kendalikan hipertensi lakukan pemeriksaan di malam dan pagi hari

Kendalikan Hipertensi, Penting Pantau Tensi Di Malam Dan Pagi Hari

Hingga saat ini serangan jantung dan stroke (penyakit kardiovaskular) adalah penyebab kematian tertinggi di dunia. Hipertensi diketahui meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, sehingga penting untuk mengendalikan hipertensi. Caranya dengan pemantauan rutin dan pengobatan teratur.

Riset pada populasi dewasa di Amerika Serikat tahun 2007-2012 menyatakan hipertensi didapatkan pada 1 dari 2 individu berusia > 50 tahun. Hipertensi juga adalah penyebab utama kejadian stroke pada penderita hipertensi usia lanjut.

Sementara di Indonesia, Dr. dr. Antonia Anna Lukito, Sp.JP(K), FIHA, dari RS Siloam menjelaskan, 1 dari 3 orang dewasa menderita hipertensi; 1 dari 3 penderita hipertensi tidak diobati; dan 1 dari 2 penderita hipertensi yang berobat tidak bisa mengontrol tekanan darahnya.

Setiap penderita hipertensi memerlukan pemantauan berkala, “Terutama memantau tensi di malam hari (sebelum tidur) dan pagi hari setelah bangun tidur,” kata dr. Antonia, dalam Daewoong Media Day, pertemuan virtual yang dihelat oleh Daewoong Pharmaceutical (farmasi asal Korea Selatan), hari ini (17/20/20).

Kondisi tekanan darah selalu berfluktuasi, tetapi normalnya tensi di malam hari akan turun. Sementara di pagi hari secara alamiah tekanan darah cenderung lebih. Ini menyesuaikan irama sirkadian tubuh.  

“Yang perlu diperhatikan jangan sampai tensi tetap tinggi di malam hari, dan ada lonjakan yang terlalu tinggi di pagi hari (terjadi morning hypertension),” terang dokter yang juga adalah Kepala Departemen Kardiovaskular di Universitas Pelita Harapan.

Penelitian menunjukkan, pasien hipertensi dengan morning hypertension berisiko lebih tinggi terhadap stroke, serangan jantung dan gagal jantung, dibandingkan tanpa morning hypertension. Studi yang dimuat di jurnal Hypertension Research (2006) pada 519 penderita hipertensi menyatakan dalam 41 bulan pengamatan terjadi 44 kejadian stroke. Tingginya tekanan darah di pagi hari adalah indikator terkuat terjadianya stroke.

Setidaknya penderita hipertensi perlu melakukan pemeriksaan tekanan darah 3 kali dalam sehari : pagi antara pukul 05.00 – 07.00, siang (07.00 – 20.00), dan malam (20.00 – 05.00). Atau untuk hasil yang lebih akurat menggunakan ambulatory blood pressure monitoring (ABPM) yang akan mengukur tensi 24 jam.

Meningkatkan kepatuhan berobat

Yang perlu diwasdai adalah hipertensi erat hubungannya dengan kolesterol tinggi. Penelitian menyatakan 50-70% pasien hipertensi juga mengalami kolesterol tinggi. Kedua penyakit ini merusak pembuluh darah dan meningkatakan risiko serangan jantung dan stroke.

Pada pasien hipertensi yang juga mengalami gangguan kolesterol tersebut biasanya akan diresepkan dua obat berbeda (obat hipertensi dan penurun kolesterol).

“Masalahnya semakin banyak jumlah obat, kepatuhan pasien minum obat makin turun. Kepatuhan rendah berakibat komplikasi penyakit meningkat,” tutur dr. Antonia.

Untuk meningkatkan kepatuhan minum obat, pasien bisa diresepkan obat kombinasi dalam bentuk fix dose combination. “Memperingkas pengobatan, dalam 1 pil berisi 2 obat. Pasien lebih nyaman, efek samping lebih kecil dan biaya lebih murah daripada beli 2 obat,” katanya.

Tentang obat kombinasi, Son Chan Seok, Product Manager Daewoong Pharmaceutical mengatakan, obat yang bertujuan untuk menangani hipertensi dan dislipidemia ini memiliki efek penurunan tekanan darah yang sangat baik dan dapat meningkatkan kepatuhan pasien.

Daewoong Pharmaceutical telah mengembangkan obat kombinasi yang mengandung Olmesartan (obat hipertensi golongan ARB/ angiotensin II receptor blockers) dan Rosuvastatin (obat kolesterol golongan statin). Efek pengobatan ini diakui secara internasional dan telah diterbitkan dalam American Journal of Therapeutics.

“Saat tablet dikonsumsi, obat akan melepaskan Rosuvastatin terlebih dahulu kemudian Olmesartan dalam jangka waktu 30 menit,” terang Son Chan Seok.

Teknologi medis yang mampu mengatur pelepasan kandungan obat kombinasi sehingga penyerapannya di dalam tubuh dapat dioptimalkan tanpa adanya interaksi antar kandungan. (jie)

Baca juga : Tensi Tinggi Jangan Langsung Panik, Begini Cara Mengukur yang Tepat