Jangan Banyak Makan Gula selama WFH, Awas Penyakit Kronis

Jangan Banyak Makan Gula selama WFH, Awas Penyakit Kronis Mengintai

Anjuran untuk bekerja dari rumah (WFH) selama pandemi COVID-19, sudah masuk minggu keempat. Tak bisa dipungkiri, keinginan untuk mengunyah demikian besar selama periode #DiRumahAja ini. Coba diingat-ingat, sudah berapa banyak cookies, kue, keripik, dan minuman manis yang kita konsumsi hari ini? Hati-hati. Sebaiknya jangan banyak makan gula selama WFH. Apalagi, tampaknya masa WFH akan diperpanjang entah sampai kapan, melihat perkembangan kasus COVID-19 yang terus naik. Kalau ngemil tidak direm, bisa-bisa penyakit kronis mulai menggerogoti tubuh.

 

Jangan banyak makan gula selama WFH, kenapa?

Umumnya, cemilan mengandung kadar gula tinggi. Gula di sini bukan selalu berbentuk gula yang manis, tapi juga bentuk karbohidrat sederhana lainnya. Misalnya tepung, dan keripik. Kandungan gula dalam karbohidrat sederhana sangat mudah diserap tubuh, sehingga cepat membuat gula darah melonjak naik. Jangan salah, gula adalah sumber energi yang sangat penting bagi tubuh. "Gula dibutuhkan tubuh, jantung, paru-paru, otak dan organ lain," terang dr. Grace Judio-Kahl, MSc. MH, Cht, pendiri Klinik lightHOUSE. Namun, gula darah yang tidak terkontrol, akan berakibat fatal pada berbagai organ.

Untuk bisa dipergunakan sebagai energi, gula dalam darah harus masuk ke sel. "Yang membuka ‘pintu’ sel adalah insulin,” jelas dr. Grace. Insulin adalah hormon yang diproduksi pankreas, untuk mengubah glukosa menjadi energi di dalam sel. Bila gula dalam darah terlalu banyak, pankreas tidak lagi bisa mengimbangi. Terjadi resistensi insulin; produksi insulin tidak lagi mencukupi, atau insulin tidak lagi mampu mengolah gula menjadi energi. Akibatnya, gula tidak bisa masuk ke dalam sel dan hanya mengambang di pembuluh darah.

Dokter yang juga konsultan penurunan berat badan ini menjelaskan, “Bentuk gula dalam darah seperti batu dengan permukaan tajam, sehingga bisa menggores pembuluh darah. Goresan-goresan itu merusak pembuluh darah." Akibat goresan ini, lemak dan kolesterol di dalam darah bisa menempel di dinding pembuluh darah, "Membuat pembuluh darah kaku dan akhirnya tekanan darah melonjak (hipertensi).”

Karena seluruh tubuh dialiri darah, hipertensi berpotensi merusak banyak organ. Gangguan pada sistem saraf disebut neuropati. Di mata menyerang retina dan bisa mengakibatkan kebutaan (retinopati). Berpotensi merusak pembuluh darah koroner, menyebabkan serangan jantung, stroke, hingga kerusakan ginjal yang bisa berujung pada gagal ginjal. Sekitar 20-30% orang dengan diabetes mengalami penyakit ginjal (nefropati diabetik).

Kadar gula darah yang tidak terkontrol pada pasien diabetes, bisa memicu kerusakan glomerulus, pembuluh darah halus yang merusakan tempat penyaringan darah di ginjal. Jika dibiarkan bisa membuat ginjal kehilangan kemampuannya menyaring darah, sehingga terjadilah gagal ginjal.

Kata dr. Grace, terlalu banyak mengonsumsi gula (makanan manis), berisiko kegemukan dan obesitas. Obesitas ini biang dari beragam masalah kesehatan. “Bila perut sudah buncit, walau belum diabetes, kadar gula sudah mulai agak tinggi, sebaiknya hati-hati. Jangan sampai mengalami resistensi insulin.”

Jadi, jangan banyak makan gula selama WFH. Yuk mulai kurangi cemilan yang banyak mengandung karbohidrat sederhana. Banyak kok cemilan lain yang lebih sehat. Misalnya buah, smoothies, ubi rebus, dan yogurt. Kalau rindu makanan yang terbuat dari tepung, tambahkan saja karbohidrat kompleks ke dalamnya. Misalnya, tambahkan 1-2 sdm oat ke adonan pancake atau wafel. (jie/nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Light photo created by freepik - www.freepik.com