jahe_redakan_mual_muntah_saat_kemoterapi

Jahe Obat Alami Atasi Mual Saat Kemoterapi

Kalau kita nongkrong di angkringan beberapa minuman yang kerap dipesan seperti teh jahe, susu jahe atau kopi jahe. Memang, jahe memberi rasa hangat di perut dan badan, sehingga pas diminum malam hari.

Jahe atau Zingiber officinale  adalah tanaman / rempah ini sudah lama dikenal memiliki “sejuta” manfaat buat tubuh. Jahe mengandung beragam senyawa aktif seperti gingerol, zingerone, l-dehydrogingerodine, dll.  Jahe juga mengandung asam amino, protein, resin, mineral, vitamin A dan niacin. 

Jahe adalah herbal yang menstimulasi aliran darah, sehingga akan membantu peredaran darah. Membuat Anda merasa hangat dari dalam, membuka pori-pori dan memungkingkan Anda untuk berkeringat. 

Salah satu manfaat lainnya adalah mampu meredakan mual dan kembung. Kegunaannya ini sudah didukung riset ilmiah (bukan lagi berdasarkan pengalaman banyak orang / bukti empiris).  Riset yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Society of Clinical Oncology, tahun 2009 menjelaskan bahwa jahe dapat mengurangi efek mual pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. 

Riset ini melibatkan 644 responden / pasien yang diberi obat antimual standar dalam proses kemoterapi. Namun, beberapa di antara mereka tiga hari sebelum melakukan kemo juga mendapatkan kapsul yang mengandung ekstrak jahe.

“Hasilnya, mereka yang mengonsumsi jahe mengalami penurunan kejadian mual muntah sebesar 45%, ketimbang yang tidak mendapat kapsul ekstrak jahe,” papar Julie L. Ryan, peneliti utama studi tersebut.

Dalam penelitian lainnya, menurut dr. Brent A. Bauer, direktur dari the Departement of Internal Medicine’s Complementary and Integrative Medicine Program di Mayo Clinic, bahwa mengonsumsi bubuk jahe bersama pengobatan standar antimual terbukti efektif mengurangi efek samping kemoterapi, termasuk di dalamnya mual, yang dialami pasien anak-anak dan mereka yang berusia sampai 21 tahun.

Secara umum, jahe terbukti mempu menenangkan perut mual akibat mabuk perjalanan. Sebuah studi yang dimuat dalam the British medical journal The Lancet tahun 1982 menjelaskan bahwa jahe jauh lebih efektif dibanding dimenhydrinate (Dramamine ; obat antimual) dalam mengurangi mabuk perjalanan.

Efek samping

Hanya sedikit efek samping yang mungkin ditimbulkan apabila seseorang mengonsumsi jahe. Efek samping yang paling sering dilaporkan adalah kembung, mulas, dan mual. Efek ini paling sering dikaitkan dengan penggunaan jahe serbuk.

Terlalu banyak jahe justru dapat meningkatkan gangguan lambung, karena mengiritasi lapisan mukosa lambung. Jumlah yang dibutuhkan untuk mengobati mual tergantung pada massa tubuh. Gunakan jahe hanya hingga 2.000 mg sehari. Jangan menggunakan lebih dari 1 gram jahe bubuk hingga empat kali sehari.

Selain itu jahe pun dapat meningkatkan risiko perdarahan bila pada saat bersamaan Anda mengonsumsi obat pengencer darah seperti aspirin, antikoagulan dan obat anti-inflamasi seperti ibuprofen atau naproxen.

Dapat pula mengganggu kerja obat-obatan yang mengubah kontraksi jantung, seperti golongan beta blocker. (jie)