Ahmad Ihsan Trisnanto (5 tahun) diajak ayahnya nonton reog, Selasa 5 Juli 2022. Melihat penjual es krim, Ahsan minta dibelikan. Es krimnya mengeluarkan asap, sehinga menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak. Harganya Rp 20.000 atau sekitar 4-5 kali harga es krim biasa.
Tiba-tiba terjadi hal yang tak diduga. Saat hendak dikomsumsi, es krim di tangan mengeluarkan asap, konon, disertai api. Wajah, pakaian dan sebagian tubuh Ahsan terbakar. Sang ayah yang mencoba menolong sang anak, tangannya ikut terbakar. Ahsan dilarikan ke puskesmas setempat, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Muslimat, Ponorogo.
Luka bakar 30 persen
Es krim yang dibeli Ahsan, biasa disebut ice smoke atau es krim asap, mengandung nitrogen cair. Dokter Siti Nurohmah, pimpinan bidang Pelayanan Medis RSU Muslimat Ponorogo menyatakan, Ahsan menderita luka bakar pada wajah, mulut dan sebagian tubuh.
"Luka bakar 30 persen, paling parah di bagian mulut. Alhamdulillah, kondisinya mulai stabil dan sudah mau makan," ujarnya kepada wartawan.
Tehnik molecular gastronomy
Es krim dengan campuran nitrogen cair merupakan penerapan teknik molecular gastronomy. Makanan yang disajikan dengan campuran nitrogen cair seperti es krim, dikenal sebagai Dragon’s Breath, sempat ngetren di kalangan kawula muda di banyak negara, termasuk Indonesia, beberapa tahun lalu. Sejauh ini dikenal aman-aman saja.
Ahsan bisa jadi adalah kasus pertama korban pemanfaatkan nitrogen cair dalam makanan minuman. Camilan dragon's breath ada yang berbentuk sereal atau keju puff, diselimuti nitrogen cair dan mengeluarkan uap berkabut seperti asap.
Sembari mengonsumsi, orang-orang mengeluarkan asap dari mulut, bagaikan seekor naga. Pemandangan ini menarik dan menyenangkan bagi yang melakukannya.
Bahaya nitrogen cair
Dari berbagai sumber, nitrogen cair atau liquid nitrogen adalah nitrogen dalam keadaan cair pada suhu yang sangat rendah, sampai −195,79 °C atau −320 °F.Nitrogen cair merupakan unsur kimia yang tak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Tampaknya, inilah yang membuatnya dicoba dicampurkan ke dalam makanan minuman.
Makanan yang mengandung nitrogen cair, perlu jeda beberapa waktu untuk dikonsumsi. Nitrogen cair bisa menyebabkan radang dingin dan luka bakar, terutama pada jaringan lunak seperti kulit. Saat mengonsumsi makanan minuman yang mengandung nitrogen cair, sebaiknya ditunggu sampai semua cairan menguap. Jangan sampai tertelan karena berbahaya bagi lambung dan usus.
Menghirup terlalu banyak uap dari makanan minuman yang diproses menggunakan nitrogen cair, dapat memicu gangguan pernapasan. Lebih berbahaya lagi bagi penderita asma. Satu liter nitrogen cair dapat menghasilkan 700 liter gas.
Pemakaian nitrogen cair dalam dunia kuliner, tak lepas dari daya tarik yang ditimbulkannya, sehingga orang tergiur membeli. Yang perlu diingat, nitrogen cair dapat membahayakan kesehatan.
Dingin ekstrim bisa membakar
Nitrogen cair sebenarnya bersifat non-flammable atau tidak bisa terbakar. Kepala Departemen Kimia Institut Tekonologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof. Fredy Kurniawan menyatakan, nitrogen dengan rumus kimia N2 adalah gas pada suhu ruangan. Ketika tekanannya dinaikkan, bentuknya berubah menjadi cair.
"N2 cair sangat dingin, jauh di bawah titik beku air," kata Prof. Fredy. Tidak bisa terbakar, tapi nitrogen cair bisa memicu luka bakar serius bila bersentuhan langsung dengan kulit. Luka bakar akibat temperatur sangat dingin atau ekstrem, disebut cold burn. Sepertinya, ini yang diasosiasikan sebagai api oleh ayah Ahsan di Ponorogo.
“Bekas terbakar karena temperatur sangat dingin, sama dengan bekas terbakar oleh api," papar Prof Fredy belum lama ini. (sur)