Jangan Gosok Gigi Sebelum 20 Menit Setelah Makan, Kenapa? | OTC Digest

Jangan Gosok Gigi Sebelum 20 Menit Setelah Makan, Kenapa?

Menggosok gigi semua orang hampir pasti sudah melakukannya. Namun cara dan waktu gosok gigi yang salah justru dapat merusak gigi.

Menggosok gigi kelihatan sepele, tapi penting. Apalagi bagi anak, yang biasanya senang makanan yang manis-manis seperti permen. Atau minum susu formula. Gula adalah santapan lezat bagi bakteri Streptococci mutans, sehingga cepat berkembang biak.

Bakteri tersebut akan mengubah gula dan zat tepung yang tersisa di sela gigi, menjadi asam yang merusak enamel gigi. Terbentuk lapisan lengket yang disebut plak. Plak lama-kelamaan mengeras dan menyebabkan radang gusi.

Dengan menyikat gigi maka mulut akan bersih dari sisa makanan. Fermentasi sisa makanan tidak sempat terjadi, sehingga kerusakan seperti rampan karies (semua gigi depan ompong), gigi keropos, gusi berdarah dan beberapa penyakit akibat kebiasaan makanan manis, dapat dihindari.

Bagaimana cara menyikat gigi yang baik? Bagi anak di bawah satu tahun, gunakan kapas atau cotton bud yang lebih dulu dicelupkan ke dalam air matang hangat. Jika gigi anak sudah mulai tumbuh, pakai sikat gigi dan pasta gigi khusus anak.

Menurut The American Academy of  Pediatric Dentistry, waktu yang paling tepat untuk ke dokter gigi adalah ketika anak telah memiliki gigi pertama. Atau berusia di bawah satu tahun.

Gosok gigi minimal 2x sehari, setelah makan pagi dan sebelum tidur. Yang tidak kalah penting, jangan langsung sikat gigi setelah makan. Karena, saat itu kandungan mineral gigi sedang hilang. Kalau disikat, akan merontokkan lapisan gigi.

“Tunggu sekitar 20 menit setelah kondisi mineral normal, baru sikat gigi,” ujar drg. Peter Andreas, Mkes, pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan, FKG-UI.

Setelah gogok gigi, jangan lagi mengonsumsi makanan. Apalagi makanan manis seperti permen. Karena, dengan mengunyah atau ngemut permen, bakteri S. mutans akan kembali berpesta pora dan gigi pun rusak/ berlubang.

Adakah makanan yang “bersahabat” bagi gigi? Tentu. Makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D, dapat menguatkan gigi. Misalnya susu, olahan kedelai (tahu,tempe, susu kedelai), sayuran hijau gelap, ikan salmon dan sardin.

Memberikan makanan manis pada anak, bukannya dilarang.Tapi, sebaiknya pilih yang kadar gulanya rendah. Saat ini, bahkan banyak makanan yang mengandung xylitol. Mengunyah permen karet ber-xylitol minimal 5 menit, merangsang keluarnya air liur yang akan mengurangi keasaman mulut. Meski manis, xylitol tidak dapat difermentasi oleh bakteri. (jie)