nita thalia alami kerusakan saraf otak
nita thalia alami kerusakan saraf otak

Kerusakan Saraf Otak Nita Thalia Makin Parah, Gara-gara Abaikan Terapi

Sering sakit kepala, jangan dianggap biasa. Sekali dua kali mungkin bisa diobati dengan obat bebas yang dijual di warung. 

Tapi, obat itu hanya menghilangkan gejala; tidak menyembuhkan penyakit.  Itu yang terjadi dengan Nita Thalia. Saat konsultasi ke dokter, baru diketahui bahwa ia mengalami kerusahan saraf otak. Itu lima tahun yang lalu. Kata dokter, kondisi yang dialami Nita, “Seperti kabel yang tergulung karena pikiran tidak rileks. Bisa tiba-tiba pingsan dan berakibat fatal, kalau jatuh pingsan di tempat yang tidak aman. Bisa cedera kepala, stroke, koma sampai menyebabkan kematian.” 

Nita menjalani terapi. Merasa kondisinya sudah membaik, setelah 6 kali terapi ia memilih berhenti. Tahun 2021, sakit kepalanya kembali kambuh. Bahkan lebih parah. Kerusakan saraf otak yang dialami sudah level 4 atau level terakhir. Naik dua level dibanding 5 tahun sebelumnya.

Dokter menyarankan untuk menjalani terapi dan istirahat total. Kalau sudah 10 kali terapi tidak menunjukkan kemajuan, “Dokter bilang saya harus menjalani operasi bedah otak,” tutur Nita dikutip dari tayangan Brownis Trans TV baru-baru ini.

Kata-kata “bedah otak” membuat Nita takut. Ia terbang ke Singapura. Kebetulan ada teman yang bisa membantu menyediakan tempat tinggal, menghubungi pihak rumah sakit dan dokter. "Biaya Rp 5 miliar lebih,” ujarnya dalam tayangan itu. Menurutnya, dokter Indonesia tidak kalah pintar dan bagus. “Saya cuma ingin cari dokter alternatif,” katanya.

Gejala Kerusakan Saraf 

Sistem saraf berupa jaringan sel-sel saraf, berfungsi untuk mentransfer implus dari otak ke seluruh organ tubuh. Kerusakan pada sistem saraf berpengaruh pada fungsi organ tubuh. Banyak penyebab kerusakan saraf: cedera, penyakit autoimun, stroke atau diabetes. Bisa karena efek samping obat. Berikut ini beberapa gejala kerusakan saraf.

1. Kebas dan mati rasa

Kebas, mati rasa, kesemutan, rasa terbakar di tangan dan kaki terutama di jari jemari, terjadi berulang dan berlangsung lama. 

Sebaiknya segera konsulsadi ke spesialis saraf. Bila gejala yang timbul hanya sebentar dan bersifat sementara, misal telapak tangan kesemutan karena tertindih kepala, itu sih wajar, jangan parno.

2. Badan kaku, sulit digerakkan 

Kerusakan saraf membuat aliran darah ke bagian tubuh tertentu menurun. Terjadi kekakuan dan membuat sulit bergerak. Gejala ini bisa merupakan sinyal bahwa terjadi masalah serius seperti stroke, yang perlu tindakan cepat. 

Kata R. Glenn Smith, MD, PhD, ahli saraf di Houston Methodist, AS, kerusakan saraf motorik bisa membuat penderita mengalami kelumpuhan. 

3. Kaki terasa nyeri, panas atau kesemutan 

Bermula dari punggung bawah. Ini tanda-tanda saraf skiatik tertekan atau rusak, bisa karena terjatuh atau ada masalah di tulang belakang.

4. Hilang keseimbangan 

Badan terasa oleng, tersandung benda kecil sudah mau jatuh. Ini tanda ada kerusakan saraf, yang membuatnya tidak terkoordinasi.

Bisa juga merupakan gejala penyakit Parkinson, akibat ada kerusakan sel-sel saraf otak.

5. Beser 

Sering tidak bisa menahan buang air kecil.  

6. Sering sakit kepala 

Mengalami sakit kepala berulang dalam waktu lama, seperti dialami Nita Thalia. Bisa karena occipital neuralgia,terjadi karena saraf leher terjepit. 

7. Keringat berlebihan 

Keringat berlebih atau terlalu sedikit mengeluarkan keringat, bisa menjadi sinyal saraf yang membawa informasi dari otak ke kelenjar keringat terganggu.

8. Terlambat merespon 

Saraf sensorik memberi tahu otak bila ada berbahaya atau sesuatu yang mengancam. Saraf sensorik bisa tidak berfungsi, misalnya karena luka bakar, terkena sayatan, atau trauma (cedera). Menyebabkan respons yang telat.

Terapi

Mengalami gejala-gejala di atas, segera konsultasi ke dokter spesialis saraf. Ikuti semua petunjuk, minum obat teratur dan jalani semua terapi. Bisa disertai pengobatan komplementer seperti herbal, namun tetap minum obat dokter. Jalani gaya hidup sehat. Diet, olahraga teratur, cukup tidur, kelola stres. (sur)