Kembali Bekerja di Kantor? Ini Keuntungan Manfaatkan Layanan Telemedisin
kembali_bekerja_di_kantor

Kembali Bekerja di Kantor? Ini Keuntungan Manfaatkan Layanan Telemedisin

Layanan telemedisin sangat memudahkan kita untuk mengakses pelayanan kesehatan selama pandemi. Sekarang, dengan pertambahan kasus dan angka kematian akibat COVID-19 sudah sangat menurun, beberapa perusahaan menerapkan kebijakan kembali bekerja di kantor. Apakah telemedisin masih jadi pilihan?

Ternyata, tak ada alasan untuk tidak lagi menggunakan layanan telemedisin, meski kita sudah kembali bekerja di kantor. Berikut ini penjelasannya.

Manfaat Telemedisin saat Kembali Bekerja di Kantor

Good Doctor memaparkan dua keuntungan besar menggunakan telemedicine, yaitu waktu tunggu pasien yang lebih singkat dan biaya yang lebih murah. Selain itu, masih ada lagi manfaat lainnya.

1. Waktu Tunggu lebih singkat

Berobat di rumah sakit offline membutuhkan waktu 4–5 jam. “Dengan risiko tinggi terpapar COVID-19, menguras energi, dan membutuhkan usaha tinggi, sedangkan dengan layanan Good Doctor hanya membutuhkan waktu 40–45 menit karena konsultasi 24/7 di mana pun dan kapan pun, ungkap Danu Wicaksana, Managing Director PT Good Doctor Technology Indonesia.

2. Lebih praktis dan nyaman

Karena tak perlu pergi ke RS, tentu saja kita tak perlu menempuh kemacetan selama perjalanan ke RS. Juga tak perlu bepergian tengah malam ke RS, atau menggunakan transportasi umum untuk ke rumah sakit, yang tentu saja terasa kurang nyaman saat kita merasa sakit.

Selain itu, “Konsultasi secara daring mampu melindungi dokter dan pasien dari terpapar virus Corona maupun virus dan penyakit menular lainnya.” Usai berkonsultasi menggunakan telemedisin, kita tidak perlu repot menebus obat ke apotek, karena obat akan diantar ke rumah. transaksi pun semuanya dilakukan secara non tunai, sehingga bebas ribet.

3. Biaya lebih murah

Biaya layanan kesehatan dengan telemedisin rata-rata lima kali lebih murah daripada layanan offline, sehingga bisa menghemat limit rawat jalan dari asuransi. Tanpa layanan Good Doctor, kita perlu berkunjung ke dokter secara offline dan menghabiskan manfaat rawat jalan.

Berobat ke dokter dan menebus obat-obatan bila kita konsultasi secara offline ke RS rata-rata menghabiskan biaya Rp404.805, sedangkan jika menggunakan jasa Good Doctor hanya mengeluarkan biaya Rp109.936. “Dengan asumsi manfaat rawat jalan sekitar Rp2,5 juta per tahun, maka hanya bisa berobat ke rumah sakit offline sebanyak 6 kali dalam setahun, sedangkan dengan menggunakan layanan Good Doctor, bisa sebanyak 23 kali dalam setahun,” papar dr. Danu.

4. Memaksimalkan manfaat asuransi

Seperti telah disebutkan di atas, biaya yang lebih murah dengan layanan telemedisin, membuat kita bisa mendapat manfaat rawat jalan yang lebih banyak dalam setahun.

Ya, polis asuransi yang kita miliki bisa dihubungkan dengan mudah ke dalam aplikasi Good Doctor. Setelah polis asuransi berhasil ditautkan, karyawan perusahaan yang memiliki akses ke layanan kesehatan Good Doctor dapat menikmati berbagai manfaat seperti transaksi nontunai untuk telekonsultasi dan pembayaran obat, promo khusus, serta akses gratis ke artikel kesehatan.

5. Meningkatkan produktivitas kerja

Kita bisa menghemat waktu sekian jam untuk berobat ke RS dan menebus obat. Cukup beberapa menit saja berkonsultasi dengan dokter melalui telemedisin, lalu obat pun diantar. Dengan demikian, penggunaan waktu lebih efisien, dan kita tentu bisa lebih produktif saat sudah kembali bekerja di kantor karena tak perlu izin ke RS.

Perlunya Kantor Menyediakan Layanan Telemedisin untuk Karyawan

Sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan konsultan sumber daya manusia dan jasa keuangan global Mercer terhadap lebih dari 14.000 karyawan di seluruh dunia menunjukkan, salah satu tren kesehatan yang diinginkan karyawan adalah akses ke layanan kesehatan digital. Sementara itu melansir doereninsurance.com, perusahaan perlu menyediakan layanan telemedicine karena telemedicine dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih sehat dan produktif.

Karyawan tidak perlu mengambil cuti dari pekerjaan untuk mengunjungi dokter mereka, tetapi tetap mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan. Layanan telemedicine juga mengurangi biaya perawatan kesehatan preventif untuk Anda dan karyawan Anda. Biaya perawatan kesehatan umum terus meningkat, menyebabkan banyak orang melewatkan janji perawatan rutin mereka dalam upaya untuk menghemat uang. Tanpa perawatan preventif, karyawan lebih rentan terhadap kondisi kronis yang memerlukan perawatan bedah dan/atau khusus yang lebih canggih dan mahal.

Kabar baik. Di Indonesia, semakin banyak perusahaan yang ingin memasukkan telemedicine dan layanan kesehatan digital lainnya sebagai bagian dari paket tunjangan kesehatan bagi karyawan. Kembali bekerja di kantor? Siapa takut. (nid)