Fenomena pekerja di kota-kota besar bisa dibilang tidak lagi menganut jam kerja nine to five (dari pukul 9.00 dampai 5.00 sore), tetapi sebaliknya five to nine. Mereka harus bangun subuh, berangkat pukul 5.00 pagi dan sampai di rumah jam 9.00 malam. Dampak dari rutinitas ini adalah kelelahan.
Tubuh manusia memiliki batas kemampuan. Saat masih muda, mungkin tidak masalah jika harus bekerja sampai larut malam. Tapi, memasuki usia 40-an, kondisi tubuh sudah berkurang. Bahkan, pada beberapa orang kemampuan tubuh ini sudah terasa menurun di usia 30-an. Jika dipaksakan untuk terus bekerja, tubuh tidak saja akan mengalami kelelahan, tapi juga dapat mencetuskan penyakit.
Menurut Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, dampak kelelahan bagi kesehatan adalah gangguan kesehatan secara umum, kambuhnya berbagai penyakit kronis dan menurunnya daya tahan tubuh.
“Kelelahan dan stres akan mengganggu proses metabolisme dan hormonal di dalam tubuh kita,” terangnya.
Kelelahan berhubungan dengan berbagai gangguan kesehatan, seperti gangguan sistem pencernaan, sistem jantung dan pembuluh darah, termasuk pembuluh darah otak, serta penurunan daya tahan tubuh.
Gangguan pencernaan adalah yang pertama terjadi, jika seseorang mengalami kelelahan. Keluhan pencernaan yang terjadi antara lain nafsu makan berkurang. Hal ini akan memperparah kondisi fisik yang mengalami kelelahan tersebut. Seseorang yang mengalami kelelahan, juga akan mengalami mual bahkan muntah serta nyeri di ulu hati.
Berbagai penyakit kronis bisa kambuh, jika seseorang mengalami kelelahan. Antara lain sakit maag, gangguan kejiwaaan, asma, kencing manis, hipertensi, stroke dan serangan jantung. Kelelahan fisik dan psikis juga dapat memperburuk daya tahan tubuh seseorang yang mengalami kelelahan tersebut.
Mereka menjadi mudah terkena infeksi virus, seperti virus influenza, dan mudah terkena infeksi usus berupa diare. Mereka juga mudah terkena infeksi virus hepatitis, tifus dan demam berdarah.
Antisipasi kelelahan
Ada banyak kasus, di mana kelelahan dapat menyebabkan kematian. Karena itu, seharusnya, apabila sudah ditemulkan adanya gangguan kesehatan, seperti mual-muntah dan sakit kepala serta nyeri dada, itu adalah peringatan agar kita segera berhenti beraktivitas.
Gangguan kesehatan yang muncul perlu segera diobati dan segera pula beristirahat. “Kita harus serlalu ingat untuk tidur cukup, minimal 6 jam sehari. Dan, di manapun ada kesempatan untuk beristirahat, dianjurkan untuk beristirahat,” ujar Prof. Ari.
Selain itu, perlu memperhatikan waktu makan, minimal setiap 6 jam. Sebaiknya di sela waktu makan ada makanan selingan yang dikonsumsi, terutama makanan sehat yang tidak mengandung coklat, keju, berlemak dan mengurangi goreng-gorengan.
Dan, upayakan untuk minum air putih sebanyak minimal 2 liter perhari. Lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah. Mengurangi rokok, minuman bersoda dan minum kopi sebaiknya tidak berlebihan, paling banyak 2 cangkir sehari.