Bukan hanya anak-anak dan orang dewasa yang perlu berolahraga rutin; orang lanjut usia (lansia) pun akan mendapat manfaat kesehatan tak ternilai dengan berolahraga. Sebuah studi yang dilakukan di Universitas Tufts, Amerika Serikat (AS), membuktikan hal tersebut. Studi melibatkan 4.207 orang (lelaki dan perempuan) dengan rerata usia 73 tahun saat studi dimulai, dan mereka diikuti selama 10 tahun. Mereka sebelumnya telah dilibatkan dalam Studi Kesehatan Kardiovaskular (CHS).
Setelah penyesuaian faktor risiko lain seperti gaya hidup, ditemukan bahwa mereka yang lebih aktif, memiliki risiko serangan jantung dan stroke lebih rendah di masa mendatang. Mereka yang berjalan lebih cepat dari 4,8 km/jam memiliki risiko lebih rendah 50% terhadap penyakit jantung koroner (PJK), 53% untuk stroke dan 50% untuk penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) total.
Mereka yang berjalan kaki rerata 7 blok/hari berisiko lebih rendah 36% untuk PJK, 54% stroke dan 47% penyakit kardiovaskular total, ketimbang yang hanya berjalan kaki 5 blok/ minggu. Mereka yang melakukan kegiatan di waktu luang seperti memangkas rumput, gardening, berenang, bersepeda dan hiking, juga memiliki risiko lebih rendah terhadap PJK, stroke dan penyakit kardiovaskular total dibandingkan yang tidak melakukan.
Temuan ini serupa pada lelaki mau pun perempuan yang berusia di atas atau di bawah 75 tahun, saat studi dimulai. Hasil ini hanya tampak pada mereka dengan laporan kesehatan yang baik atau sangat baik. Orang yang sudah memiliki gangguan kardiovaskular, perlu konsultasi ke dokter, seperti apa olahraga yang dianjurkan. Termasuk intensitas, lama waktu berolahraga mau pun frekuensinya. (nid)