions’. Dalam satu kelompok (atau satu orang) memikirkan seseorang, tempat atau obyek, dan orang lain (si penanya) mengajukan 20 pertanyaan dengan jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’.
Untuk menang, si penanya harus mengingat semua jawaban sebelumnya agar bisa menebak jawaban yang benar.
Metode lain yang disarankan Dr. Restak membutuhkan kertas, pena atau alat perekam. Coba sebutkan / urutkan nama pemain olahraga favorit Anda dalam satu tim, kemudian pisahkan siapa pemain yang berasal dari luar negeri atau daerah tertentu, urutkan menurut abjad.
Intinya, untuk memelihara memori kerja, “menjaga informasi dan memindahkannya ke dalam pikiran Anda,” ujarnya.
Baca lebih banyak novel
Salah satu tanda awal penurunan daya ingat, menurut Dr. Restak, adalah tidak lagi menyukai fiksi. “Orang, saat mereka mulai mengalami gangguan daya ingat, cenderung merubah bacaan menjadi non-fiksi,” lanjutnya.
Bacaan fiksi membutuhkan keterlibatan aktif pikiran dengan teks, mulai dari awal hingga akhir. Anda perlu mengingat apa yang dilakukan karakter di halaman 3 saat Anda sampai di halaman 11.
Hati-hati dengan teknologi
Teknologi bisa mengakibatkan distorsi atau gangguan. Menyimpan segala sesuatu di dalam ponsel berarti “Anda tidak tidak mengetahuinya”, yang dapat menurunkan daya ingat.
“Mengapa harus repot-repot untuk fokus, berkonsentrasi dan mengerahkan upaya untuk memvisualisasikan sesuatu ketika kamera ponsel dapat melakukan semua pekerjaan Anda,” imbuhnya. Ini misalnya terjadi saat Anda memarkir mobil di mall, alih-alih mengingat tempat parkir, Anda tinggal ‘menjepret’ gambar nomor area parkir.
Tekologi juga bisa merusak daya ingat karena sering mengalihkan fokus dari tugas yang ada. “Saat ini halangan terbesar daya ingat adalah gangguan,” imbuh Dr. Restak. Karena banyak dari alat-alat ini dirancang untuk membuat penggunanya ketagihan.
Saat ini kita bisa memeriksa email sambil streaming Netflix atau YouTube, atau sambil facetime dengan teman. Semua ini menghambat kemampuan kita untuk fokus pada saat ini, yang sangat penting untuk mengodekan (menyimpan) ingatan. (jie)